[ss] [ff] about us
[short story] [flash fiction]
hai.
aku merindukanmu, kalau-kalau kamu belum tahu.
pertemuan terakhir kita tidak berjalan begitu baik.
aku ... tidak ingin membicarakan itu.
kumohon ... balas ya?
aku tahu.
aku minta maaf.
mungkin memang aku yang salah.
tapi, kamu tahu, semuanya akan lebih mudah kalau kita bicara langsung.
tolong ... jangan buat ini semakin sulit.
aku tidak ingin kehancuran.
aku ingin kamu.
aku ingin kita.
setidaknya, jika tak dapat kembali pun, masalah antara kita selesai.
terus diam seperti ini tidak akan menyelesaikan masalah, kamu tahu, kan?
aku tidak tahan lagi.
aku kangen kamu.
aku ingin melihatmu lagi.
aku rindu suaramu
tingkah konyolmu betul-btul satu-satunya di dunia. aku tidak pernah melihat orang lain yang seperti itu.
ingat saat kita pergi ke mall hari itu? ceritanya kita hanya ingin berfoto sok imut, sambil memegang es krim dan boneka-boneka lucu.
itu permintaanku.
kamu mengeluh. "kenapa harus memakai tema yang membuatku terlihat amat tidak macho?"
tapi kemudian kita tertawa bersama.
kamu dengan sengaja mencolek banyak-banyak es krim di tanganmu, kemudian mengoleskannya di pipiku sebagai ganti tema unyu itu.
tapi kita tertawa, kita bahagia.
aku kangen.
Three missed voice calls
One missed video calls
aku cuma mau memperbaiki kalau-kalau ada yang rusak, dan mengakhiri kalau memang harus.
jadi tolong ... balas, ya?
jangan kamu kira aku tidak tahu kalau kamu sedang mengabaikanku.
aku tahu ponselmu aktif, tapi kamu memang sengaja abai, kan?
tolong ... berhenti dulu dari ... apa pun yang sedang kamu lakukan.
Ten missed voice calls
aku
harus
mengusahakan
apa
lagi
?
baik.
aku cuma akan menceritakan apa yang kurasakan.
dan kamu tidak boleh menyela, tidak boleh protes.
semuanya jadi rumit bagiku sejak kamu mulai menghindar dariku.
aku bertanya pada teman kostanmu, katanya belakangan itu kamu sering pulang malam.
lebih sering mabuk daripada sadar.
aku tidak tahu apa yang terjadi.
kamu tidak pernah cerita.
aku bingung.
sebenarnya kamu menganggap aku ini apa?
aku selalu ada.
kamu selalu bisa bercerita secara baik-baik padaku kalau aku pernah salah atau apa.
tapi tidak.
kamu memilih minuman keras.
kamu memilih menemuiku saat mabuk, menyanyah mengenai betapa buruknya aku memperlakukanmu selama ini.
aku cuma ...
perempuan mana sih yang tahan dibentak-bentak?
aku minta maaf karena refleksku setelah kamu meracau tak terkontrol itu adalah mengusirmu.
sekarang aku cuma ingin ... kita bicara.
One missed voice call.
Mohon maaf. Pemilik nomor ini sudah meninggal. Saya adiknya. Jika ada urusan yang ingin diselesaikan, silakan datang ke rumah duka. Mohon dimaafkan kalau kakak saya pernah ada salah. Terima kasih.
Oh.
~~*~~
4 Desember 2020
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro