Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

👑Fake👑

Jizca berjalan di koridor menuju parkiran, senyumnya mengembang ketika mendapati Devin sedang duduk di atas motor besarnya dengan setelan kelewat ganteng, sepertinya ia memang sengaja ganti baju, bisa dilihat dari celananya yang kini berganti menjadi jeans hitam ditambah kaus hitam polos yang dipadukan dengan hoodie berwarna putih dengan zipper yang terbuka.

"Hai Vin, kenapa?" Ucap Jizca besautan dengan detak jantungnya yang kian menjadi cepat.

***

Bella sedang berada di rooftop sebuah gedung yang menjadi tempat pemotretan, matanya melihat kedepan sementara pikirannya melayang mengingat kejadian hari kemarin.

*flashback on*

Bella melihat ke luar jendela kelas ketika ponselnya berhenti bergetar, seseorang di sebrang sana tersenyum mendapati kepala Bella yang muncul dari jendela.

"Ca gue ke toilet dulu ya," ucap Bella pada Jizca yang terlihat bad mood.

Bella keluar ruang kelas dan berjalan menyusuri koridor, ia tidak berbelok menuruni tangga untuk ke toilet, ia justru lurus dan berbelok menyusuri kelas sebrang.

"Hai Bel," sapa Devin menaikan kedua alisnya sementara Bella melipat tangan di bawah dadanya,

"Lo apa-apaan sih tadi di kantin?" Ucap Bella ketus,

"Lah kenapa? Lo kok baperan gitu sih?"

"Please Vin jangan kaya gitu lagi, gue gak suka!"

"Oke, tapi ada syaratnya," pinta Devin.

"Apa?"

"Pulangnya temenin gue makan, nanti gue ke kelas lo, oke?"

Bella menarik napasnya, "oke!" Ucapnya kemudian berbalik,

"Eh tapi! Lo ke kelas kalo Jizca udah keluar!" Pinta Bella.

Devin menganggukan kepalanya, melihat punggung gadis yang kian jauh dari pandangannya.

Bel pulang berbunyi, serempak siswa-siswi berhamburan keluar kelas, sementara Bella masih diam di bangkunya.

"Bel mau bareng ke bawahnya?" Tanya Jizca seraya membenarkan posisi bangku miliknya,

"Lo duluan aja Ca,"

Jizca menganggukan kepalanya kemudian keluar kelas, dari raut wajah Bella, sepertinya ia sedang bad mood, dan benar, Bella memang sedang bad mood.

Devin memerhatikan Jizca yang baru keluar dari kelas, menunggunya hingga gadis itu turun tangga, dan saat Jizca sudah tak terlihat, Devin menuju kelas 10 IPA 6.

"Kenapa sih?" Tanya Devin ketika sampai disana,

Bella meliriknya, "cepet ah, pulangnya gue mau les, jangan lama-lama,"

Mereka langsung menuju parkiran, menaiki motor dan menuju kafe yang tak jauh dari sekolah mereka. Sepanjang perjalanan tidak ada obrolan apapun, mereka hanya diam, Bella entah mengapa merasa was-was akan suatu hal yang bahkan ia tidak ketahui sama sekali apa yang ia khawatirkan.

Mereka turun dan menempati meja yang ada disana, Melihat daftar menu dan memesan makanan.

"Kenapa Vin? Tumben ngajak makan," ucap Bella memulai,

"Gue suka sama lo Bell,"

"Gue juga tau Vin," ucap Bella datar, "gue bosen dengernya," lanjutnya.

"Ya, dan sampe sekarang gue masih gak tau hati lo buat siapa," ucap Devin, ada nada keseriusan di ucapannya.

"Vin, ayolah gak ada topik lain?"

"Bell, lo juga tau gue bukan tipe orang yang suka bahas kaya gini, tapi makin sini gue ngerasa lo makin beda,"

"Jadi?" Tanya Bella ingin segera mengakhiri pembicaraannya.

"Jadi? Apa lo mau jadi pacar gue?"

Bella diam, ini tidak seperti dugaannya, ia menundukan kepala dan menarik napasnya dalam, "Vin, maaf," ucap Bella menatap mata cowok itu,

"Ya gue udah tau jawabannya, tapi kenapa Bell?"  Jelas ada gurat kekecewaan di nada dan wajah Devin.

Bella masih diam, "kalo lo pacaran sama gue, aib lo gak bakal makin kesebar Bel!" Lanjut Devin.

"Bukan itu Vin, bukan gara-gara itu!" Ucap Bella dengan suara yang sedikit bergetar menahan tangisnya, entah kenapa sekarang ia ingin menangis.

"Terus gara-gara apa? Gara-gara Rangga ketua basket itu? Dia berengsek asal lo tau!" Ucap Devin emosinya mulai meluap,

Bella sedikit tersentak, "bukan gara-gara dia Devin!"

"Terus karena apa Bell?"

"Jizca Vin Jizca! Dia suka sama lo!" Ucap Bella masih mencoba setenang mungkin.

"Sekarang lo pikir ya Bell, lupain orang lain! Gue nanya lo, lo sayang gue kan?"

Bella memejamkan matanya, "iya Vin, tapi maaf, cuma sayang sebatas sahabat dan saudara, engga lebih!" Ucap Bella tegas,

Ting

Bel pintu kafe itu berbunyi, mata Bella membulat tat kala melihat dua orang yang masuk,

"Vin, mending lo ke toilet dulu, tenangin diri lo abis itu kita pulang ya?"

Devin bangkit untuk mencuci wajahnya, ia baru sadar dengan ucapan Bella, kalau ternyata Jizca serius menyukainya, padahal setiap Devin berbicara, ia hanya menebak bahkan hanya bercanda saja.

Bella menunduk ketika Jizca dan Revan melewati mejanya, dan ia merasa lega ketika gadis itu tidak menyadari keberadaannya, sampai suara panggilan itu terdengar.

Bella mengangkat kepala ketika Jizca memanggilnya, ia berharap Devin datang ketika Jizca sudah mengabaikannya, dan setelah Jizca menawarinya bergabung lalu kembali fokus pada makanannya, Devin kembali.

Bella langsung menarik cowok itu keluar kafe dengan cepat, takut-takut Jizca melihat, dan Bella tidak mau sahabatnya itu berpikir macam-macam tentang dirinya dan Devin.

Devin menyalakan mesin motornya lalu melaju dengan cepat. Ia masih memikirkan Jizca. Ternyata gadis itu menyukainya. Kini Devin tersenyum miring.

"Lo mau tau Bel caranya biar hubungan gue gak ada yang neror dan biar aib lo gak kesebar gimana caranya?" Tanya Devin di sela lampu merah.

"Gimana?" Tanya Bella penasaran,

"Gue harus nyelesaiin misi gue buat nyari orang yang selama ini ngasih surat-surat itu, caranya dengan gue nembak cewe depan umum biar tuh orang tau,"

Bella menganggukan kepalanya, "emang lo mau nembak siapa?" Tanya Bella,

"Orang yang suka sama gue," ucapAt
Devin kemudian melajukan motornya dengan cepat dan Bella kini terdiam.

Jizca?

*flashback off!*

Bella mengacak rambutnya kasar, "kenapa harus Jizca sih? Padahal banyak cewek lain yang bisa nerima dia langsung!" Bella merasa bersalah kini, "apa gue harus kasih tau Jizca kalau Devin nembak, sebisa mungkin dia tolak aja?" Lanjutnya.

"Ahh tuhan!" Bella mengambil ponselnya lalu mencari kontak seseorang disana.

***

"Hai Vin, kenapa?" Ucap Jizca besautan dengan detak jantungnya yang kian menjadi cepat.

"Naik Jey!" Ujar Devin.

"Eh naek? Kemana? Gue ada jadwal teater," ucap Jizca bingung,

"Gue udah bilang sama Natasha sama abang lo juga, mau pinjem lo sebentar,"

"Eh ehh? Pinjem?"

"Cepet naik," ucap Devin kemudian menyalakan mesin motornya.

Jizca menuruti, ia menaiki motor besar itu yang kemudian melaju dengan cepat.

Mereka menuju salah satu kedai eskrim yang cukup ramai di kunjungi orang-orang.

"Vin kita mau beli eskrim?" Tanya Jizca ketika sampai disana.

"Engga," ucap Devin turun dari motor kemudian berjalan masuk ke tempat tersebut.

Aroma manis dari gula-gula, eskrim, wafer, dan kue-kue kini tercium, membuat Jizca senang berada disana.

"Terus ngapain?" Tanya Jizca antusias.

"Gue yang beli, bukan lo," ucap Devin datar.

"Ihh gue juga mau,"

"Gak usah, lo kan yang makannya," Devin berjalan menuju tempat pemesanan, sementara Jizca kini bengong di meja yang ia tempati, mencoba mencerna kata-kata yang di lontarkan Devin sebelumnya.

Devin menyodorkan semangkuk eskrim yang langsung disambut Jizca, ia duduk dihadapan gadis itu, memperhatikan wajah dengan semburat merah di pipi gadis di depannya.

"Jey?" Ucap Devin menatap lekat mata milik Jizca,

Kini pandangan Jizca yang semula dari eskrim teralihkan menjadi melihat Devin, "iya?" Ucap Jizca kemudian memasukan satu sendok eskrim kedalam mulutnya.

"Lo mau bantuin gue?" Tanya Devin masih memperhatikan Jizca yang sibuk dengan eskrimnya.

Jizca mengangguk cepat, "mau!" Ucapnya tanpa bertanya terlebih dahulu apa hal yang harus ia bantu.

"Thanks ya!"

"Yoo sama-sama!" Ucap Jizca dengan senyum di akhir kalimatnya.

Ah tuhan! Apa gue tega memperalat dia buat nemuin orang yang selama ini ganggu kehidupan gue?

👑
TBC..

Ah kalo queen jadi Jizca sih Queen pasti sakit hati banget ya, apalagi kalo tau yang sebenernya.

Jahat kamu Bang Vin!

Ohiya queen mau publish SEQUEL NEVER BE "US"?

Judulnya After "us"!

Bisa langsung di cek di profil, meskipun baru prolog:)

Sider? Queen lagi gak mau nyumpahin ah,

SIDERS !! QUEEN KUTUK KALIAN JADI REMAHAN ROTI!!!

Bellaanjni

Bandung, 25 Maret 2018

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro