Chapter 3 | Jealous
NOW PLAYING : BUDI DOREMI | TOLONG
SELAMAT MEMBACA CERITA INEFFABLE
***
BAGIAN TIGA | JEALOUS
Aagam yang salah, Trisha yang minta maaf. Maklum yaaa.
***
"CA gimana, udah izin?" tanya Nikolas saat mendapati Trisha tengah belajar di perpustakaan.
Trisha menaikan matanya menatap Nikolas yang sudah duduk di depannya, lalu Trisha tersenyum dan mengangguk.
"Iya, diizinin sih, asal gak ganggu sekolah aja."
"Gue sih percaya sama lo. Prioritas utama lo kan sekolah, lagian ya Ca gue bingung kenapa lo butuh banget kerja freelance ini?"
Lalu Trisha menutup bukunya dan menatap Nikolas, matanya yang jernih membuat Nikolas tak mau mengalihkan tatapannya ke arah lain. Entah mengapa rasa itu masih ada, dulu Nikolas pernah menyatakan perasaannya kepada Trisha, namun Trisha menolaknya karena dia tidak tertarik dengan pacaran, katanya pacaran hanya membuang waktunya saja.
"Gak tau sih kak, gue mikirnya buat ngisi waktu luang aja."
Nikolas mengangguk, tipekal Trisha. Dia tidak ingin waktunya terbuang percuma saja. Dia ingin selalu waktunya terisi hal-hal yang positif.
"Mau ke kantin?" tawar Nikolas
"Kak Niko enggak sama kak Dian?"
"Dian sama temen-temennya, lagian jam segini dia pasti sibuk. Kan lo tau sendiri Dian itu gimana."
Trisha terkekeh pelan, lalu dia mengangguk dan mengajak Nikolas untuk segera pergi ke kantin. Di sepanjang perjalanan mereka membahas hal-hal yang berhubungan dengan pelajaran, Nikolas juga menjelaskan bahwa dia akan melanjutkan ke universitas yang memang tujuan Trisha dan dirinya. Mengobrol dengan Nikolas membuat Trisha senang, banyak hal yang bisa di sharing dan itu terasa nyaman.
"Mau makan apa Ca?"
"Mau nasi goreng aja gue, kak Niko?"
"Gue yang pesenin, lo nyari tempat aja."
"Oke."
Setelah itu Trisha langsung mencari tempat duduk untuk dirinya dan juga Nikolas. Saat ini suasana kantin masih ramai padahal Trisha sengaja telat datang ke kantin, dia tidak terlalu menyukai keributan. Karena itu benar-benar membuatnya ingin marah, mereka terlalu membuang waktu untuk hal yang tidak perlu.
Trisha membuka catatan di handphonenya, lalu dia menceklis bahwa hari ini dia sudah membaca materi untuk mata pelajaran setelah ini. Trisha benar-benar tidak mau nilainya turun, terkadang dia sampai kepikiran dan menangis jika ada jawaban yang salah dan menyalahkan dirinya sendiri. Bahkan pernah dia hanya mendapat nilai 80, Trisha sampai menangis dan kepikiran berhari-hari.
"Nasi goreng spesial buat Tica yang spesial..."
"Apaan sih kak." Trisha langusng mengambil nasi gorengnya dari tangan Nikolas. Lalu, dia merogoh sakunya dan membeirkan uang dua puluh ribu kepada Nikolas.
"Gratis," ujar Nikolas
"Enggak ah, gak enak. Kak Niko udah sering bantu gue."
"Nikoooooo....."
Trisha sudah tau berasal dari siapa suara itu, Dian. Pacarnya Nikolas. Cewek hitz yang menyebalkan, dia hanya mementingkan penampilan sementara otaknya NOL besar. Dian satu SMP dengan dia dan Aagam, sikapnya pun tak pernah berubah.
"Hai Tica, makasih udah jagain pacar gue, sekarang gue boleh ambil lagi kan pacar gue?"
"Ya silahkan, gue juga gak minta dia nemenin gue," jawab Trisha cuek
Dian berdecak sebal dan berniat untuk memarahi Trisha, namun Nikolas langsung melarangnya dan mengajaknya segera pergi. Nikolas sempat mengucapkan selamat tinggal dan sampai ketemu lagi kepada Trisha, Trisha hanya melambaikan tangan sambil tersenyum meskipun Dian sudah melayangkan tatapan tajam, Trisha tak peduli.
Trisha hanya berteman tidak ada maksud tertentu dan dia pun sepenuhnya sadar bahwa Dian tidak menyukainya. Kini Trisha hanya duduk sendirian, lalu tak sengaja dia melihat Kimi sedan makan bersama dengan Elvaro. Akhir-akhir ini waktu Kimi dihabiskan bersama dengan Elvaro, cowok itu benar-benar membuat waktu dia dengan Kimi menjadi sulit.
Karena diperhatikan oleh siswa-siswi yang lain membuat Trisha merasa kesal, lalu dia menyudahi makan siangnya meskipun dia masih merasa lapar. Trisha berniat kembali ke kelas atau membeli apapun di koperasi yang bisa dia makan, namun saat dia melewati meja Aagam tiba-tiba kaki Trisha tersandung membuatnya terjatuh.
Trisha melirik ke arah Aagam. Tapi, Kimi sudah ada di depannya.
"Ca gapapa?" Kimi membantu Trisha berdiri.
Wajah tanpa dosa Aagam benar-benar menyebalkan, tapi Trisha berusaha tak menganggapnya. Aagam masih mengobrol bersama teman-temannya. Aagam bahkan sama sekali tak melihat ke arah Trisha sedikitpun.
"Gapapa Kim," jawab Trisha
"Lo mau ke kelas?"
Trisha mengangguk.
"Yaudah ayo."
"Terus Varo?" Tanya Trisha
"Gak usah dipikirin sih dia, biarin aja sendiri biar mandiri."
"Lagi berantem lo?"
"Gak ada yang berantem, ayo balik ke kelas."
Kimi dan Trisha kembali ke kelas mereka, kelas cukup sepi karena kebanyakan mereka akan masuk kelas saat bel masuk berbunyi, atau bahkan saat bel berbunyi pun ada sebagian siswa masih makan. Kebiasaan telat mungkin sudah mendarahdaging di kehidupan mereka.
"Ca lutut lo," tunjuk Kimi ke arah lutut Trisha
Trisha langsung melihat ke arah lututnya dan berdarah. Kimi langsung keluar dari kelas mengambil beberapa obat dasar untuk mengobati luka Trisha.
Kimi kembali dengan obat-obat dasar, lalu dia menyuruh Trisha untuk duduk, sementara Kimi dengan telaten mengobati luka di lutut Trisha.
"Tadi Aagam kan anak badung itu yang nyandung kaki lo?"
"Iya emang? Gue gak liat," jawab Trisha berbohong, dia sudah yakin bahkan jika dia menutup matanya pun pasti Aagam yang melakukan itu.
"Yaudahlah Kim, kalau emang dia yang ngelakuin itu dia bakalan minta maaf kan?" Trisha tersenyum.
"Mana ada seorang Aagam minta maaf sama orang, dia kan ngerasa dia paling benar dari seluruh umat manusia."
Kemudian Trisha tertawa yang langsung diomeli oleh Kimi. Aagam terkenal seperti itu, dia tidak pernah mengatakan kata maaf atau terima kasih. Bahkan Aagam dikenal sebagai pematah hati cewek nomer satu di sekolahnya.
Tak ada satupun cewek yang bisa mendekati Aagam, bahkan Aagam akan mengatakan kata-kata menyebalkan dan menyakitkan saat ada cewek yang berusaha mendekatinya. Seperti 'Mulut lo bau jauh-jauh sana kalau ngomong sama gue.' atau 'Lo ga mandi ya? Badan lo bau' dan banyak lagi.
Luka yang ada dilutut Trisha sudah Kimi obati, Trisha berjalan ke lokernya lalu di melihat ada roti yang ada di lokernya.
'Makan roti aja ya Ca -Nikolas'
Nikolas selalu baik kepadanya, dia pasti sudah tau bahwa Trisha masih lapar dan kembali ke kelas dengan secepat itu. Nikolas yang tau kalau hubungan dia dan Aagam kurang baik, Trisha hanya mengatakan bahwa mereka ada masalah di masa lalu. Tapi, Nikolas hanya tau sebatas itu tidak banyak. Trisha sangat berharap, Nikolas tidak tau lebih dalam lagi tentang hubungan dia dan Aagam.
***
Terima kasih sudah membaca cerita ineffable semoga kalian suka.
Pilih Aagam atau Nikolas?
Lanjut bab selanjutnya?
Yay donggg
Noooo
Cara baca nama Aagam yaitu 'Agam' biasa gausah jadi aa gitu.
Jangan lupa follow instagram :
Asriaci13
Aagamaffandra
Trishaadhiyaksa
With Love,
Aci istri sah dan satu-satunya Sehun.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro