:: 12 ::
Seokmin memperhatikan Jisoo yg sibuk membasuh wajahnya dengan air yg dia bawa. Namja itu menatap serius Jisoo. Membuat yeoja yg dia pandangi segera menatapnya tajam ketika tatapan mereka bertemu.
"Apa?" Tanya Jisoo karena tidak suka dengan tatapan yg Seokmin arahkan padanya
"Aku bingung" ucapan itu membuat alis Jisoo bertaut
"Bingung kenapa?" Jisoo tak bisa menahan diri untuk bertanya
"Kau...bukankah takut air?" Jisoo masih memperlihatkan ekspresi bertanya
"Lalu kenapa kau bisa mengunakan air itu untuk mencuci wajah?" Lanjutnya kemudian membuat ekspresi Jisoo berubah seketika
"Dan...apa kau juga man...." siraman air diwajah Seokmin memutus pertanyaan namja itu
"Kau ini chinayang palsu ya? Kenapa hal dasar tentang gumiho tidak kau ketahui? Apa kau tak pernah belajar tentang kami?" Jisoo memperlihatkan wajah kesalnya kini
Tak ada balasan dari Seokmin, namja itu sibuk membersihkan wajahnya yg dihiasi air dengan ujung lengannya.
"Tentu saja aku mempelajarinya" sahut Seokmin setelah wajahnya setengah kering
"Kalau sudah mempelajarinya, kenapa kau menanyakan hal bodoh itu?" Dengan gigi yg mengatup menahan kesal, Jisoo kembali bertanya
"Karena aku lupa semuanya" jawab Seokmin dengan suara rendah
"Lupa???" Ulang Jisoo yg dibalas anggukan pelan Seokmin
"Bagaimana kau..."
"Itu salahmu..." putus Seokmin cepat membuat kening Jisoo berkerut "kenapa kau terlalu mempesona. Tidakkah kau tahu pesonamu itu membuatku melupakan semuanya" namja itu menundukkan pandangannya
Perasaan Jisoo kacau seketika mendengar itu. Namun segera dia mengontrolnya.
"Jangan coba merayuku chinayang bodoh, itu tidak memberi pengaruh apapun" gerutu Jisoo membuat Seokmin kembali mengangkat wajahnya
"Aku jujur...aku tidak sedang berbohong" detak jantung Seokmin yang tak normal membuktikan itu, namun Jisoo tetap saja menyangkalnya
"Kau benar-benar mau mati ya?" Sambutnya sebagai respon dari kejujuran Seokmin
"Kenapa kau selalu mengancamku dengan kematian?" Protes Seokmin
"Karena kulihat kau sepertinya memang tak sayang nyawa" balas Jisoo asal
"Aku.."
"Tutup mulutmu atau aku akan benar-benar membunuhmu chinayang bodoh. Masih ada banyak chinayang yang bisa keluargaku mamfaatkan selain kau. Jadi...berhenti berujar omong kosong didepanku" Jisoo berbalik dan beranjak meninggalkan Seokmin yg membatu
Nampak namja itu mengerucutkan bibirnya, seraya menatap punggung Jisoo.
"Ya!!! Apa kau akan tetap berdiri disana?" Tukas Jisoo setengah berteriak, tanpa menoleh pada Seokmin
Seokmin menghela nafas berat sesaat, sebelum mengayun langkahnya. Mengatur gerakan ringan dibelakang Jisoo yg terus melangkah lebar dihadapannya.
*
Yuto baru saja membuka pet shop-nya, ketika sosok Minju menghentikan langkah disisi namja itu. Pandangan namja keturunan Jepang tersebut-pun segera mengarah pada Minju. Yg terlihat mengarahkan tatapan lurus padanya.
"Ada apa?" Merasa arti tatapan Minju berbeda, Yuto-pun bertanya
"Hidup ribuan tahun ternyata tak membuatmu mengerti sopan santun ya. Tidakkah seharusnya kau menyapa tamumu dulu dan menyuruhnya masuk sebelum bertanya" balasan Minju hanya disambut senyum sinis Yuto
"Orang yg bahkan tak tahu sopan santun sekarang bicara tentang hal itu. Tidakkah kau merasa apa yg kau bicarakan pada akhirnya justru terdengar seperti lelucon?" Sambut Yuto
Minju memutar malas bola matanya, sebelum kemudian kembali menatap Yuto
"Terserah padamu saja" malas berdebat, Minjupun berujar seperti itu
"Cepat buka pintunya, aku perlu bicara denganmu" lanjurnya kemudian bernada perintah
"Kalau mau bicara, bicaralah disini" merasa harga dirinya terluka karena cara Minju berujar, Yuto membalas dengan wajah datar
"Kau yakin membiarkanku membiarakan hal itu disini?" Ujar Minju yg masih dibalas dengan ekspresi yg sama oleh Yuto
"Aku ini akan membahas tentang klan-mu" ucapnya kemudian memaksa Yuto membuka pintu pet shopnya
"Masuklah" dengan nada suara yg terdengar terpaksa, Yuto berujar
Tangan namja itu menahan pintu. Membiarkan Minju masuk kedalam pet shop itu terlebih dulu.
"Apa yg ingin kau bicarakan?" Tanpa menyuruh Minju duduk, Yuto segera bertanya sesaat setelah menyusul Minju memasuki pet shop tersebut
Minju menggeser sebuah kursi kosong. Dan duduk dengan menyilangkan kakinya seraya menatap Yuto.
"Klan mu...apa mungkin menginfeksi manusia layaknya vampire?" Tanya Minju
"Ne? Menginfeksi manusia?" Alis Yuto bertaut
"Ne" Minju mengangguk "apa mungkin kalian bisa menciptakan gumiho baru dengan menginfeksi mereka?" Minju menjelaskan maksud ucapannya
"Kau pikir apa penyebab jumlah klan kami berkurang sejauh ini?" Yuto justru balas bertanya
"Entahlah...mana aku tahu, mungkin karena banyak gumiho betina dari klan kalian yg mandul" balas Minju asal
"Hey....jaga ucapanmu chinayang!" Yuto memberi peringatan keras
Minju hanya berdecih pelan, sebelum memposisikan duduknya dengan benar.
"Baiklah...mian" ucap Minju tanpa nada penyesalan
Yuto mendengus kesal karena itu, sementara Minju terlihat tak perduli.
"Aku serius dengan pertanyaanku Akita, apa memang kalian tak bisa menginfeksi manusia?" Kembali Minju memastikan
"Kami berbeda dengan mereka chinayang. Kami berkembang biak laksana manusia, bukan dengan menginfeksi makhluk lain" balas Yuto
"Aku tahu tentang itu, tapi...apa tak mungkin kalian menginfeksi makhluk lain dan membuat mereka menjadi seperti kalian?" Minju mempertegas maksud pertanyaannya
"Kami tidak memiliki racun seperti mereka. Jadi bagaimana cara kami menginfeksi makhluk lain seperti klan tak berdarah itu" sambut Yuto yg segera membungkam Minju
Yeoja itu nampak termenung kini, setelah menarik nafas berat.
"Whae?" Ekspresi Minju yg nampak tak baik membuat Yuto merasa bingung
Minju tak segera menjawab. Dia menatap lamat Yuto dalam beberapa saat sebelum berujar.
"Aku menemukan makhluk baru, dia seperti vampire. Tapi dia..." Minju menahan ucapannya "memiliki gen Gumiho ditubuhnya" mata Yuto membulat mendengar itu
"Tidak mungkin" sanggah namja itu kemudian dengan ekspresi terkejut
"Aku juga merasa itu tak mungkin, tapi...hal itulah yg kami temukan setelah melakukan penelitian ditubuh makhluk itu kembali. Kami bahkan tak hanya melakukan penelitian dua kali, tapi sudah melalukannya berkali-kali dan hasilnya tetap sama. Tak ada gen vampire disana, tapi kami...menemukan gen dari klan kalian. Karena itu aku kemari menemuimu" jelas Minju panjang
Yuto membisu, dengan ekspresi wajah yg tak banyak berubah. Minju yg melihat itu memilih bungkam. Seolah membiarkan Yuto memikirkan semua hal yg diucapkannya.
*
"Edward" panggil Mingi membuat Wonho menoleh "sejak kapan kau menjadi vampire?" Tanyanya saat mata mereka bertemu
"Apa perdulimu?" Balas Wonho dingin
"Bagaimana kau bisa menjadi vampire? Apa Moroi yg menginfeksimu? Atau kau di infeksi oleh vampire lain. Kalau memang kau di infeksi vampire lain, siapa dia? Apa kau memanggil vampire itu ayah atau ibu karena setidaknya dia yg menciptakanmu? Atau...kau memanggilnya tuan. Lalu...apa kau...."
"Berhenti bertanya, itu menyebalkan" sungut Wonho dengan raut kesal
"Berhenti mengabaikanku kalau kau ingin aku berhenti bertanya" balas Mingi dengan senyum lebar
Wonho mengeram kesal, kemudian nampak bangkit dari duduknya.
"Apa yg membuatmu menyukainya?" Gerakan kaki Wonho segera terhenti mendengarkan pertanyaan Mingi "yeoja bernama Hong Chaerin itu, apa yg membuatmu menyukainya?" Tubuh Wonho reflek berbalik mendengar Mingi menyebut nama Chaerin
"Bagaimana kau bisa tahu namanya?" Dengan tatapan tajam Wonho bertanya
"Aku ini chinayang kalau kau lupa" Mingi menarik senyum misterius, membuat Wonho bergerak cepat menghampirinya
"Jawab dengan benar chinayang" Wonho menarik kasad kerah kemeja Mingi
"Heyy....bersikap lembutlah pada yeoja, itu sopan santunnya" tanpa melihatkan ekspresi takut, Mingi berujar
Wonho melepas kasar kerah kemeja Mingi yg dia cengkram.
"Katakan padaku bagaimana kau bisa tahu namanya?" Kembali Wonho bertanya, kali ini dengan memberi spasi antara tubuhnya dan Mingi
"Ada namanya diatas lukisan yg kau gantung..."
"Kau masuk kekamar pribadiku!!!" Wonho memutus penjelasan Mingi dan menatap tajam yeoja itu
"Aku tidak sengaja, aku tadi mencari..."
"Kau ini lancang sekali ya" Wonho kembali tak membiarkan Mingi menyelesaikan ucapannya
"Aku bukan sengaja Edward, saat itu aku..."
"BERHENTI MEMANGGILKU EDWARD!!" Mingi terperanjat karena suara keras Wonho
"Dan...jangan pernah sekalipun lancang mencaritahu tentangku lagi" Wonho mengubah nada suaranya
"Aku membiarkanmu tinggal disini, bukan untuk menjelajahi rumah pribadiku. Jadi...bersikaplah seperti tamu, dan jangan lewati batasmu" namja itu memberi peringatan
Mingi diam, menatap tak suka Wonho karena ucapannya. Sementara Wonho yg sudah terpancing emosi memilih meninggalkan Mingi. Yeoja itu terlihat berdecak kesal setelah sosok Wonho hilang dari hadapannya.
*
Seorang yeoja berlari kencang karena sosok mengerikan yg mengejarnya. Taring yg terlihat jelas diantara bibir merah makhluk itu, memberi sinyal waspada pada yeoja tersebut ketika pertama kali melihatnya. Menjadikan yeoja itu segera mengambil langkah seribu guna menyelamatkan diri.
"Seseorang tolong aku!!" Pekiknya keras untuk meminta bantuan
Hanya derap kakinya yg menjawab jeritan keras itu. Bersama senyap yg terganggu deru nafas yg diburu.
"Tolong aku!!" Yeoja itu masih menjerit keras, untuk mencari pertolongan
Tanpa menghentikan langkahnya, yeoja itu masih terus menjerik keras. Hingga kemudian tanpa sengaja tubuhnya menabrak keras tubuh seseorang.
"Akhh!!" Ringisan pelan lolos dari bibirnya, bersama pandangan yeoja itu yg mengadah menatap orang yg tak sengaja dia tabrak
"Tolong ak..." kata-kata yeoja itu seketika terhenti, karena mendapati sosok yg dia tabrak adalah sosok yg sama dengan sosok yg mengejarnya
Diapun segera beringsut mundur, menghindari sosok baru itu.
"Rrgghhhhh" erangan keras khas hewan buas, terdengar dibalik tubuhnya
Cepat yeoja itu menoleh, dan segera menangis karena sosok yg sejak tadi mengejarnya sudah ada dibelakang tubuh yeoja itu.
"Tidak...tidak...jangan...kumohon...ja..AAAAAAAAAAAAAA" jeritan diakhir permohonan itu merobek senyap yg semula mendominasi malam
Yeoja itu masih meronta untuk mempertahankan hidupnya, dua taring memperebutkan darah dinadi lehernya. Kakinya menendang udara beberapa saat, sebelum kemudian berhenti saat nyawanya diambil alih makhluk mengerikan penguasa malam.
"Satu lagi pasukanku tercipta" adalah Hyuna yg berujar seraya memperlihatkan seringai diwajahnya
Dengan kaki yg bersilang, yeoja itu terlihat menikmati pemandangan didepannya dari sebuah atap gedung yg cukup tinggi.
"Pada akhirnya kalian tak akan bisa melawanku" tawa terurai diakhir ucapan Hyuna, sebelum tubuhnya melesat cepat dari tempat itu
*
TBC
Sorry for Typo
Thanks for Reading & Votement
🌻HAEBARAGI🌻
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro