Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

12. Luka Kembali Terbuka

Halo, selamat malam ^^
Apa kabar kalian? Gimana sekolahnya? Buat dede-dede yang baru masuk, udah nemu senior inceran belum? :v
Buat yang di akhir masa sekolah, selamat menempuh segala ujian :)
Refresh otak dulu dengan baca cerita ini aja dulu😌
Selamat membaca :))
Jangan lupa ramein komentar 😋
Koreksi kalau typo, ya ^^

*****

Selalu ada luka yang terbuka saat kita bertatap muka karena rasaku belum sepenuhnya sirna.

***

Rintik hujan mulai jatuh menciptakan titik-titik di jalan yang berdebu. Seiring waktu, mulai tercipta genangan diiringi manusia yang mempercepat lajunya entah untuk berteduh atau sampai tempat tujuan.

Seorang gadis yang masih berdiri di depan minimarket menjadi korban terjebaknya hujan. Ia tidak membawa payung ataupun mantel karena dipikir hujan tidak datang secepat ini. Harusnya ia sadar kalau ia bukan peramal cuaca yang bisa tahu kapan hujan tiba.

"Za, bareng, yuk!"

Sebuah mobil audi putih berhenti di hadapan Azalea. Ia tahu siapa pemilik mobil tersebut karena dulu ia sering pergi bersama sang pengendara. "Makasih Kak Bayu, tapi gue tunggu hujan reda aja," balas Azalea dengan sedikit berteriak agar suaranya tidak kalah dengan hujan.

Bayu mengambil sesuatu di jok belakang mobil kemudian menyerahkannya pada Azalea. "Pake payungnya kalo emang lo nggak mau bareng gue. Jangan kelamaan di luar, udah sore," kata Bayu. Cowok berkaca mata itu menyunggingkan senyum yang sampai ke matanya.

Meski ragu, Azalea memilih mengambil payung biru dari pria yang sempat, atau bahkan masih ia sukai. Bibirnya tertarik membentuk lengkung walau sedikit kaku. "Makasih, Kak."

Bayu mengangguk. "Karena gue udah punya pacar, bukan berarti lo harus ngejauhin gue. Kita masih tetep bisa deket. Gue udah anggep lo kayak adik sendiri. Jangan takut buat minta tolong ke gue," tutur Bayu, "oh iya, longlast, ya sama Bintang. Kalian cocok." Seusai mengatakan hal tadi, Bayu pamit dan mulai menjalankan kendaraan milik mamanya yang ia pinjam.

Azalea masih menatap payung di genggamannya. Otaknya memutar ucapan Bayu berulang kali. Nyeri terus terasa di hati sampai tangannya gemetar untuk membuka payung. Kenapa gue masih berharap sama cowok yang jelas nggak nganggep gue ada? Alis Azalea menukik kemudian ia mengangguk membenarkan ucapan batinnya, tapi tetap saja rasanya sulit melupakan orang yang sudah lama kita suka.

Setelah menghela napas, Azalea berjalan menyusuri trotoar sambil bersenandung kecil. Bertemu dengan Bayu mengubah rencananya yang semula ingin pulang, beralih ke taman komplek. Ia tahu bila sedang hujan, di sana sepi dan ia suka itu.

Sebuah gazebo yang terletak di sudut kanan taman menjadi pilihan Azalea. Dari sini ia bisa melihat kondisi taman yang hanya diisi tiga anak kecil  tengah mandi hujan. Tawa ketiganya mengudara beradu dengan air yang turun dari langit itu. Mereka tidak memikirkan bila setelah hal tersebut bisa saja mereka jatuh sakit, yang penting sekarang senang dulu. Ya, Azalea dulu juga berpikir begitu. Ketika kecil pokoknya main dulu, sakit urusan belakangan. Giliran sudah remaja, semuanya benar-benar harus dipertimbangkan.

"Loh, Za, lo di sini?"

Azalea menoleh ke arah kiri dan mendapati Bayu berjalan dari arah toilet. "Kak Bayu ngapain di sini?"

"Nggak papa. Gue pengen keluar aja, bosen di rumah," terang Bayu sambil terkekeh.

Azalea meneliti wajah Bayu. "Kak Bayu pasti lagi ada masalah," tebaknya yang membuat Bayu tersenyum masam, padahal waktu di depan minimarket tadi cowok ber-hoodie abu-abu itu tersenyum manis sekali.

Bayu duduk di sebelah Azalea. Ia terkekeh hambar setelah menatap gadis di sebelahnya kemudian mulai bercerita, "Gue ngerasa hubungan gue sama Mita nggak sehat. Selama ini gue tau dia suka sama gue dan jelas gue nggak nolak." Bayu menjeda ceritanya sejenak untuk menetralkan kekesalannya.

Sementara itu, Azalea merasakan seolah ada sebuah tangan mencengkeram paru-parunya hingga ia sulit bernapas. Sensasi yang membuat cewek itu memejamkan mata karena sakitnya. "Terus?" tanyanya mengabaikan sesak di dadanya.

"Awal masa pacaran, gue enjoy banget sama dia. Tapi lama kelamaan, rasanya gue kayak jadi budak cinta yang nurutin kemauan pacar terus. Lo liat, kan, gue jarang kumpul sama anak Galaren karena nemenin Mita? Gue sering diomelin nyokap gegara nurutin Mita yang mau dibeliin ini-itu. Gue bahkan jadi jauh dari lo." Bayu menggenggam tangan Azalea membuat cewek itu tersentak sesaat. "Sori, ya, jadi bikin hubungan kita berjarak."

"Nggak masalah, Kak. Wajar, kok, lo nurutin kemauan pacar lo daripada milih deket sama gue yang lo anggep sebagai adek," balas Azalea, "tapi lo tetep harus omongin ini sama Mita supaya kalian nemuin jalan keluar yang nggak merugikan salah satu pihak."

Bayu mengacak rambut Azalea. "Lo emang paling ngertiin gue. Cocok, deh, gue anggep adek."

"Lo mau banget gue anggep Kakak?" canda Azalea. Ia terlalu pandai memainkan peran kalau ia baik-baik saja, padahal sebaliknya. Lo nggak perlu tau kalo gue suka sama lo karena gue tau itu nggak akan mengubah keadaan, batin Azalea.

"Jelas maulah! Punya adek cantik, pinter, terus pengertian kayak lo siapa yang nggak mau coba?" timpal Bayu diiringi tawa renyah dari mulutnya. "Coba aja gue belum sama Mita, gue pacarin lo, deh!"

Azalea terkesiap. Sarat-saraf tubuhnya kaku. Bibirnya kelu ingin menanggapi ucapan Bayu barusan. Sedangkan Bayu yang merasa ada perubahan dari gerak-gerik Azalea langsung melanjutkan omongannya, "Bercanda! Ya kali gue suka sama lo, nanti bisa digebukin Bbt."

Runtuh sudah hati Azalea. Sejak awal ia tahu kalau Bayu tidak akan menyukainya, tapi satu kalimat Bayu tadi seolah menerbangkannya. Sekarang, kalau sudah begini, ujung-ujungnya kecewa juga. Namun, ia mengenyahkan rada sakit itu lalu menimpali perkataan Bayu dengan nada bercanda, "Bagus! Awas aja lo sakitin temen gue, nggak bakal gue anggep kalo gue pernah kenal lo."

*****

BAYU MASA GAK SADAR, SIH, KALO AZA SUKA SAMA DIA? EMANG COWOK GAK PEKA!😌
Yang mau ngehujat Bayu, diperbolehkan. Silakan👇😌
Aku lagi asik bareng Mas Bin soalnya😌
Kata Mas Bin, wajib voment. Dia ngomongnya pake ekspresi sedatar tembok😌
So, jangan lupa pencet bintang di pojok kiri dan tunggu part selanjutnya, ya
Terima kasih❤

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro