18. Pacar
Halooo
Baru bisa update, padahal janjinya dua hari lalu
Maafin emak yaa😢
Selamat membaca
Koreksi kalau typo, ya :)
*****
Pada waktunya, semua sandiwara itu akan menemui ujung. Entah kecewa atau bahagia.
***
Azalea masih menatap satu per satu orang di depannya, sambil terus memikirkan jawaban dari pernyataan Bintang. Iya, penyataan, bukan pertanyaan karena Bintang sama sekali tidak menggunakan nada bertanya saat mengatakannya.
"Akhirnya Bbt udah nggak gengsi buat bilang suka sama si Ajal!" seru Malik menyadarkan sahabat-sahabatnya dari keterkejutan atas omomgan Bintang.
"Anjinglah gue makin keliatan ngenes. Padahal kalo Bbt nggak mau, gue siap tuh nampung Neng Aza di hati gue," kelakar Arya yang dihadiahi jitakan oleh Satriya.
"Lo pikir korban bencana alam segala ditampung!" protes Satriya dengan tatapan jengkel pada adik kelas yang merangkap sahabatnya itu.
"Iya, kan ini bencana. Dihujat para orang-orang itu lebih bahaya dari bencana alam, soalnya dihujat bikin mental tertekan terus milih mengkahiri hidup. Coba kalo bencana alam, kan hidup kita berakhir karena Tuhan, jadi nggak dapet dosa gede kayak kita mengakhiri hidup," cerocos Arya. Ia membusungkan dadanya seolah yang ia ucapkan barusan sangat berarti.
"Iyain," timpal Ilham tanpa mau memperpanjang perdebatan. "Jadi, kalian resmi pacaran, ya?" Ia memandang Azalea dan Bintang bergantian.
"Iya," jawab Bintang tegas.
Azalea menatap Bintang sejenak kemudian mengutarakan keraguannya, "Kalo hubungan ini sebatas pura-pura lagi, nggak---"
"Gue bilang kita pacaran beneran." Bintang menekankan tiga kata terakhir dari kalimatnya.
Azalea menelan ludahnya kasar. Apa ini berarti Bintang juga menyukainya? Apa berarti Bintang juga merasakan hal aneh di hatinya? Apa iya? Astaga, Azalea sampai tidak tahan untuk terus berekspresi datar. Perlahan senyum tipis hadir di bibirnya. "Oke."
"Asik! Pajak jadian, ya!" seru Luna ditanggapi anggukan cepat oleh Malik, Ilham, dan Satriya.
"Ah, patah hati gue beneran." Arya memegangi dadanya dengan raut mengenaskan.
"Makanya nggak usah kebanyakan halu! Ajal nggak mungkin suka sama lo," hujat Malik.
"Sabar, Ya. Gue ngerti perasaan lo." Satriya mengelus punggung Arya sebagai bentuk keprihatinannya.
"Emang cuma Bang Sat yang ngertiin gue," kata Arya.
"Yaiyalah, kalian sama-sama jomblo!" ejek Ilham seraya berdiri. "Udah ayo ke kantin, traktiran dari Bbt."
"Emang Bbt bilang, Ham?" tanya Satriya.
"Iya, lewat telepati dia bilang ke gue. Iya, kan, Tang?"
Bintang menatap Ilham datar. Walau yang diucapkan Ilham penuh kebohongan, ia tetap menanggapi, "Iya, serah."
Semua yang ada di sana mulai beranjak, kecuali Azalea hingga membuat Bintang menghentikan langkahnya. Ia mengulurkan tangan pada cewek yang sudah berstatus pacarnya--meski tanpa acara pernyataan cinta. "Ayo," katanya.
Azalea menatap tangan Bintang kemudian ke wajah cowok tersebut. "Lo serius, Bang?" tanyanya.
"Apa?"
"Sama semua ini? Hubungan kita."
"Serius."
"Lo bahkan selama ini nggak nunjukin kalo lo suka sama gue."
"Perlu dibahas?"
"Perlulah!" kesal Azalea. Pertanyaan Bintang itu tidak perlu jawaban.
"Woi, Tang, ayo buruan!" teriak Arya karena ketika ia menoleh ternyata Bintang dan Azalea masih berada di tempat tadi.
"Duluan aja." Perkataan Bintang diangguki oleh Arya dan yang lainnya. Mereka berencana menunggu di kantin saja.
Bintang beralih menatap Azalea lagi. "Apa gue perlu bilang kalo gue suka sama lo, baru lo percaya kalo gue serius?" tanya Bintang dengan kalimat seadanya.
Azalea tak menjawab. Ia bisa melihat di mata Bintang ada keseriusan dalam ucapannya, bukan kegalakan yang biasa ia lihat.
"Nggak usah gengsi bilang kalo lo suka gue," ujar Bintang.
"Emang suka nggak sadar diri, ya, lo, Bang!" cibir Azalea membuat Bintang terkekeh singkat.
"Udah percaya kalo gue suka sama lo?" Pertanyaan Bintang hanya dijawab anggukan oleh Azalea. "Ayo!" ajaknya seraya mengulurkan tangan pada pacarnya.
***
Di sepanjang perjalanan menuju kantin, kedua insan yang resmi pacaran tadi banyak dihujani tatapan mengejek, khususnya pada Azalea. Langkah keduanya terhenti saat Bayu memanggil nama Azalea di depan pintu masuk kantin.
"Ada apa, Kak?" tanya Azalea pada cowok yang sempat ia sukai.
"Za, gue baru liat video pas lo dilabrak Mita. Gue juga baru liat video tentang hubungan lo sama Bintang," papar Bayu. Ia menatap Bintang sekilas.
"Terus?" Azalea tidak mengerti arah pembicaraan Bayu. Jujur saja, semenjak barusan resmi pacaran, ia lebih tenang menanggapi gosip tentang video itu.
"Gue baru tau kalo lo suka sama gue dari dulu, cuma gue deket sama Mita. Sori, Za, gue nggak tau. Gue nggak peka."
Azalea tersenyum maklum. "Nggak masalah." Detik berikutnya ia dikagetkan karena Bayu menggenggam tangan kirinya--yang tidak digandeng Bintang.
"Andai gue tau dari dulu, gue udah tembak lo. Sekarang gue tau perasaan lo dan gue suka sama lo. Lo mau jadi--"
"Dia pacar gue." Belum sempat Bayu menyelesaikan ucapannya, Bintang memotong sambil melepaskan tangan Bayu dari Azalea.
"Gue tau kalian cuma pacaran pura-pura, Tang. Udah nggak perlu sandiwara lagi," ucap Bayu dengan nada cukup keras hingga menarik perhatian pengunjung kantin.
"Kak Bayu, gue beneran pacaran sama Bang Bintang," timpal Azalea tenang walaupun banyak tatapan mengarah padanya, terutama para cewek.
Bayu tertawa hambar. "Sandiwara kalian tuh udah kebongkar, masih aja mau diterusin? Udahlah, Za. Gue tau lo suka sama gue, nggak perlu pake alasan lo pacarnya Bintang segala."
Semua yang menyaksikan adu mulut itu terkejut kala Bintang memeluk Azalea dan mengecup puncak kepala cewek tersebut. Sedangkan Bayu hanya bisa mematung di tempatnya. Karakter Bintang yang cuek jelas tidak sembarangan memeluk cewek, apalagi sampai mengecup puncak kepala.
"Masih kurang jelas?" Tanpa menunggu jawaban Bayu, Bintang segera menarik Azalea menuju bangku yang biasa menjadi tempat anak-anak inti Galaren.
"Pesen apa?" tanya Bintang pada Azalea yang masih terkejut akan perlakuan tadi. Bintang mengibaskan tangannya di depan wajah Azalea beberapa kali hingga gadis itu tersadar dan bertanya ada apa pada Bintang. "Lo nggak papa?"
Azalea menggeleng sambil menjawab, "Nggak papa."
"Dia kaget, Tang, lo tiba-tiba meluk sama nyium dia di depan umum kayak tadi," tanggap Ilham.
"Ada yang salah?"
"Ya, lo coba tanya si Ajal, salah apa kagak. Kan, yang lo peluk dia, masa nanya kita," omel Malik.
Bintang hanya menatap Azalea dengan alis terangkat sebelah menyiratkan bahwa ia menuntut jawaban. "Ngg-- nggak salah," jawab Azalea gugup.
Meski Azalea menjawab begitu, Bintang tahu gadis itu masih syok dengan hal tadi. Bintang mengelus rambut Azalea kemudian berkata, "Itu buat buktiin kalo lo pacar gue sekarang."
*****
AKHIRNYA MEREKA PACARAN YAAA😢😥
YANG SENENG SEKALIGUS PATAH HATI SINI KITA BERPELUKAN :"
OH IYA, AKU OPEN Q N Q NIH SILAKAN KOMEN DI BAWAH YAA
PERTANYAAN BUAT BINTANG
PERTANYAAN BUAT AZALEA
PERTANYAAN BUAT DEWA
PERTANYAAN BUAT MITA
PERTANYAAN BUAT LUNA
PERTANYAAN BUAT LENA
PERTANYAAN BUAT YANG LAINNYA
PERTANYAAN BUAT AUTHOR (ikutan aja gpp ya kan :')
Aku usahain update secepatnya
Jangan lupa pencet bintang di pojok kiri
Terima kasih❤
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro