Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

x i i i . u s a h a m o v e o n

Radelyn membuang barang-barang mantan ke tempat pembuangan yang seharusnya. Meski dengan perasaan kesal, satu kotak barang tempat pemberian mantan kini ia masih simpan rapi.

Tak lupa menghapus slide foto kenangan saat bersama. Hapus semua foto mantan, dan katakanlah aku bukan punyamu lagi. Kini lagu itu mengiang di kepalanya.

Are you sure you deleted 1005 photos?

"Yes!" Jemari yang masih stand bye di antara tombol bertuliskan 'delete' dan 'cancel' membuat Radelyn masih berada di ambang kebingungan.

Akhirnya, Radelyn memilih tombol 'back' menengelamkan wajahnya di balik selimut, dengan layar smartphone masih berada di album galeri foto.

Mengingat-ingat satu kotak didekatnya kini terpenuhi dengan barang-barang mantan. Bisa saja, ia membuangnya ke real tempat sampah, sayangnya jika mantan bekasnya itu lebih membutuhkan untuk daur ulang ke pacar barunya, Radelyn tak segan-segan memberikannya secara cuma-cuma. Disitulah alasan barag tersebut masih dibutuhkannya.

Cewek adalah tukang stalker, tak menutup kemungkinan posisi Radelyn saat ini bersibuk stalk mantannya, Gafri. Tidak pula username lelaki itu berada di search, penyelusuran paling atas.

Tap. Tap.

Detik itu juga gadis itu reflek menjerit kesal dengan jemari tangannya yang tak bisa di ajak berkompromi.

"What the ...?!" Baru saja, Radelyn akan membatalkan likes, sayangnya itu terlihat kadarluarsa. Sebagaimana si pemilik akun akan mendapatkan notifikasi terbaru. Bahwa ia barusaja menekan tombol suka, kiriman lamanya!

Ikan di akuarium yang sebelumnya memejamkan mata tertidur kini melotot ke arah gadis itu berada. Jika ikan di akuarium itu dapat berkata, mungkin akan menjerit kesal.

"Apa lo lihat-lihat?" Radelyn menepuk akuarium dimana ikan tersebut berada. Tak lupa memberikan makanan dan memperlihatkan terumbu karang di dalamnya yang telah ia ganti semingu sekali.

Beralih ke arah ponsel gengam yang beberapa menit lalu ditaruhnya di atas bantal dengan layar yang terus berkedip, membuatnya tak bisa lama-lama berpaling dari benda pipih tersebut.

Tungu-tungu! Nyatanya, ada notifikasi terbaru!

Bekas.id
ada yg prlu qw omongin $

Radelyn mengerutkan kening ketika ia barusaja membuka notofikasi baru dari mantannya, si Gafri dengan display name 'Bekas.id' tersebut yang telah digantinya semenjak hubungan mereka telah berakhir beberapa waktu lalu.

Sedikit merebahkan tubuh memperlihatkan langit-langit kamar, meratapi kecerobohannya. Sebagaimana pastinya, Gafri telah mendapat notifikasi.

Radelyn mengacak rambut kasar sedikit kurang beruntung. Kesialannya kini berurutan. Ya, masa masih jaman stalking mantan? Haha!

Beralih dengan nada dering berikutnya, Radelyn pun tak segan-segan menghela nafas kesal begitu saja ssgera mengeser tombol hijau. Ia menduga pasti dari orang yang sama.

"Iya-iya. Gue uda baca ..." Radelyn kembali terdiam, sebagaimana lawan bicaranya di sambungan telepon tak menunjukkan reaksi. Lalu, tak sengan-sengan memperlihatkan siapa penyambung telepon. Disana tertera nama 'Frag' kini membuatnya menjadi mati kuku.

"Lo enggak lupa, 'kan?" Suara Frag kini mengema di sambungan telepon.

Radelyn mengingat-ingat janjinya dengan lelaki itu sebagaimana mereka akan kembali dipertemukan dengan anggota yang sama. "Ohiya! Gue hampir lupa."

Hening.

"Tapi ikut gue ke TPA dulu, ya, ya, ya?!" gelik Radelyn di sambungan telepon setelah sekian detik terdiam.

"Ngapain lo ke tempat begituan?" Disana Frag merasa jijik, membayangkan sampah-sampah tersebut tertimbun di hadapannya.

"Pokoknya lo harus ikut gue! Dijamin tempatnya lebih steril dari yang lo bayangin," akhir sambungan dari Radelyn sebelum memutus panggilan sepihak.

***

Dress panjang dengan tas selempang cewek berwarna peach. Rambut panjang yang sengaja diikat menjadi satu kepangan, Radelyn mempercantik dirinya sendiri. Bahkan ia menutup kantung matanya mengenakan blue eyes.

Radelyn tak mau penampilannya terlihat lebih buruk dihadapan seorang mantan bekas. Ia harus membuktikan bahwa hidupnya jauh lebih bahagia meski tampa bersamanya. Eak!

Dari posisinya saat ini berada, Radelyn terlebih dahulu memperlihatkan keberadaan Gafri yang membelakangi pengelihatannnya. Disana ada gadis yang sangat ia kenali, Runika. Entah apa alasan Gafri mengajaknya kemari. Anjang pamer baru atau apa lah itu, yang terpenting saat ini Radelyn datang tak seorang diri.

Gadis itu terburu mendekat ke arah Frag, yang saat ini datang bersamanya. Sesuai rencana, bahkan ia menyapa Gafri maupun Runika dengan senyum pepsodent.

Runika, memang masih berstatus menjadi teman baiknya di SMA barunya, akan tetapi ... bagaimana tidak kesal jika gadis itu diam-diam mencari celah dibelakangnya. Bukan, dalam artian menusuk. Radelyn juga tidak mengerti jika keduanya saling mengenal tanpa sepengetahuannya. Yang membuat lebih nyesek, adalah kenapa harus mereka berdua--seseorang yang dikenalinya.

"Long time, no see!" Radelyn berseru mengarah ke arah Runika, sebagaimana ia menyambut kedatangannya.

"Yaelah. Gue kira beneran ke TPA," komentar Frag terdengar jelas di indera pendengaran mereka. Radelyn pun menyengol lelaki itu, agar tidak terlalu banyak bicara.

"Kalian, punya hubungan apa?" alih Gafri bertanya frontal.

Sama halnya juga dengan Radelyn, refleks msnjawab, "Dia pacar gue!" dengan nada tegas.

Runika, yang akan percaya tidak percaya akan hal itu, ia segera meneguk air mineral di dekatnya seolah tersedak batu krikil berduri. Nyatanya, gosip itu benar adanya.

Frag masih terdiam pada tempatnya di tengah kecangungan. Sayangnya tak berlangsung lama, sebelum kembali mencairkan keadaan.

"Gue Frag," ujarnya mengulurkan tangan. "Gimana-gimana? Gue enggak perlu mempertanyakan hal sama, 'kan?"

"We are just friends," pada akhirnya, Runika memilih menjawab selagi menunjuk dirinya, dan juga Gafri.

Frag tidak betah berlama-lama di area begian, ia terlebih dahulu keluar dari lingkup. Diikuti Radelyn, yang juga ingin mengakhiri topik.

"Gue orangnya sibuk. Jadi waktu gue enggak banyak." Frag berkata selagi memperlihatkan detik jarum jam dipergelangan tangannya.

"Radelyn! Lo harus dengarin penjelasan gue dulu. Gue sama Runika, just friends," bisik Gafri memperjelas. Begitu juga Runika meminta maaf karena merahasiakan persahabatan mereka darinya.

"Kita datang kesini, bukan acara workshop idul adha, saling bermaaf-maafkan, 'kan?" Frag mengangkat alisnya mendongak ke arah Radelyn.

Radelyn pun mendekat dengan mengandeng pergelangan Frag, membuat ala chemistry selagi menyamakam langkah. "Ya. Ya. Ya. Kayaknya kita harus pergi dulu. Jadwal kita lebih padat, enggak cuma nerima undangan dari kalian doang."

"Ex-boyfriends?" tanya Frag usai keberadaan Gafri maupun Runika hampir tak terlihat.

Radelyn hanya mengangguk mengiyakan. Tanpa berniat memberikan penjelasan.

"Masih gantengan gue, 'kan?" dengan kepercayaan diri di atas rata-rata, Frag kembali dengan menata rambut tampannya.

"Tapi, guenya belum suka ke lo," pintah Radelyn mendongak ke arah lelaki yang lebih tinggi darinya itu.

Frag mengaruk kepalanya yang tidak gatal. Meski perkatan gadis itu baginya terdengar tidak nyambung dengan perkatannya.

Frag hanya menjawabnya, 'Oke."

"It's oke!"

***

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro