Tahu
"Hm... "
Nada gumaman keluar dari mulut center grup kebun binatang, Zoo. Eits- elnya lupa. Zool, nah udah cakep kek isinya '3' palagi yang jadi center ama leadernya, Kyaaa-
Dua makhluk yang duduk disofa tiba-tiba bergidik ngeri. Si center, Haruka menggosokkan sebelah telapak tangannya ke tengkuknya sambil memandang sekeliling dengan pandangan menyelidik. Touma mengelus sebelah lengannya yang masih bergetar pelan. Tanda ia sedang merasa sedikit takut.
"Ha-hawanya kok rada aneh, ya..." tanya Touma sambil meneguk pelan ludahnya. Haruka mengiyakan pertanyaan Touma. Ia kembali fokus ke buku dipangkuannya, berusaha melupakan rasa ngeri yang sempat mampir.
Touma yang sudah bisa menepis rasa takutnya kembali sibuk dengan layar tipis dihadapannya yang sedang menayangkan sebuah iklan.
'Duh... Sikat wcku gak bertahan lama.. ' ucap pemuda berambut abu dilayar kaca itu yang sedang memegang sikat wc yang ganggangnya sudah terbelah menjadi dua.
Touma mengerutkan dahinya,
"Itu dibuat nyikat wc atau buat nampolin kecoa, sih? " tanyanya entah kepada siapa.
'Padahal baru sekali buat nampolin kecoa, lo... ' ucap pemuda berambut abu dengan raut wajah sedih.
"Lah buset?! Beneran dibuat nampol kecoa?! " teriaknya dengan mulut penuh biskuit yang entah kapan sudah memenuhi mulutnya.
Cipratan indah dari mulutnya mengotori buku tulis yang sedang ditulis oleh Haruka. Si empu pemilik buku menatap nanar satu lembar kertas yang sudah penuh berisi tulisan materi yang sudah ia tulis setengah jam ini.
Ia lalu menoleh kearah Touma yang masih asik memasukkan biskuit kedalam mulutnya. Elusan dada dengan tarikan nafas hembuskan nafas meredakan amarahnya yang sempat memuncak. Ia harus sabar sebab hari ini ia sedang berpuasa untuk mengganti puasanya yang sempat bolong. Biasa... Gak sengaja minum pas tengah hari gara-gara lupa kalau sedang puasa.
Beralih kembali ke Touma, iklan itu masih berputar, kali ini si pemuda abu mondar-mandir mengelilingi kamar mandi sambil tetap menggenggam sikat wc yang sudah terbelah.
'gimana nih... ' kata si pemuda abu dengan risau. Tiba-tiba seorang pemuda berwajah datar dengan rambut klimis berdiri disamping si pemuda abu.
'Hah?! Malaikat sikat?! ' teriak si abu dengan keras.
Si pemuda berwajah datar dengan rambut berwarna navy mengangkat sikat wc ditangannya.
'Anda ingin sikat anda bertahan lama? ' tanyanya dibalas anggukan semangat si abu
'Anda ingin sikat anda tetap strong walau ditabokin ke kecoak? ' tanyanya lagi yang tentu dibalas anggukan keras dari pemuda abu.
Engsel lehernya si abu kuad ya...
'Kuperkenalkan... SIKAT NEBOK!!!'
Teriak si klimis sambil mengeluarkan sikat berwarna ungu janda dari balik badannya. Entah kapan ia membawa sikat itu. Hanya dia, staf, kameramen, si abu, tuhan, make up artist, sutradara-
Ehem... Kembali ke topik.
'Woah... ' gumam si abu sambil bertepuk tangan antusias, ia memasang binar bahagia diwajah putih muluz tanpa kacanya.
'Dengan sikat ini, kotoran, kecoak, bahkan kenangan bersama mantan bisa hilang sekali gosok! ' teriak si klimis.
'Woah! ' teriak si abu sambil lompat-lompat gaya bocah pas disuruh lompat ama bocah potongan pendek temennya monyet. Gak nyebut soalnya gak diendorse. Tekyu
Si klimis dengan senyum cool menatap kearah kamera.
'Segera pesan sikat NEBOK sekarang di website resminya, wkwkwk. Neboktrallala. com ' ucapnya sambil mengayunkan kekiri dan kekanan sikat yang dipegangnya.
Si abu ikut menatap kearah kamera sambil melambaikan tangannya.
'Setiap pembelian 18 buah, gratis fotoshot kita, lo! ' teriak si abu sambil mengacungkan jempolnya.
'Kami tunggu pesanan anda! ' ucap mereka bersamaan.
Iklan nista plus panjang kek kisah cinta Kagome dan Inuyasha akhirnya selesai. Berganti iklan peninggi badan yang dibintangi Tamaki.
'Tinggi ke bawah? Jangan-'
Touma mematikan televisi didepannya dengan wajah datar. Merasa sudah lelah dengan iklan yang bersliweran di televisi.
Ia lalu menoleh kearah Haruka yang tengah serius menatap buku gambar ukuran A3 nya.
"Lagi buat apa, Har? " tanya Touma sambil mendekatkan tubuhnya kearah Haruka yang mencorat-coret buku gambarnya yang sudah tertempel satu buah foto ukuran 6x4 ditengahnya.
"Disuruh buat perkenalan diri. Katanya nanti dipajang pas festival sekolah..." jawab Haruka dengan dahi berkerut. Tahu sang center tengah kesulitan. Touma berinisiatif bertanya.
"Ada yang susah ya? " tanyanya.
Haruka menggaruk pelan kepalanya. Ia menggeser pelan buku gambarnya agar Touma lebih leluasa melihatnya.
"Enaknya disini diberi ornamen apa ya? " tanya Haruka.
Touma menarik buku gambar itu, ia ikut mengerutkan dahinya. Mencari secercah ide diotaknya.
"Hm... Mungkin sesuatu yang kamu sukai? "
Mendengar ucapan Touma, Haruka menepuk sekali kedua tangannya.
"Oh! Melihat Kujou Tenn hancur! " ucap Haruka dengan lantang.
Touma menarik sebelah pipi Haruka yang direspon teriakan melengking dari Haruka.
"Ngawur kamu. Jangan aneh-aneh. Kita kan udah baikan sama mereka. Jangan cari penyakit" nasihat Touma sambil melepaskan cubitannya dari pipi Haruka.
Haruka mengelus pelan pipinya yang tertarik tadi. Lumayan juga cubitan pipi yang dilancarkan leader nya itu.
"Hump! "
Touma geleng-geleng kepala, ia menunjuk bagian sisi kiri ujung dari buku gambar itu.
"Coba dari sini. Mulai dari coretan absrak atau lengkungan. Bebaskan saja rasa suka dan perasaanmu. Pasti nanti perasaanmu menuntunmu. Ayo coba! " jelas Touma sambil menatap Haruka yang terdiam.
Pelan namun pasti sudut itu terpenuhi coretan, garis, dan titik absrak. Haruka terus menggerakkan pensilnya. Menuangkan ide dan pikirannya. Sesekali Touma menambah dan membenarkan letaknya agar simetris.
"Gi-gini? " gumamnya saat buku gambar itu telah penuh coretan abstrak diujungnya.
Touma tersenyum lalu mengacak pelan rambut Haruka.
"Sip! Kamu bisa kan kalau berusaha! " ucapnya.
Haruka hanya menganggukkan, matanya terlihat berbinar sambil menatap hasil karyanya.
"Jadi... Apalagi yang harus diisi? " tanya Touma sekali lagi.
Haruka yang sedang menebali ornamen yang sudah ia gambar menoleh kearah Touma. Ia lalu menunjuk salah satu kotak berisi tulisan 'bentuk wajah'
"Menurut lu bentuk wajah gue gimana? " tanya Haruka.
Touma meletakkan jari didagu sambil menatap wajah Haruka dan buku gambar yang berada dipangkuan si rambut mint.
"Sepertinya... Bulat... " gumam Touma sambil mengelus pelan dagunya.
Haruka mendelikkan kedua matanya, langsung sebelah tangannya menabok keras bahu Touma yang direspon teriakan keras.
"BULAT DARIMANA?! GUE GAK BUNDAR! "
touma mengelus pelan bahunya yang terasa panas. Ia kembali berucap,
"Terus apa? Kotak? "
Kembali tabokan melayang kearah bahu Touma yang baru saja sembuh dari rasa nyeri.
"Bodo! Gak guna nanya lu! " teriak Haruka sambil memeluk buku gambarnya. Ia melengos pergi menuju kamarnya. Sesaat kemudian suara pintu terbanting terdengar nyaring.
Touma mengelus dada melihat tingkah tak ada akhlak dari center nya itu.
"Sabar... Orang sabar rambutnya klimis... " gumamnya merana.
______________________________________
Hari ini Enthor ulangan... Mapelnya Emteka...
Dan foila... Enthor pake sistem capcipcup plus insting ( TДT)
Dan entah kenapa teman-teman sejurusan Enthor yang seruangan nanyanya ke Enthor dong :""""D
Ya jadi... Enthor bilang aja A B C random... La wong Enthor sendiri dah ngeblag (╥_╥)
Mana guru penjaganya pas Enthor laporan selesai bilang "Widih... Cepat ya. Pintar-pintar ternyata! "
Gak tau aja pak... Saya itu pinter ngeles, mengarang, dan instingan doang...
Ya gusti... Merasa berdosa sekali Enthor...
Betewe chap ini dibuat biar gak info mulu yang update dibook ini :"3
Betewe (2) yang bisa nebak siapa yang meranin iklan nista diatas dikolom komentar paling cepet dan bener, nanti aku kabulin satu haluannya bersama idolnya :"3
Kalo ada yang jawab sih... Kalo enggak... Ya... Nganggur lagi Enthor
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro