Oneshot - Tenn × Riku
Request dari MizukiKanzaki3
***
"Tring... Tring..."
Ponsel Riku berbunyi, ia baru selesai latihan langsung menuju tas nya untuk mengecek sms yang masuk.
"Tenn-nii?" Gumam Riku sambil membuka sms dari kembarannya.
Tenn-nii : Riku..
Tenn-nii : ano... Sabtu ini ada jadwal tidak?
Tenn-nii : aku ingin kita berlibur, dan melupakan pekerjaan sejenak. Kemarin aku mengajak Gaku dan Ryu tapi mereka juga sedang sibuk.
Tenn-nii : mau tidak?
Riku mengangguk girang, yang disambut kebingungan dari member lain.
Ah.. iya aku bisa : Riku
Dimana kita akan bertemu? : Riku
Ahh, dan dimana kita berlibur?! : Riku
***
Disisi lain, Tenn dengan wajah datar yang sebenarnya berbinar menjawab dengan cepat.
Tenn : aku akan menjemputmu. Dan kita akan berlibur di sebuah villa, yah walau hanya 2 hari sih.
Ah! Oke, aku tidak sabar! : Richan
Setidaknya, Tenn menunjukkan senyumnya ketika menerima balasan Riku.
***
Di hari sabtu, Tenn memarkirkan mobilnya di depan halaman asrama i7.
Ting tong..
"Ah, Tenn-nii sudah datang, teman teman, aku pamit ya!" Kata Riku sembari melambai ke teman temannya yang sedang asyik pada dunia mereka.
"Ah iya, hati-hati ya Riku!" Kata Yamato mewakili yang lain.
Riku mengangguk dan segera membuka pintu depan yang langsung disambut Tenn diluar.
"Ikuzo." Kata Tenn sambil berjalan ke mobil.
Mata Riku berbinar, "ah! Iya!"
***
Setelah 2 jam perjalanan, akhirnya mereka sampai ke villa kecil namun memiliki halaman luas yang telah disewa Tenn.
"Ayo masuk. Kamar disini ada dua, silahkan kau pilih mau yang mana."
Riku mengangguk. "Oke!"
Diam - diam, Tenn tersenyum melihat kembarannya itu.
Setelah memilih kamar, mereka memilih untuk pergi mandi dan jalan jalan setelahnya.
"Ah, Tenn-nii, habis ini kita akan kemana?" Tanya Riku penasaran.
Tenn mengelus puncak kepala Riku, "rahasia."
Wajah Riku memerah, "A... Ah.. sou kaa.. baiklah, aku akan ikut."
Tenn membawa Riku ke taman bunga yang beraneka ragam, berhubung sedang musim semi, taman ini semakin indah.
"Huaaaaa! Sugoi yo Tenn-nii!" Kata Riku dengan mata yang entah kemana tujuannya.
Tenn terkekeh melihat Riku yang seperti anak kecil melihat sebuah es krim di depannya.
"Tenn-nii, lihat! Bunga ini cantik kan?!" Riku hendak mengambil sebuah mawar bewarna merah. Tapi tiba-tiba, jarinya tergores duri mawar. "Itai.. ahh, berdar-"
Tiba-tiba Tenn menjilat darah dari jari Riku.
"T.. Tenn-nii, a.. apa yang kau lakukan?" Wajah Riku menjadi merah padam.
"Menjilat lukamu, apalagi?" Kata Tenn sambil menganbil plester di tasnya. "Pakai ini."
"A.. ah.. baik.."
***
Setelah puas berjalan - jalan, malamnya mereka mampir ke sebuah restoran yakiniku untuk makan malam.
"Riku, balik dagingnya." Perintah Tenn yang sedang sibuk membalik daging juga.
"Ah iya, maaf aku melamun."
Setelah selesai makan, mereka berbincang sejenak tentang kehidupan mereka setelah berpisah.
"Bagaimana kabar okaa-san?" Tanya Tenn sambil mengelap bibirnya dengan saputangan.
"Ah, dia baik baik saja. Tenn-nii mau mengunjungi nya tidak?!" Tanya Riku antusias berharap Tenn bisa berkunjung ke keluarga nya.
Tenn memperhatikan Riku sebentar, ada noda saus di dekat bibirnya, lalu ia mengambil saputangan miliknya dan mengelap noda tersebut. "Aku tidak punya muka untuk bertemu mereka, Riku."
Riku sedikit terkejut dengan perlakuan kembarannya barusan, lalu segera ia menggelengkan kepalanya. "Ah! Jangan begitu, kapan kapan akan aku temani Tenn-nii. Jadi kau tidak perlu malu, karna aku juga sudah lama tidak pulang."
"Ah begitu ya, baiklah." Kata Tenn sambil tersenyum.
***
Malamnya, di villa, mereka memutuskan untuk langsung pergi tidur.
"Oyasuminasai, Tenn-nii." Kata Riku sambil membuka pintu kamarnya dan disambut senyuman Tenn yang tengah membuka pintu kamarnya juga.
Sunyi. Tiada suara.
Tapi, nyatanya Riku sedang ketakutan di kamarnya lantaran kamarnya itu lumayan luas untuk ukuran villa kecil.
Ia membuka pintu kamarnya dan keluar. Gelap. Tak ada penerangan.
Ia berjalan sambil meraba sekeliling, mencari pintu kamar Tenn.
Bruk!
Tiba-tiba Riku menabrak sesuatu yang membuat nya terjatuh. "Ah, Tenn-nii! Maaf!"
Tenn mengelus kepalanya yang terbentur senter yang belum ia nyalakan. "Ya, tidak apa-apa, kenapa kau keluar?"
"A.. aku.. takut sendirian."
Tawa Tenn pecah. "Kawaii.. Jaa, kalau begitu, tidurlah dikamarku."
"Ah itu memang tujuanku, Tenn-nii!"
Akhirnya, mereka bergegas ke kamar Tenn. "Tenn-nii, aku tidur disofa ya. Tempat tidur disini kecil sekali, haha."
Tenn mengangguk walau merasa tidak tega melihat kembarannya tidur di sofa.
Tak lama kemudian, Riku langsung terlelap di sofa tanpa memakai selimut.
Tenn yang saat itu belum tertidur segera mengambil selimut dan menyelimuti Riku lalu mengelus puncak kepala Riku. "Oyasuminasai, Riku..."
***
Hai hai! Gimana nih Oneshot Rin? :")
Jujur, ini oneshot pertama author untuk genre shounen-ai, jadi maapkan hamba yang masi noob inih :v
//Slap
Yang request dan belum Rin buat ceritanya, harap sabar ya.. Rin mau bertapa mencari edi untuk ceritanya!
Dadah! Mata nee!
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro