impLOVEssible - prolog
ATTENTION, Please ..
Cerita ini hanya tersedia 5 bab. Bab selanjutnya sampai ending sudah dihapus karena hak ciptanya sudah dibeli oleh Elex media Komputindo. Implovessible akan terbit dan tersedia di gramedia tanggal 2 mei 2016. Bagi yang berminat mengikuti preorder bisa membuka part Open preorder untuk info lebih lanjut. Terima kasih.
Love,
Vy
☆☆☆
Rivay Arsjad
Ini namanya simbiosis mutualisme. Si abah butuh seseorang untuk menjaga ABG ini, sementara aku, butuh Asisten rumah tangga untuk mengurus kebutuhan Raisa, putri semata wayangku. Dan percayalah, jaman sekarang lebih sulit mencari ART yang setia dibanding mencari istri. Tak terhitung sudah berapa banyak uang dan waktu yang kuhabiskan untuk mencari orang yang bisa kupercaya menjaga Raisa sementara aku lebih banyak menghabiskan waktu di kantor.
Jadi.....
"Begini, Bah..apa nggak lebih baik kalau saya dan Mai Nina menikah saja? Selain saya bisa membantu abah menjaga Mai, Raisa juga bisa mendapatkan sosok seorang ibu. Lagipula usia Mai sudah cukup untuk menikah, dan Jakarta itu keras, banyak orang jahat yang bisa saja menculik, dan memperkosa gadis kesayangan abah. Bagaimana menurut abah?" Tanyaku dengan sopan.
Senyuman puas mulai terbentuk di bibirku saat aku mendengar gadis itu mengerang sambil menutup wajahnya.
Mai Nina Aswari
Selama 17 tahun hidup di muka bumi ini, aku tidak pernah sekalipun membantah perintah Abah. Tapi hari ini, aku ingin sekali menangis meraung-raung, ndelosor di lantai, dan merengek-rengek agar abah sebagai waliku, tidak salah mengambil keputusan. Aku menegakkan dudukku saat aku mendengar abah berdehem dan hendak menjawab pertanyaan si om sompret itu.
"Ehm..jadi gini nak Rivay. Abah dan ibu setuju dengan pemikiran nak Rivay untuk menikah dengan Mai. Karena memang betul kata nak Rivay, Jakarta itu keras. Ibukota lebih kejam dari ibu tiri. Dan untuk mencapai cita-cita Mai kuliah di Jakarta, abah rasa menikah dengan nak Rivay adalah proses yang harus Mai lewati. Abah dan ibu jadi bisa tenang menitipkan Mai ke nak Rivay." abah mengakhiri kalimatnya sambil tersenyum lebar.
Aku langsung melorot di kursiku. Sementara pria yang duduk di seberang kursiku, tersenyum setan sambil menyembunyikan tawanya.
Abah, kenapa malam ini abah lebih kejam dari ibukota...
--------------------------------------
haiii...
ada cerita baru ni *tebar menyan biar rame* :D
Mainstream? ftv banget? nggak papa, kebetulan imajinasi saya lagi pengen bikin yang model begini..hihi :)
smoga cerita Mai ama om Rivay bisa menghibur ya :D
love,
vy
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro