37
Aku berlari kecil sepanjang lorong mansion, walau itu merupakan larangan dalam aturan keluarga yang paten. Bahkan untuk gadis sepertiku, lari seolah larangan dan akan berdosa jika melakukannya.
Tapi persetan untuk hari ini.
Aku berlari sekuat tenaga, menyusuri lorong dan berhenti saat pintu besar yang menjadi tujuanku terlihat. Kucoba mengatur nafas sebelum meraih gagang pintu.
Bimbang.
Haruskah aku membukanya? Bagaimana jika yang kupikirkan, ternyata betulan?
Mengenyahkan pikiran buruk, aku mencoba menenangkan diri. Setelah satu tarikan nafas, aku mendorong pintu perlahan, membuat seisi ruangan terlihat.
Ruangan itu didominasi dengan warna coklat kayu dan rak-rak buku. Terkesan antik tapi memiliki estetika yang baik. Aku kembali menarik nafas, melangkah masuk. Aroma khas buku-buku tua mulai tercium. Perlahan, kututup pintu yang ada di belakangku.
". . . Jil?"
Ah, apa firasatku benar?
"Anda kembali, Nona?"
Aku menoleh. Dari sela-sela rak sebelah kanan, sosok pemuda menampakkan dirinya. Potongan rambutnya yang panjang terlihat tertutup oleh debu-debu. Mungkin ia baru membersihkan rak.
Mungkin.
Aku melangkah cepat, menghampiri si pemuda. Sementara yang dituju malah terkejut. Belum sempat pemuda itu kembali berucap, aku langsung menariknya. Kudekap tubuhnya yang sedikit lebih besar dariku.
"Ketemu...."
Aku bisa merasakan tubuh pemuda itu yang tersentak, terkejut akan tindakan dan perkataanku. Sedetik kemudian, tubuhnya kembali tenang. Bahkan aku mulai merasakan ia membalas pelukanku, bersamaan dengan usapan lembut di kepalaku.
"Ahaha. Anda sudah dewasa ya, Nona."
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro