06
“Jatuh hati tidak pernah memilih.
Tuhan yang memilihkan.
Kita hanyalah korban. Kecewa adalah konsekuensi, bahagia adalah bonus”
-Ineffable-
“Hai Lis, Apa kabar? Gue kangen Lo”
Deg.
Raihan Mahendra.
Orang yang pernah jadi pacar Lisha sehari karena paksaan dari teman-temannya untuk menerima Raihan menjadi pacarnya.
Orang yang selalu mengikuti Lisha kemanapun Lisha pergi. Orang yang dulu memiliki sifat sangat kekanakan. Sekarang berada di hadapan Lisha. Lisha terbengong melihat apa yang ia lihat, masih ada rasa tidak percaya pada dirinya.
“Dia udah berubah banget, dulu dekil gitu sekarang kok mendingan ya. Eh eh. apaan sih ngapain juga mikirin dia. Ngga penting, sadar-sadar Lis” batinnya
“Hei! Kok melamun sih Lis” Tegurnya sambil melambaikan tangannya didepan muka Lisha. Lisha pun terperanjat dari lamunannya “Ah, i-iya. Sorry”
“Gimana keada-“ Ucapnya terpotong oleh suara seseorang yang berada di atas panggung.
“Hallo gengs! Terima kasih buat yang udah datang di acara Reuni ini” Ucap Alexa selaku pembawa acara “Oke, jadi acara pertama pada hari ini diisi oleh penampilan dari artis kita. Siapa lagi kalo bukan, Band Amburadul” lanjutnya
Band Amburadul, adalah band yang terdiri dari anak-anak yang dulu menjadi most wanted disekolah mereka. Galen, Darrel, Antonio, Tama, Aldi. Mereka maju keatas panggung dan menyapa teman-teman yang lain
“Hai guys. Disini kami akan membawakan lagu yang berjudul Dan, dari band Sheila on 7” Ucap Galen sang vokalis
Ketika mereka mulai menyanyikan lagunya, Lisha jadi teringat kejadian beberapa tahun silam dimana saat Lisha pernah menjadi korban bully karena ia dulu pernah suka Galen dan dekat dengan Galen Cs.
Flashback on
Gadis berambut sebahu sedang berniat meletakkan sebuah kertas diatas meja milik cowo berambut kecoklatan dengan mata berwarna coklat hazel. Ketika semua anak sedang keluar ia melancarkan aksinya.
“Semoga kamu baca ya Len,” gumamnya
Tanpa ia sadari ada empat pasang mata yang melihat perbuatan Lisha yang sedang meletakkan sesuatu di atas meja Galen. Ya, cowo berambut coklat dan memiliki mata coklat Hazel itu Galen.
Prok Prok Prok.
Suara tepuk tangan seseorang membuat Lisha diam mati kutu, karena tertangkap basah. “WAH! WAH! Surat apaan nih” Ucap salah satu dari mereka sambil mengambil surat yang berada diatas meja Galen.
Lisha langsung mendongak melihat orang yang ada di depannya. Betapa terkejutnya Lisha, yang berada didepannya sekarang ini adalah geng Stela Cs. Geng yang terkenal sangat kejam dan sering membully anak yang berani dekat-dekat dengan Galen beserta antek-anteknya.
“Mampus”batin Lisha ketika Stela mulai membuka dan membaca suratnya
Dear Galen
Bagiku, mencintaimu adalah penat.
Letih yang menggerogotiku
lamat-lamat, Juga kenikmatan
semu yang diam-diam kian mencekat.
Namun, aku tetap saja tak mampu
berbuat. Langkahku sudah semakin
berat untuk terangkat.
Menggigil di antara lengan yang
memeluk erat, Kemudian sekarat menanti hari akan datangnya dekapan hangat
Lalu mengapa aku masih bertahan
suka kamu?
Entahlah, sebab yang ku tahu hatiku
sudah terlalu dalam jatuh padamu
hingga tersesat.
Yor admirer
A.C.B
Setelah Stela selesai membaca surat Lisha. Ia menatap Lisha tajam sambil menarik kerah baju seragam SD milik Lisha. “LO NGGA USAH SUKA SAMA GALEN. GALEN TUH PACAR GUE! NGERTI NGGA” Bentak Stela
“Lo tuh ngga pantes buat Galen!” Lanjut Vani –temen Stella-
“Tuh dengerin! Cewe cupu kaya lo tuh ngga pantes bersanding sama Galen!” Ucap Stela
“Kalo gue liat lo naruh surat beginian lagi. Hidup lo ngga bakal aman. Ngerti ngga lo!”lanjutnya sambil melepaskan tangannya di kerah baju Lisha
Lisha mendegus pelan “I-iya” kemudian suara bel masuk berbunyi. Stela beserta antek-anteknya kembali ke tempat duduk mereka masing-masing. Lisha pun sama, ia menutup matanya sejenak untuk menenangkan pikirannya.
Flashback off
Kembali bersinar dan berpijak seperti dulu kala.....
Setelah band Galen menyelesaikan lirik terakhirnya. Mereka mengucapkan terimakasih lalu turun dari atas panggung. Galen cs mendekati tempat duduk dimana Lisha dan kedua temannya berada.
“Hai Lis. Tadi ngga sempet nyapa lo. Sorry ya” ucap Galen
“Ah iya. Sante aja kok” keheningan pun melanda mereka sejenak.
“Mmm, Lis gimana tadi penampilan gue, bagus ngga? Itu lagu khusus buat lo” Lisha meneguk salivanya kasar. “Gue nyesel, dulu gue ngga bales rasa suka lo ke gue. Sekarang gue nyesel Lis. Gue sayang lo” lanjutnya membuat Lisha menatap kedua bola mata Galen. Lisha mencari kebohongan disana. Tapi hasilnya nihil.
Galen tidak berbohong sekarang. Jantung Lisha berdegup kencang ketika mengetahui Galen berkata jujur seperti ini.
Lisha tersadar lalu memalingkan wajahnya
“Nggak, nggak mungkin. Gue ngga mau jatuh untuk kesekian kalinya lagi. Sadar Lis sadar!" Batinnya
Cowo yang berada disamping Galen, menghela napas pelan. Mencoba menenangkan hatinya. Ia mendengar apa yang diucapkan Galen pada Lisha. Darrel.
Ya, dia adalah Darrel. Teman satu bandnya Galen sekaligus sahabatnya dan kalian ingat kan nama itu.
Yup. Darrel, cinta pertama Lisha dulu waktu masih kecil.
Lisha tiba-tiba minta izin pada Galen untuk pergi ke toilet. Sebenarnya dia tidak sedang kebelet. Tapi dia mencari alasan untuk menghindar dari Galen. Lisha benci situasi seperti sekarang ini.
“Kenapa baru sekarang Len, kenapa?” Ucap Lisha sambil menatap cermin yang ada di toilet tersebut. Lisha tak bisa menahan air matanya yang sudah terbendung di kelopak matanya. Ia mengingat dulu tak pernah dianggap ada olehnya, perjuangannya pun tak pernah dilirik sedikitpun oleh Galen. Setelah beberapa menit kemudian, Lisha mengusap air matanya.
Ia menatap ke arah cermin. “Lo pasti bisa Lis! Lo udah ngga ada rasa sama Galen. Jadi bersikap biasa aja, Oke” Ucap Lisha pada dirinya sendiri. Sambil senyum yang mengembang dibibirnya, ia keluar dari toilet dan menuju tempat dimana teman-teman SD nya berada.
🔥🔥🔥
Hai gengs! Saya kembali lagi nih.
Gimana part ini. Haha absurd ya. Sama saya juga berpikiran seperti itu.
Kisah cinta lisha sangat sangatlah miris. Masih banyak kelanjutannya loh!
Jadi support terus cerita ini ya❣
Thankyou😙
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro