Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Chapter 20 | Pergi saja kau benalu!

NOW PLAYING | One Direction - Night Changes

SELAMAT MEMBACA CERITA INEFFABLE

BAGIAN DUA PULUH | PERGI SAJA KAU BENALU

Harusnya kamu berterima kasih terhadap keluargaku, bukannya malah melunjak seperti ini. Daripada kamu membuat keluargaku malu, lebih baik kamu pergi saja dari rumahku.

***

PELANGGAN kafe hari ini cukup ramai, sehingga Trisha merasa sedikit kelelahan. Meskipun begitu, setiap kali Aidan melihat Trisha terlihat lelah, dia langsung menyemangatinya. Hal itu, membuat Trisha tersenyum dan semangat lagi bekerjanya. Aidan bukan tipe bos yang akan marah-marah melihat karyawannya lesu, dia akan segera menyemangatinya, kecuali kalau emang dasar karyawannya malas, sudah pasti Aidan akan memberhentikannya. Dia tidak butuh orang-orang seperti itu untuk usahanya.

Trisha membereskan barangnya, sebelum dia keluar dari ruangan khusus karyawan. Ternyata Aidan sudah menunggunya di depan dengan senyum cerahnya. Dari awal, Trisha selalu melihat Aidan bersemangat, orang itu selalu menebarkan energi positif untuk orang-orang disekitarnya.

"Ayo Mas anter pulang," ajak Aidan

"Tapi Tica gak minta dianterin sama Mas," ujar Trisha, dia menolak secara halus, Trisha hanya takut jika Aidan mengantarnya pulang akan terjadi kesalahpahaman dengan Aagam.

Untuk saat ini dia rasa bukan waktu yang pas untuk mengenalkan keduanya, Aagam tipe orang yang keras kepala dan dia pasti akan semakin marah kepada Trisha, meskipun akhir-akhir ini kemarahan Aagam selalu tidak mendasar. Dia semakin sensitif daripada dulu.

"Mas yang mau anter kamu, ayo."

"Tapi Mas..."

"Ca? Kenapa? Ada masalah?" Aidan menatap Trisha dengan penuh harap, dia tidak ingin Trisha menolak tawarannya.

Entah mengapa Aidan merasa bahwa Trisha bukan tidak nyaman, melainkan ada hal yang dia tutupi selama ini dan Trisha tidak bisa mengatakannya. Ada yang mengganggu dibalik kepala mungil Trisha itu, dan Aidan ingin tahu apa yang Trisha sembunyikan.

Aidan dan Trisha satu selera musik, mereka menyanyikan beberapa lagu bersama dan Trisha tertawa. Bersama dengan Aidan, Trisha merasa bahwa hidupnya jauh lebih mudah daripada dia sendiri. Aidan mengenalkannya kepada hal-hal yang baru, biasanya Trisha selalu enggan mengenal lebih dekat sosok lelaki, namun Aidan berbeda, dia tidak pernah memaksa, melainkan Trisha sendiri yang membuka hatinya.

"Ca besok ikut yuk?"

"Hah? Ikut kemana?"

"Ketemu temen-temen Mas," ujar Aidan, "itu juga kalau Tica enggak keberatan."

"Kenapa harus ajak Tica?" Trisha bertanya hal yang membuat Aidan bingung untuk menjawabnya.

Namun tak lama Aidan tertawa dan menoleh ke arah Trisha, "Menurut kamu kenapa Ca?"

"Tica kan gatau, makanya nanya sama mas."

"Biar Tica kenal sama lingkungan Mas, terus Tica enggak pikiran negatif nanti sama Mas kalau udah sayang."

"Kapan Tica punya pikiran negatif sama Mas, ngarang," cibir Trisha

"Kan kalau udah sayang, sekarang udah sayang belum?"

"Apaan sih Mas."

Trisha tidak menjawab pertanyaan Aidan barusan, debaran jantungnya berpacu dengan cepat. Entah mengapa, Aidan mampu membuatnya diam tanpa kata, Trisha tidak tahu apa yang harus dikatakan kepada Aidan, padahal sebelumnya jika ada orang yang menyatakan atau bertanya kepada Trisha mengenai perasaannya dia akan menolaknya mentah-mentah. Hal ini juga sama seperti Farhan menyatakan perasaannya kepada Trisha saat di sekolah, ah kalau Farhan hanya karena mendadak jadi trisha tidak tahu harus bagaimana.

Tak lama, mereka sudah sampai di depan rumah Trisha atau lebih tepatnya rumah keluarga Aagam. Trisha turun dari mobil Aidan, begitupula dengan Aidan. 

"Mas mau mampir dulu?" tawar Trisha basa-basi, karena tidak enak Aidan sudah mengantarnya sampai rumah dengan selamat.

"Boleh," jawab Aidan semangat.

Ini bencana. Aidan datang ke rumah disaat Aagam ada di rumah, tapi bagaimana lagi sudah telanjur dan Trisha pun tidak bisa mundur lagi ke belakang. Meskipun dia khawatir, namun di depan Aidan, Trisha tetap tersenyum semoga saja Aagam sedang pergi ke luar atau kemana saja, namun sepertinya tidak mungkin karena mobil Aagam terparkir di garasi rumahnya.

"Assalamualaikum." Trisha mengucapkan salam saat masuk ke dalam rumah, diikuti oleh Aidan di belakangnya.

"Non Tica udah pulang? Ditunggu Ibu diatas," ucap Bi Noni yang saat itu akan mengantar minuman dan beberapa camilan ke lantai atas.

"Aagam ada Bi?" tanya Trisha

"Aden ada, cuma moodnya lagi gak bagus, kayanya lagi ada masalah."

Hal itu semakin membuat Trisha pesimis. Tapi, biar saja, nanti dia akan jelaskan kepada Aidan mengenai posisinya di rumah ini, tentang Aagam dan keluarganya. Mungkin saja Aidan akan mengerti mengapa Trisha bersikap demikian.

"Mas mau kasih salam dulu sama keluarga kamu, boleh ya Ca? Gak enak kan," ucap Aidan disertai senyum yang memperlihatkan lesung pipinya.

Trisha mengangguk, "Iya boleh Mas."

Satu anak tanggga demi anak tangga Trisha dan Aidan lewati, terdengar ucapan Aagam yang cukup keras, dia meninggikan suaranya saat orangtuanya tengah tertawa. Benar seperti apa yang dikatakan Bi Noni, mood Aagam tidak bagus hari ini.

"Eh Tica baru pulang sayang?" Veronica langsung sadar akan kehadiran Trisha. Kemudian dia mengerutkan dahinya saat melihat seorang cowok yang ada dibelakang Trisha.

"Iya Tante, kenalin ini Mas Aidan, yang punya kafe tempat Tica kerja." Trisha langsung mengenalkan Aidan kepada Veronica, dan Tomi pun ikut bergabung dengan Veronica untuk berkenalan dengan Aidan.

Sementara Aagam melirik dengan sinis ke arah Trisha, dia melemparkan tatapan kebencian yang terasa dengan jelas, lalu Aagam berdiri dari tempatnya dan menendang meja dengan sengaja. Membuat sedikit kegaduhan, Veronica dan Tomi melirik ke arah Aagam lalu menyiratkan bahwa dia tidak boleh melakukan hal seperti itu.

"Gak sopan kamu, ada temennya Tica juga, gak malu?" tanya Veronica dengan tatapan tak kalah tajam dari Aagam

"Yang harusnya malu tuh si benalu bukan Aagam," jawab Aagam dengan nada menyebalkan.

"AAGAM! JAGA MULUT KAMU YA! PAPI DAN MAMI GAK PERNAH NGAJARIN KAMU SEPERTI ITU!" bentak Tomi

"Liat kelakuan Tica yang selalu kalian banggakan, dia menggoda bos kafenya, dibalik wajah lugunya dia bener-bener keterlaluan, kan? Kenapa Mami dan Papi gak usir aja si benalu, lagian dia udah punya pacar yang kaya bukan?"

Aidan langsung menoleh ke arah Trisha, dia benar-benar diam tak merespons perkataan Aagam. Padahal setau Aidan, Trisha adalah orang yang tidak mau kalah oleh orang lain. Tapi kenapa di depan cowok menyebalkan dan bar-bar ini Trisha hanya diam, dan sepertinya dia akan menangis. Tanpa menunggu persetujuan dari Trisha, Aidan langsung menggenggam tangannya, hal itu membuat Trisha menoleh ke arah Aidan, Aidan hanya tersenyum seolah mengatakan bahwa semuanya tak akan terjadi apa-apa.

"Aagam, Tica mau pacaran sama siapapun bukan urusan kamu, kan? Lagian Mami liat, Aidan orang yang baik dan sopan, kenapa kamu ribut masalah seperti ini?" Veronica berusaha mengerti keinginan anak semata wayangnya barusan.

Namun, jawaban yang dilayangkan oleh Aagam benar-benar diluar dugaannya.

"Mami dan Papi pilih sekarang, Aagam yang pergi atau Mami dan Papi usir si benalu?"

"Gak ada yang harus pergi dari rumah ini, baik kamu ataupun Trisha!" Tomi mengingatkan

"Baik kalau papi dan mami gak bisa pilih, Aagam aja yang pergi, biar puas mami dan papi sama si benalu di rumah ini, udah numpang gak tahu diri." Aagam berjalan dan sengaja menabrak Trisha berniat menuju kamarnya, namun langkah kaki Aagam terhenti saat Trisha mengatakan satu kalimat.

"Kalau mau Aagam begitu, baik, Tica yang akan pergi dari rumah ini. Aagam seneng, kan?"

Veronica dan Tomi langsung menatap Trisha meminta penjelasan, namun Aagam hanya tersenyum sinis. Kaki yang seharusnya melangkah menuju kamarnya dia urungkan, sekarang langkah kakinya menuju kamar Trisha dan membukanya dengan sekali hentakan.

***

BAGAIMANA NASIB AGAM DAN TRISHA? APA TRISHA AKAN KELUAR DARI RUMAH AAGAM?

KALIAN BERADA DI TIM MANA

#MASAIDAN

#DEDEAAGAM

TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA CERITA INEFFABLE

***

JANGAN LUPA FOLLOW INSTAGRAM :

asriaci13

trishaadhiyaksa

aagamaffandra

***

WITH LOVE,

ACI ISTRI SAH DAN SATU-SATUNYA OH SEHUN


Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro