Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

결혼

"I'll accept the engagement, Mr. Louise," ucap Soo-jung tegas. Namun, wajahnya menyatakan hal sebaliknya, tentunya ia tidak ingin menikahi Tyler Louise.

"On one conditon," lanjut Soo-jung dengan nada yang cukup rendah.

"I'd let him date me five times, by then I'll be clear with my decision."

"Deal!" ucap si serigala tua Louise yang langsung melompat gembira. Di dalam kepalanya, ia sudah yakin seratus persen bahwa ia telah memenangkan permainan ini.

Tetapi tentu saja, ia salah besar. Soo-jung hanya melakukan ini agar ia bisa cepat melupakan Jung-kook, dan mungkin setelah ia menikah, hubungan mereka tidak akan serumit sekarang.

Keesokan harinya berita pertunangan Soo-jung  langsung tersebar luas ke berbagai penjuru. Baik Bangtan maupun Soo-yeon cukup terkejut menerima beritanya.

"Soo-yeon a, aku harus kesana. Ada sesuatu yang tidak beres. Ayolah. . ." pinta Jung-kook dengan mata berkaca-kaca. Ia tidak memercayai berita ini, Soo-jung tidak mungkin bisa melupakannya dengan begitu mudah. Kali ini, ia ingin egois dan menetapkan tujuannya dengan tepat.

"Tidak, kau hanya akan merusak kehidupan eonni jika kau—"

"Lee Soo-yeon!" teriak Jung-kook keras-keras. Ini pertama kalinya ia harus mengangkat suaranya di depan Soo-yeon, dan ia terpaksa melakukannya.

"Fine! Tetapi jika aku mendengar bahwa eonni menangis ataupun semakin hancur setelah menemuimu, aku akan balas dendam. Ingatlah itu Jeon Jung-kook ssi!" ucap Soo-yeon dengan tangannya yang menunjuk kearah dadanya Jung-kook.

🌵🌵🌵

"Ms. Lee, Mr. Jeon of BTS would like to—"

"Ignore him," jawab Soo-jung singkat. Sang sekretaris hanya bisa diam membeku setelah mendengar perintahnya yang terlalu singkat. Pernyataan Soo-jung membuat Jung-kook mengernyit setelah berhasil mendobrak masuk pintu kantornya.

"Bagaimana kau bisa melakukan ini kepadaku? Aku telah menyatakan perasaanku dengan jujur. Sebaliknya kau malah menusukku dari belakang dengan—"

"Nancy, leave us for a minute will you, and please turn off the CCTV and sound recorder of the room." ujar Soo-jung dengan suara pelan. Sekretaris barunya yang masih cukup kikuk tanpa harus diberitahu dua kali juga mengerti apa yang harus dilakukan. Ia segera keluar dan mematikan semua alat perekam di dalam ruangannya.

"Let's talk," ucap Soo-jung dengan desahan lemah sambil berjalan kearah kursi sofa yang berada tepat di depan meja kerjanya.

"Tidak, kita akan berbicara di tempat lain yang lebih private," ucap Jung-kook sambil menyeret Soo-jung ke dalam mobilnya yang ia valet di depan lobby. Ia tidak peduli terhadap omelan Soo-jung yang terus menyengat telinganya. Yang ia inginkan hanyalah sebuah perbincangan singkat—untuk meluruskan semuanya.

"Congratulations Jeon Jung-kook. You've officially ruined my mood and my meeting which is going to run in five minutes," celetuk Soo-jung dengan nada menyindir.

🌵🌵🌵

"Baiklah, beritahu aku semuanya. Apakah kau masih punya perasaan untuk—"

"I hate you!" teriak Soo-jung keras-keras sambil mengepalkan tangannya di samping pinggangnya.

"I frickin' hate you! But what can I do? My heart was already yours in the first place." lanjut Soo-jung dengan suaranya yang lama kelamaan mulai menghalus. Ia sudah tidak bisa menahan semuanya lagi, emosinya langsung meluap dalam sekejap setelah ia mengutarakan semua itu.

"Kau tidak mengerti situasinya, dan aku juga tidak bisa menjelaskannya kepadamu. Itulah yang merusak hubungan kita," bisik Jung-kook dengan lirih.

"Mengapa kau tidak bisa menjelaskan semuanya? Mengapa kau harus menyembunyikannya dariku?"

"Baiklah! Cukup sudah!" sentak Jung-kook keras-keras, emosinya sudah terlalu memanas dan ia tidak bisa menahannya lagi. "Aku meniduri mereka semua untuk menyelamatkan perusahaanmu! Itulah tujuan awalnya. Ketika perusahaanmu masih kecil, mereka mengancam akan menghancurkanmu dan merusakmu, aku. . . tidak bisa membiarkan mereka melakukan itu kepadamu. Karena itulah aku melakukannya dengan mereka, tetapi lama kelamaan itu menjadi sebuah kecanduan. Maafkan aku. . ." bisik Jung-kook sambil mendekatkan tubuhnya untuk memeluk Soo-jung. Ia cukup terkejut melihat Soo-jung menangis histeris di pundaknya. Tetapi paling tidak, hatinya tenang setelah menjelaskan semuanya.

"Forgiving is the easy part, but forgetting and trusting again. Kedua hal itu yang sulit," ucap Soo-jung yang masih menangis terisak-isak.

"Aku berjanji mulai saat ini, aku tidak akan melepaskanmu lagi. Aku hanya akan mengejarmu dan—"

"Tidak perlu. Aku hanya ingin kita tetap menjalani hubungan biasa saja."

"Tidak, itu bukan keinginanmu." lanjut Jung-kook dengan nada seolah-olah ia tidak percaya dengan ucapan Soo-jung barusan.

"It hurts to let you go, tetapi akan lebih menyakitkan lagi untuk mempertahankanmu."

Jung-kook benar-benar tidak memercayai telinganya barusan. Soo-jung benar-benar telah menyerah dan memutuskan untuk mengakhiri hubungan mereka begitu saja. Tetapi, hatinya tidak bisa mengakui semua ini. Ia memajukan kepalanya dan langsung mencium Soo-jung. Ia ingin membuktikan cintanya, dan ia bisa melihat dengan matanya sendiri.

Soo-jung tidak bisa melepaskannya.

"Aku akan mengejarmu kembali, aku tahu itu tidak mudah. Tetapi aku yakin mulai saat ini, aku masih mencintaimu."

"Don't talk, just act. Don't say, just show. Don't promise, just prove." ucap Soo-jung terang-terangan. Betapa inginnya ia jika bisa untuk memercayai ucapan Jung-kook barusan. Tetapi, kepercayaannya terhadap Jung-kook telah lama longsor setelah dikhianati untuk kesekian kalinya.

"Baiklah, Lee Soo-jung, aku akan membuktikannya kepadamu."

🌵🌵🌵

"So, Jungs. . . how did the meeting go?" tanya Soo-yeon dengan nada berhati-hati.

"I missed it, thanks to—"

"No, I mean, how did your meeting with Jung-kook go?"

Soo-jung tiba-tiba terdiam sejenak mendengar ucapan adiknya. Soo-yeon sendiri juga cukup terkejut melihat Soo-jung diam membisu.

"Dia bilang ia akan kembali kepadaku. Ia berjanji tidak akan meninggalkanku dan hanya akan mengejarku." jawab Soo-jung kembali dengan desahan lemah.

"Oh My Gosh! That's great news! I have to tell the boys—" teriak Soo-yeon yang langsung melompat-lompat ria, adegan cerianya bertepatan dengan masuknya para member Bangtan ke dalam studionya. Ia membeku sebentar setelah melihat tatapan para member Bangtan yang bertanya-tanya.

"Don't! I want to see him change. Aku ingin sekali melihat apakah ia benar-benar bisa berubah demiku. Anyways, I gotta go." ucap Soo-jung untuk mengakhiri panggilan Soo-yeon.

"Kookie oppa, kita harus berbicara sebentar." ucap Soo-yeon ria sambil menyeret Jung-kook keluar dari ruangan.

"Tae ya, pacarmu—" teriak Jung-kook yang meronta-ronta tarikan Soo-yeon.

"Good luck Kookie!" balas Tae-hyung sambil melambai-lambaikan tangannya melihat Jung-kook diseret pacarnya.

"Aku harap ia bisa kembali dengan tubuh yang masih utuh." gumam Suga dengan suara lirih.

"Aku juga harap begitu." sahut para member Bangtan lainnya bersamaan.

—End of Chapter Thirteen : 결혼—

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro