👑True👑
"Enggak ada yang salah dan enggak ada yang bener tentang masalah perasaan, setiap orang berhak jatuh cinta sama siapapun, dengan atau tanpa dibalas, Paham?"
-Revan Bagaskhara
👑
Jizca menutup wajahnya dengan buku fisika yang ia baca, ia terlihat gusar, perasaannya menjadi tidak tenang, sosok Devin terus hinggap di pikirannya, bel istirahat berbunyi namun Jizca masih diam. Bella menarik kemeja seragam yang dipakai Jizca, dan memaksa mengantarnya ke kantin seperti biasa, dengan terpaksa Jizca menuruti teman biadab yang satu ini.
Meja pojok kantin terlihat ramai, disana bergerombol cowok-cowok yang sedang bernyanyi, seorang dari mereka menggenjreng gitar, beberapa di antaranya menyanyi, dan yang lainnya memalak seribu dua ribu pada murid yang melewat, dan Devin turut hadir disana, bersama beberapa siswa kelas sebelas dan dua belas.
"Ahh berisik banget sih Bel! Kayak yang suara mereka bagus aja!" Protes Jizca yang sudah sebal dari awal,
Bella terkekeh mendengarnya,
"Oke temen-temen, satu lagu lagi sebelum perpisahan kita, mungkin waktu emang gak ngizinin kita lama-lama buat bersama," ucap cowok dengan tampilan aut-autan dan celana yang sengaja ia ubah model menjadi cutbray itu, bet kelasnya menunjukan kelas 12, sontak seisi kantin meneriakinya karena ucapan yang di ucapkannya.
"Mau lagu apa?" teriaknya sok asik pada murid yang di kantin.
Jaran goyang bang!
Goyang dumang sekalian!
Akad! Akad!
Beberapa murid meneriakan sebuah judul lagu, suasana semakin ramai.
"Akad Bim! Mainkan!" Ucap cowok yang tadi ke cowok yang memegang gitar,
"Lagu ini di persembahin buat Nona yang di tengah sana," ucap cowok itu terkekeh, semua murid yang ada langsung menoleh ke arah Jizca dan Bella,
Bila nanti saatnya tlah tiba..
Teriakan dan kekehan terdengar di kantin, mendengar suara pas-pasan yang mengalun bersimpangan dengan genjrengan gitar, Bella dan Jizca pun ikut tertawa.
Setelah selesai dengan lagunya, cowok itu kembali berucap, "lagu yang tadi itu request dari dedek baru gue, kenalin dia Devin, gantengnya beda tipis sama gue, tetep gantengan gue,"
Lagi-lagi ia di teriaki murid seisi kantin, jelas-jelas ia dan Devin sangat jauh, tentu saja Devin menang jika masalah tampang. Jizca langsung menyimak ucapan kakak cowok itu.
"Kalian semua jangan patah hati, dia udah ngincer Nona tengah yang cantik itu," ucapnya lagi.
Mata Jizca membulat, gue? Gue? Gue? 'Batin Jizca berharap.
"Lo emang jago pilih yang cantik, tapi gue lebih suka yang imut, hahaha!" Lanjutnya.
Hati Jizca menceos seketika, ternyata bukan dirinya yang dimaksud, sementara Bella berdiri setelah mendengar ucapan cowok itu, "balik kelas Ca!" Ucapnya kemudian berjalan,
"Yahh Vin nonanya pergi, jadi yang dedek yang imut itu juga pergi," ucap cowok itu dengan nada kecewa.
Bella berjalan tergesa-gesa,
Percuma kita pergi kalo gue udah denger semuanya, 'Batin Jizca.
***
Jizca menunggu Revan yang keluar lebih lambat setengah jam dari kelas 10, kelas 12 sedang sibuk menyiapkan diri untuk tryout pertama minggu depan.
Ia kembali menatap jam di tangannya, Jizca sangat tidak suka menunggu, karena itu adalah hal yang membosankan, moodnya hancur semenjak istirahat, ia tidak menyalahkan Bella, dan kelihatannyapun sama, Bella juga bad mood.
Revan berjalan mendekati Jizca yang terlihat kacau, "napa si tuh mulut manyun mulu?" Tanya Revan pada adiknya itu,
"Tau ah bang, bete," ucap Jizca sebal,
"Makan dulu Jey, Mama pergi ke Bogor," ucap Revan kemudian duduk di samping Jizca.
"Kok gak bilang ke gue? Ayah ikut ke Bogor?" Tanya Jizca semakin sebal,
"Iya, tiga hari katanya, Tante Sarah lahiran,"
Jizca menganggukan kepalanya, "yaudah ayo, mau makan dimana?" Tanya Jizca antusias,
"Kafe sebelah aja," Revan menyampirkan ransel ke pundak kanannya, mereka berjalan beriringan, sepanjang koridor banyak yang menyapa Revan dan menatap Jizca masam.
"Kenapasih mata cewek-cewek yang nyapa lo kalo liat gue? Minta di colok gitu!" Ucap Jizca pada Revan.
Revan melirik Jizca, "lo jelek sih!" Revan terkekeh,
Jizca menunduk terlihat raut sedih di. wajahnya, "ahh, gue jelek ya bang?"
"Dihh! Sejak kapan sih lo murung gitu kalo gue katain jelek? Baperan lo!"
"Tapi gue tetep jelek?"
Revan merangkul Jizca kemudian berteriak ke salah satu cewek yang tadi menyapanya, cewek itu melirik mereka, "iya lo sini," ucap Revan dengan karismanya.
Cewek itu menghampiri Revan dan Jizca dengan raut bingung di wajahnya.
"Lo mau ngapain sih bang?"
Revan tidak menanggapi ucapan adiknya itu,
"Ada apa kak?" Tanya cewek yang tadi di panggil Revan, bet kelasnya menunjukan kelas 11.
"Jawab jujur, menurut lo dia jelek gak?" Tanya Revan kemudian menunjuk pipi Jizca,
Cewek itu tersenyum paksa, "enggak kak, cuman kalo di sandingin sama kakak sih, gak cocok," ucapnya pelan namun menusuk,
"Gak cocok ya?" Tanya Jizca pada cewek itu,
"Yahh katanya kita gak cocok, kamunya kegantengan sih sayang!" Jizca menggandeng lengan Revan dengan sengaja, dan Jizca hampir terkekeh,
Cewek tadi menatap Jizca dengan tatapan tidak sukanya kemudian berbalik pergi,
"Lo apa-apaan sih! Geli tau, seumur-umur lo gak pernah tuh panggil gue sayang!" Protes Revan,
Jizca kini tertawa, sangat puas. "Mereka ngira kita pacaran ya Bang? Mana mau gue pacaran ma orang nyebelin kayak abang!" Jizca melepaskan gandengannya.
Revan menyalakan mesin motornya, tepat saat melewati gerbang sekolah ia melihat Natasha yang sedang duduk di pos satpam dan terlihat sibuk mengotak-atik ponselnya.
"Kak Natasha! Duluan ya!" Ucap Jizca sedikit berteriak,
Natasha memerhatikan mereka, lalu mengangguk dengan cepat setelah menyadari bahwa mereka adalah Jizca dan Revan.
Jizca dan Revan makan di sebuah kafe yang tak jauh dari sekolah, mereka memesan kentang goreng dan sweet tea.
"Itu temen lo?" Tanya Revan melihat meja di belakang Jizca, Jizca menoleh kebelakang dan tersenyum, "Bella!" Ucap Jizca dengan volume cukup keras.
Bella menoleh dan tersenyum pada Jizca,
"Sini gabung!" Ucap Jizca antusias,
"Gak usah Ca, gue lagi nungguin orang, bentar lagi juga balik dari toilet, terus pulang deh," seru Bella.
Jizca menganggukan kepalanya dengan cepat, lalu kembali fokus pada makanannya,
"Bella pacaran sama Devin?" Tanya Revan pada Jizca,
Jizca yang sedang mengunyah langsung terdiam, "kata siapa?" Matanya membulat,
"Itu tadi yang bareng sama Bella siapa?"
Jizca menggelengkan kepalanya, kemudian melihat kaca keluar kafe, "ahh iya,"
Ia menjauhkan makanannya kemudian menelungkupkan kepala di atas meja.
"Lo naksir sama Devin ya?" Tebak Revan,
"Gak penting bang," ucap Jizca terlihat kecewa.
"Ahh kenapa sin gue harus suka sama Devin! Padahal gue juga tau dia tuh suka sama sahabat gue!" Jizca mengacak sedikit rambutnya.
"Enggak ada yang salah dan enggak ada yang bener tentang masalah perasaan Jey, setiap orang berhak jatuh cinta sama siapapun, dengan atau tanpa dibalas, Paham?"
Jizca tergelak seketika, "siapa ini? gak mungkin abang gue ngomong kaya gitu! Kesurupan apa lo?" Jizca masih tertawa kini.
Revan berdiri kemudian menuju kasir, mengeluarkan dompetnya dan memberikan dua lembar uang berwarna biru. Setelahnya, ia langsung berjalan keluar kafe, "eh eh tungguin Jey bang!" Ucap Jizca kemudian menyampirkan tasnya dan sedikit berlari menyusul Revan.
Jizca kemudian memeluk abangnya dari belakang seraya berucap, "lo bener bang, thanks ya!"
Revan melepaskan tangan Jizca dari pinggangnya, "jangan peluk-peluk gue di depan umum, mereka gak tau kita ade kakak, nanti dikira lagi mesum lagi!"
Jizca terkekeh kecil, "lo emang mesum, buktinya vcd di kamar lo yang banyak itu apaan haha!"
Revan terdiam kemudian menggelengkan kepalanya, mereka melaju dengan cepat, membelah ramainya jalanan kota dikala senja.
👑
TBC..
Maafin kemarin gak update, katanya wp lagi ke hack sama truyen truyen gitulah queen gak ngerti, merekatuh kaya plagiator dari Vietnam kalo gak salah, jadi penulis di anjurkan gak update atau publish dulu.
Queen gak tau pasti juga si, bener atau engga. Tapi temen-temen queen banyak yang kena. Karya mereka di copas gitu lah, kan serem.
yang ngerti truyen itu apa boleh comment ya! Kasih tau queen biar tau:) tengkiss
BTW kemaren Mommy queen ulang tahun, HAPPY BIRTHDAY IBU NEGARA, sorry I can't be a perfect daughter, but I always try to be a good girl:) I love you!
Bellaanjni
Bandung, 21 Maret 2018
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro