Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Mission

Mengedipkan kedua matanya selama beberapa kali, Tenn berusaha untuk mengumpulkan seluruh kesadarannya. Ia mengusap matanya secara bergantian lantas termenung di posisinya. Pikirannya berusaha mengingat-ingat kembali seseorang yang selalu dimimpikannya. 'Seperti apa wajahnya...'

Dengusan nafas keluar begitu saja dari bibirnya. 'Huh, lagian sejak awal kenapa aku begitu ingin mencarinya? Kenal saja tidak'. Ia memegang kepalanya sendiri sembari memijat pelipisnya. 'Aku menjadikannya prioritas'

"Tapi ini sia-sia," gumamnya dengan menyingkirkan selimut yang awalnya menyelimuti tubuhnya. Dia mendudukkan diri di tepi kasur lantas mengepalkan telapak tangannya sendiri. 'Mustahil untuk menemukannya jika aku sendiri tidak tau bagaimana rupanya. Tapi--'

"Akan kutemukan!" ujarnya telah bertekad sejak lama untuk mencari seseorang yang bahkan tidak ia kenal dan tau bagaimana rupanya. Selama bertahun-tahun ia selalu berusaha untuk menemukan seseorang yang tidak diketahui keberadaannya. 'Misiku adalah menemukan seseorang yang bahkan tidak kuketahui siapa itu'

.

⋘ 𝑙𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑑𝑎𝑡𝑎... ⋙

.

↺1%

.

↺18%

.

↺35%

.

↺67%

.

↺99%

.

⋘ 𝑃𝑙𝑒𝑎𝑠𝑒 𝑤𝑎𝑖𝑡... ⋙

.

.

.

𝐍𝐨𝐰 𝐥𝐨𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠. . .

.

███▒▒▒▒▒▒▒

.

█████▒▒▒▒▒

.

███████▒▒▒

.

██████████

.

ᴄᴏᴍᴘʟᴇᴛᴇ!

.

.

.

.

.

╔⏤⏤⏤╝❀╚⏤⏤⏤╗

IN ANOTHER LIFE
By : MonMonicaF

╚⏤⏤⏤╗❀╔⏤⏤⏤╝

"Omong-omong... Bukankah ini bau gosong?" monolognya ketika indra penciumannya mengendus bau-bau gosong dari luar kamar yang ditempatinya.

Berdiri dari duduknya dan bergegas melangkahkan kaki keluar dari sana, ia menggunakan hidungnya untuk mencari sumber bau gosong yang tentu tidak lain berasal dari arah dapur.

Sesampainya di dapur ia mematung di tempat, netranya dapat menangkap asap bewarna hitam yang mengepul di udara. Asap hitam yang tercipta dari wajan yang sepertinya berisi bahan masakan.

"Oh--" Si surai merah yang menyadari kehadirannya pun sontak menolehkan kepala dan malah tertawa canggung. "O-ohayou... Tenn-san"

Menarik nafas dalam lalu menghembuskannya, Tenn mengerutkan alisnya membuat dahinya menjadi mengernyit. Namun senyuman khas miliknya ia berikan, dengan berkata, "Jika kau hanya bisa menggosongkan makanan, lebih baik tidak usah memasak. Sayang sekali bahan makanannya jadi terbuang sia-sia"

"Te-Tenn-san menyeramkan...," gumamnya merasa merinding terlebih melihat si surai baby pink yang menampilkan senyum manis di wajahnya. Setidaknya Riku sadar itu bukanlah senyum biasa.

Berjalan menghampiri dan tanpa basa-basi ia langsung mengambil alih peralatan masak yang dipegang oleh Riku. Tenn membuang semua yang nampak hitam dan berbau gosong ke tempat sampah. "Hwaaa Tenn-san kok dibuang sih?!!" rengek Riku tidak terima.

"Lalu kau mau makan itu?" balasnya bernada dingin dengan melirikkan mata pada masakan gosong yang baru saja dibuangnya.

"...ti-tidak...," jawabnya bergumam pelan sembari memainkan jari-jemarinya dengan tampang polosnya yang terlihat.

"Payah," celetuk Tenn asal ceplas-ceplos karena memang begitulah sifatnya, sudah berakar dan mustahil untuk diubah.

Menghentakkan kakinya kesal, Riku melipat tangan di depan dada dengan bibirnya yang sudah dipoutkan. "Tenn-san nyebelin deh!!"

"Cerewet" Tenn--

"Dasar nyebelin. Huhmp!" Riku--

Yaaahh... Begitulah agenda pagi ini yang diisi dengan perdebatan kecil diantara dua orang itu. Yang satu mulutnya gapunya rem sedangkan yang satunya lagi tukang ngambek. Sip dah. Tapi menurut author yang terpenting rumahnya ga jadi kebakaran gara-gara ulahnya Riku. Terima kasih telah menyelamatkan rumah dari kerusuhan, Tenn // plak

Oke... serius² :D

.
.

Meikei High School terletak di Kota Tsukuba Science, Prefektur Ibaraki, merupakan tempat di mana mereka bersekolah. SMA Meikei memiliki beragam fasilitas berupa auditorium yang baru saja selesai dibangun, perpustakaan yang bisa menampung hingga 75 ribu buku, ruangan seni rupa yang terpisah, dua lapangan untuk bermain, kolam renang, dua gymnasium, dojo untuk judo dan kendo, serta lapangan tenis. Sekolah juga menyediakan staf perawat dan konselor untuk membantu berbagai layanan kesiswaan. Meikei High School membebaskan para siswanya dalam hal makan siang. Mereka boleh membawa sendiri atau membeli makan siang di kantin. ( Informasi diambil dari google )

( Mulai dari sini, informasi mengenai Meikei hanya karangan author! Sebagai tambahan Meikei yang sesungguhnya memang memiliki asrama )

Dan menurut diskusi yang telah dilaksanakan beberapa kali dan atas keputusan final dari pemilik yayasan, Meikei High School akan mulai menerapkan sistem asrama. Letak asrama para siswa hanya berjarak 3 km dari sekolah.

Menariknya Meikei High School ini memiliki kegiatan khusus bagi para muridnya yakni hiburan. Siswa-siswa yang terpilih akan dilatih untuk mengembangkan bakatnya sehingga mereka bisa dijadikan sebagai idol. Tidak hanya idol, sekolah ini juga melatih kemampuan berbicara sebagai MC, dan akting.

.
.

Kini dua orang berbeda rupa itu telah sampai di sekolah. Mereka berjalan beriringan memasuki halaman dan tentu tidak heran jika Tenn yang merupakan pangeran sekolah dikerubungi oleh para gadis. Yang membuat Riku heran adalah tingkah Tenn yang lemah lembut dan murah senyum pada para gadis padahal sifat aslinya berbanding terbalik.

"Rikkunnnnnnnnnnnnnnnn!!!!!" panggil seseorang dengan keras. Tak lama seorang siswa cukup tinggi dengan surai biru mudanya berlarian mendekati Riku.

"Tamaki! Ohayou!" sapa Riku tersenyum ramah seperti biasanya.

"Tamaki-kun!" sahut seseorang lainnya yang dengan tergesa-gesa berlari menyusul pemuda yang dipanggil Tamaki itu. Mengatur pernafasannya begitu sampai, siswa bersurai putih keunguan ini menyeka bulir keringatnya. "Hah.. Meskipun Riku-kun sekelas denganmu, tetap saja dia setahun lebih tua. Bertindaklah dengan lebih sopan," tegurnya.

Sementara Riku hanya merespon dengan tawa kecil. "Hahaha... Tidak masalah kok, Sogo-san"

"So-chan cerewet, lagian Rikkun tidak keberatan," balasnya membantah seperti biasanya.

"Huh... Kau memang seenaknya sendiri Tamaki-kun," ucapnya bersweatdrop. Lantas ia tersadar akan sesuatu, iris lavendernya membelalak dengan mulutnya yang menganga. "I-i-itu... Tenn-san! Riku-kun datang bersama Tenn-san?!" hebohnya menunjuk ke arah Tenn yang masih dikerumuni oleh para gadis.

"Iya.. Tenn-san menginap di rumahku, hehe," balasnya terkekeh kecil.

"Kok bisa?!! Tenn-san si pangeran sekolah?! Padahal susah sekali mendekati bahkan mengobrol dengannya!" jelas Sogo yang nampak bersemangat.

Sementara Tamaki hanya menguap kecil dan menatap datar. "So-chan jadi berisik!" ucapnya melihat tingkah Sogo yang awalnya kalem, sekarang berubah menjadi antusias.

"Tenten itu aneh, kadang berwajah malaikat kadang berwajah seperti setan," celetuk Tamaki merasa merinding ketika memikirkan hari di mana dirinya kena hukuman oleh si pangeran sekolah ini.

"Ta-Tamakin-kun! Kau memanggilnya apa?!" pekik Sogo kelabakan ketika Tenn mendengar celetukan Tamaki yang blak-blakan bahkan di depan orangnya langsung.

"Aku setuju! Tenn-san memang menakutkan!" sahut Riku ikut-ikutan bicara asal ceplas-ceplos padahal orang yang dibicarakannya berada di dekatnya.

"Ri-Riku-kun!"

Merasakan hawa sekitar seperti menjadi dingin, bulu kuduknya menjadi merinding. Ia merasakan sebuah tatapan tajam mengarah padanya. Menolehkan kepalanya perlahan, ia melihat pada Tenn. "Ko-kowai..."

"Oh iya!" Sogo menepuk tangannya sekali ketika ia baru teringat dengan sesuatu. "Leader mencarimu karena kita bertujuh ada rapat hari ini," ucapnya memberi informasi.

"Leader? Rapat? Baiklah!" balasnya mengangguk mengerti.

Membalikkan badan dan melambaikan tangannya, ia berpamitan, "Ja-- Aku masuk dulu ya Tenn-san, aku ada kerjaan!"

Membungkukan badan 90° sebagai salam formal, Sogo segera melangkahkan kakinya menyusul Riku dan Tamaki yang sudah berjalan mendahului.

Merapatkan bibirnya, pandangan Tenn tertuju pada si surai merah yang kini punggungnya sudah tidak terlihat. Sejujurnya ia juga ingin segera masuk, namun sayangnya dia terjebak diantara para gadis.

"Oi bocah!" sahut seseorang mengambil alih fokusnya.

"Kyaaa~ Ryuu-senpai dan Gaku-senpai!" pekik para gadis.

Seorang berbadan tinggi itu melambaikan satu tangannya dan tersenyum ramah. "Ohayou~ Maaf ada sesuatu yang ingin kami bicarakan pada Tenn"

Mendengar ucapan Ryuu para gadis itu menjauhkan diri membiarkan Tenn untuk pergi. Setelah bebas dari gadis-gadis itu, raut wajahnya kembali normal yakni berwajah dingin. Tenn menghela nafas lelah. "Seharusnya kau yang kena Ryuu"

"Kau lagi apes sih," komentar Gaku.

"Diam kau sobaman!" balas Tenn.

"Jangan keras-keras, aho!" Gaku--

"Kan bagus jika semua tau jika Gaku kesayangan mereka bekerja sampingan di toko Soba" Tenn--

"Berisik! Jangan dibocorkan!" Gaku--

"Hah... Bisakah kalian akur untuk sehari saja?" pinta Ryuu bernada melas. Ia sepertinya agak capek mengatasi perang mulut yang terjadi hampir setiap hari layaknya rutinitas.

"Omong-omong aku tidak tau jika kau dekat dengan anak kelas 10 bernama Nanase itu," ujar Gaku yang melihat jika Tenn berangkat bersama dengannya terlebih Tenn terus melirik pada Riku.

"Aku tidak dekat dengannya! Aku hanya menjalankan kewajibanku sebagai bagian dari osis," sangkalnya.

"Osis hanyalah alasan kan? Bagi kami itu aneh," balas Gaku.

"Itu benar. Kau kan menghindari pergaulan karena takut prioritasmu terganggu...," lanjut Ryuu.

Menghentikan langkah kakinya, Tenn mendengus kecil, ia lalu membalas, "Tidak ada alasan mengapa aku terlihat dekat dengan anak itu. Ini semua hanya kebetulan"

"Apa benar seperti itu?" Ryuu--

"Ya... Prioritasku adalah menemukan seseorang yang sedang kucari. Aku tidak akan membuang waktu untuk bermain dengannya," ucap Tenn melanjutkan langkah kakinya yang sempat terhenti.

.
.
.
.
.

- To be continued -

Asix! Mezzo, si bintang iklan ero", dan sobaman sudah debut nih :)

Kira-kira apa yang akan terjadi di chapter kedepan? Entahlah yang tau hanyalah author sih~

Tebak saja~

Menurut kalian siapa yang akan debut di chap mendatang?

Sebelumnya saya mohon maaf jika alur ceritanya membosankan :D Saya sudah berusaha semaksimal mungkin, hehehe.

Dan terima kasih buat yang udah memberi vote. Untuk silent reader juga! Terima kasih ya!

Kalau begitu sampai jumpai~!"

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro