"Bodoh! Jalan pakai mata!" Marah Hyunjae.

Keduanya saling kekok. Tak pernah rasa sebegini. Hyunjae menahan tubuh gadis kecil itu dengan kedua tangannya menahan dinding tembok- Minseul berada di antara kedua tangannya.

Entah dari mana sahaja datangnya Hyunjae, Minseul sendiri tidak tahu. Yang pastinya, Hyunjae telah menyelamatkannya dari dilanggar kereta. Kalau Hyunjae tiada tadi, pasti Minseul tidak dapat merasa college life.

"A- awak marahkan saya?" Tanya Minseul gagap. Apa tidaknya, Hyunjae menjerit berang di hadapannya tadi dengan melontarkan kata menyakitkan hati-- Bodoh.

"Saya marahkan kereta tadi." Hyunjae berganjak dari posisinya tadi. Sempat dijentiknya kuat dahi Minseul sebelum berjalan dahulu di depan gadis itu.

Hyunjae sebenarnya tidak sampai hati marahkan Minseul, sebab ternampak akan mata gadis itu berair. Entahlah sebab apa, tapi Hyunjae tidak suka Minseul menangis.

Dia lagi suka Minseul marah. Alasan marahkan pemandu cuai dapat mengelaknya dari ketahuan.

"Aduh- sakitlah." Minseul menyapu dahinya baru dijentik tadi. Sakitnya hanya dia dan Tuhan yang tahu. Kurang asam punya Hyunjae!

Hyunjae menoleh semula ke belakang, pandang Minseul yang meringis kesakitan. "Oi, awak tunggu apa berdiri di situ lama-lama. Tunggu kena kejar anjing pula? Jalan depan aku cepat!"

Minseul akur. Malas nak bertelagah dengan Hyunjae. Soal dahinya dijentik tadi, lain hari boleh balas.

Gila, selalu dia yang jalan dulu dari aku..
Gumam hati Minseul dan berjalan di depan Hyunjae.

➳❥ tbc