Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

[I] Suspiria (1977 & 2018)

I berarti Intermeso ya, gengs. Rubrik I ini khusus beberapa novel/film yang ga sempat aku tonton, tapi pengin nonton dan pengin tahu trik-trik apa yang bisa diambil.

Nah, I nanti isinya ga terlalu banyak mungkin. Yang pasti agak banyak yang udah aku sebutkan di prakata, tambah satu rubrik baru.

Omong-omong, maafkan thumbnail di atas, wkwk, tapi tanda play youtube telah memainkan sensornya dengan baik. Itu thumbnail film dewasa? Ya bukan sih.

Oke, bab ini akan membahas film Suspiria, rilis di tahun 1977 dan disutradari oleh Dario Argento, membuka "Trilogi Mother" yang akhirnya diikuti oleh Inferno dan Mother of Tears.

Yang reputasinya ga sebagus Suspiria.

For your information, good reader--halah, gimik--, Suspiria ini jadi film horor paling berwarna saat jamannya. Dario Argento ini sutradara yang cerdas, di saat film horor fokus pada warna-warna gelap ... hmm, Dario lebih memilih warna-warna mencolok yang sekaligus terlihat gelap. Gimana ya? Kaya gambar berikut ini:


Sederhananya, Suspiria di 1977 adalah film tumblr and aesthetic material-ish abis. Pakar film menamai teknik pewarnaan Dario Argento sebagai "technicolor", di mana warna-warna yang muncul ada tiga warna primer: biru, kuning, dan merah. Adapun warna lainnya yang muncul adalah persilangan dari mereka, akibatnya film ini jadi memiliki visual yang "mencolok", dalam beberapa adegan, mencolok di sini artinya tidak bagus, beberapa lainnya, sangat bagus.

Pakar film juga berpendapat bahwa Suspiria 1977 dengan permainan warnanya adalah sebuah film horor yang cerdas karena jelas-jelas membawa mimpi buruk penonton. Hmm, ada video breakdown-nya di youtube yang bisa kalian lihat jika bingung dengan kalimatku, hehe. Secara tekstual, begini, tiga warna itu akan muncul jika adegan berganti saat malam hari, terutama saat lampu dimatikan, cahaya-cahaya itu bakal muncul mewarnai layar kalian.

Jadi seolah mengajak penonton tidur dan berlari dalam mimpi buruk. Somehow, tekniknya Dario Argento ini juga pas dengan konsep ceritanya.

Apa ceritanya? Witchcratf dan teman-temannya. Yep, Suspiria ini mengambil cerita soal penyihir.

Suzie Banion adalah penari balet yang memutuskan pergi ke Italia untuk berguru di sekolah yang lebih profesional. Namun, sekolah balet itu menyimpan rahasia aneh soal kematian murid-muridnya, yang ternyata dilakukan demi ritual seorang penyihir berumur panjang bernama Helena Markos--yang hanya muncul di akhir film, tapi di awal-awal cuman muncul tangan tak bertuan, agak gaje benernya kalau tangan ini.

Oke, kenapa Suspiria?

1. Ceritanya sebenarnya ga baru-baru amat, malah buanyak yang pakai model itu. Tapi eksekusinya agaknya bikin aku bilang: "gimana cara memberikan mimpi buruk secara tekstual?" Bagaimana menurut kalian?

2. Trailer di atas itu remake dari Suspiria yang rilis November 2018! Ada beberapa pengubahan terutama di palet warna itu, tapi aku ingin lihat bagaimana model eksekusi sutradaranya. Berhasil bikin mimpi buruk, atau tidak.

Oya, FYI lagi. Selain warnanya yang bikin Suspiria jadi film horor "badboy" karena rebel dan berani beda--Umild banget--, Suspiria juga berhasil dikenang orang-orang berkat sebuah band rock.

Iya, band rock. Sepanjang filmnya, Suspiria ini menggunakan musik rok, bikinan dari band Italia bernama "Goblin". Soundtrack-nya bisa cari di youtube kalau penasaran, menurutku aneh di telinga, tapi menggelitik dan unik.

Terus, film barunya ini, melibatkan Thom Yorke dari Radiohead sebagai penata suaranya. Hmm ... kita lihat nanti apakah Suspiria yang baru juga berhasil dari segi ceritanya--yang sepertinya ada sedikit perubahan.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro