[Epilog]
"Hari ini anaknya direktur bakal mulai kerja!"
Berita yang disampaikan Chanyeol ternyata memang benar. Karena pagi ini hampir seluruh karyawan berdiri tegap berjejer di depan pintu masuk gedung untuk menyambut sang anak dari direktur yang akan mulai bekerja hari ini.
Mino dengan malas ikut berdiri di sebelah Mark, karena acara ini Mino harus bangun lebih awal agar tidak telat seperti hari hari biasanya.
Ah, tapi seminggu kemarin Mino tidak pernah telat. Apa karna ia dibangunkan oleh Irene?
"Cewek apa cowok sih anaknya?" bisik Mino kepada Mark.
"Kata Chanyeol cewek."
Mino mengangguk, "pantes Chanyeol lancar bener beritanya. Anaknya cewek."
Mark hanya terkekeh mendengar gumaman Mino yang memang cukup bisa terdengar dari radius dekat.
"Dateng tuh dateng!" bisik Luna yang berdiri di sisi kiri Mino.
Membuat semua jejeran karyawan yang berdiri membungkukkan badannya 90 derajat. Simbol ke hormatan yang memang sudah menjadi hal lumrah yang diberikan kepada sang atasan.
Saat perempuan itu ikut membungkukkan badan, barulah semua karyawan kembali menegakkan tubuhnya.
Mino mengangkat kepalanya untuk melihat wajah sang anak dari direktur.
"Perkenalkan, nama saya Bae Irene. Dan mulai hari ini akan bekerja di kantor ini."
Mino terkejut saat melihat wajah perempuan itu, bahkan setelah mendengar perempuan itu memperkenalkan dirinya.
Tatapan Mino dan Irene bertemu, terkunci begitu saja.
Ada sedikit harapan di dalam hati Mino. Ia berharap Irene mengenali dirinya. Tapi ternyata harapannya belum bisa di kabulkan oleh Tuhan. Karena sekarang Irene hanya tersenyum lalu mengalihkan pandangannya ke karyawan lain.
Mino segera mencolek Mark, "dia cewek yang ada di kamar gue seminggu lalu."
Mark tersenyum, "ngaco lo. Dia tunangannya pak Suho. Dan dia baru bangun dari koma, karena kecelakaan mobil beberapa bulan yang lalu."
Setelah mendengar ucapan Mark, Mino jadi diam. Ternyata selama ini Irene yang muncul dalam kamarnya hanyalah sebuah ilusi. Tapi mengapa terasa sangat nyata? Setidaknya bagi Mino.
"Song Mino?"
Mino terkesiap saat mendengar suara itu tepat di hadapannya.
"Ya?"
"Ah! Akhirnya kita ketemu lagi!"
Mino menyerngit bingung mendengar ucapan Irene. Ketemu lagi? Kapan? Atau Irene memang nyata? Maksudnya, selama seminggu ini apa memang Irene yang ada di dalam kamarnya nyata?
"Kita.. Pernah ketemu sebelumnya?" Tanya Mino harap harap cemas.
Irene tersenyum, "kamu yang nyelametin aku pas kecelakaan kan? Ingatanku gak seburuk itu buat inget orang baik kayak kamu."
***
HUHU BENERAN SELESAII
JADI... BAGAIMANA PENDAPAT KALIAN TENTANG CERITA INII???
HEHEHEHE MAAF YAA CERITANYA GAK JELAASSS
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro