Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Qurb'an

Kurban oh kurban. Ketemu lagi di hari penyembelihan hewan.

Tamaki kebingungan harus merasa senang atau sedih atau takut. Ia senang karena bisa makan daging. Sedih karena sapi nya di sembelih. Takut akan darahnya.

Tapi nih tapi, Tamaki tuh kayak bocah tau ga sih. Kayak, ngeliat sapi aja tuh kek wah banget. Kek ga pernah liat sapi gitu.

Sedangkan bagi Sougo dan Mitsuki, selaku koki gratisan (-Mitsuki doang), ini hari yang paling bahagia. Dimana member mereka dapet kupon daging gratis dari masjid terdekat dan bisa diambil nantinya.

Bagi Riku dan Nagi, mereka ga tega ngeliat sapinya dipotong. Jadi ya Riku stay dirumah karena takutnya ntar bengek saking takutnya. (Ha?). Nagi mau ga mau dipaksa nonton sapi. Atau ga penyitaan dimulai.

Yamato? Entah kenapa dia jadi panitia kurban. Ini lho. Yamato Nikaido. Member termalas kedua setelah Tamaki. Hm... Anggap aja karena dia leadernya.

Awalnya Iori juga ditunjuk jadi panitia. Jadi ketua panitia malahan. Eh doi gamau. Katanya mau jagain Riku. Padahal modus.

Gaku dan Ryu juga bernasib sama seperti Yamato. Jadi panitia. Ya gitu. Karena leader dan terbijak aja sih. Tapi takutnya Gaku malah godain sapinya :(.

Sedangkan Tenn seperti biasa, setia menemani Riku di kamarnya. Meski hanya sekedar menggambar atau bernyanyi, pengawasan Tenn begitu ketat kepada Riku. Brocon jangan dilawan. Kena imbas sendiri kan berabe. Iori sama kawan se-spesies nya aja pake seleksi singkat.

Momo dan Yuki? Tentu saja mereka adalah kaum yang menyiapkan segala keperluan berkurban.

Haruka? Woy gausah ditanya. Dia tuh 12-13 sama Tamaki. Bobrok, goblok, bego, cengeng, punya hubungan ke Aya, jangan lupa mereka juga bocil. Ngikutin Tamaki ngeliat sapi bareng anak kecil lainnya lho.

Minami, si mama, dia mampir ke dorm Ainana. Katanya sih bakal ngadain bakar sate di dorm Ainana. Yaudah deh dia persiapan di situ.

Touma? Gatau tuh. Udah jadi bodyguard nya Riku. Ngintilin Minami ke dorm Ainana. Terus lanjut ke kamar Riku.

Torao yaaa. Ya gitu. Ngopi, baca koran, ngerokok, ngewink ke ciwi ciwi yang lewat.g

Ya meski akhirnya ciwi ciwi nya muntah dan lemparin batu ke Torao. Indahnya nih ya, dia selamat gitu. Aura fakboi emang beda ya.y

Auah. Gatau deskripsi in Torao gimana. Belom kenal dia.

•••

"Isuminnn!! Jadi liat sapi gaa?!" Teriak Tamaki dari depan dorm Haruka.

"Ogah! Mending gw bareng Aya daripada kang pudding!" Bales Haruka yang lagi di kamarnya. Iya. Teriak lewat jendela.

Tamaki segera mengambil batu kerikil terdekat dan membidik Haruka. "Kalo mau Aya, lewatin gw dulu, babi." Entah mau ngejek atau manggil marganya Haruka.

Karena Haruka trauma dengan kerikil, ya karena bikin jerawat dari debunya srksrksrk. Dia langsung ganti baju dan turun menyusul Tamaki.

"Hem. Yodah ayo." Ajak Tamaki.

"Eh eh eh. Enak aja lu. Bentar." Haruka kembali ke dorm Zool. Tiba tiba keluar lagi sambil teriak, "MAMA MINAMIII!! HARUKA KELUAR MAU LIAT SAPI BARENG TAMAKI YAA!" Izinnya ke Minami.

"Yaudah. Nanti kalo mau pulang ke dorm Ainana aja. Soalnya kita kesana semua. Dorm dikunci." Pesan Minami yang pake apron dapur buat masak dan udah bawa bahan-bahan ke dorm Ainana.

"Iya maa. Haruka pergi duluu." Haruka langsung menarik tangan Tamaki ke tempat dimana peristirahatan terakhir para sapi sebelum di sembelih.

Kumandang takbir terdengar sejak 2 malam ini, membuat lingkungannya semakin nyaring.

Hari terakhir dimana sapi dan kambing tersebut hidup. Sebelum dimasak jadi rendang atau sate atau bahkan jadi gulai.

Tamaki dan Haruka begitu antusias melihatnya. Meski sesekali hampir kena tendang atau tubrukan dari sapi yang mengamuk.

"Isumin, liat tuh kembaran lu." Tamaki menunjuk ke arah sesuatu.

"Hah? Kembaran? Mana?"

"Itu di bawah kaki lu."

Haruka segera nengok ke bawah sendalnya. Dan terpampang sebuah hasil akhir pencernaan sapi tersebut terinjak olehnya.

"BABIIIII" Eh dia manggil marga keluarganya sendiri sambil jejingkrakan(?) mencoba ngilangin feses sapi tersebut.

Sedangkan Tamaki hanya ketawa keras sambil lari kearah masjid ngambil jajanan.

Entah karena dia ceroboh atau emang ga beruntung, dia dikejar-kejar sama sapi karena berisik banget. Mana ga ada yang mau nolongin pula. Poor Haruka.

•••

Tim mama. Atau bisa dibilang Minami, Mitsuki, dan Sougo, berkumpul di dapur sambil melakukan tugasnya masing-masing.

Kebetulan sapi mereka barengan sama TRIGGER, Re:Vale, dan ZOOL. Atau bisa dibilang patungan. Jadi dagingnya ga overload. Diet. Kata mereka. Padahal dui minim.

Di dapur dikuasai mama. Tapi yang ngerjain buat semua orang cuman Minami dan Mitsuki. Sougo sebenernya mau bantu. Cuman ya gitu ahahaha.

Akhirnya Sougo cuman bagian ngasih saran makanan dan bikin khusus dia sendiri.

"Sougo, bacain resepnya dong." Pinta Mitsuki sambil melirik ke Sougo yang di meja makan.

Setelah dibacain resepnya ama Sougo, Mitsuki sama Minami langsung bikin gulai.

Fyi, untuk para idol, dapet daging duluan. Jadi bisa makan makan duluan yey.

Yaa overall semuanya jalan baik-baik saja. Dapet gratisan dari bapaknya Tsumugi btw. Kebetulan udah diiris tipis. Jadi bisa buat yakiniku gess.

•••

Dikamar Riku. . .

"Riku mau omurice?"

"Riku ga kambuh kan?"

"Nanase san mau susu madu?"

"Mouu! Berhenti menawariku ini itu!" Riku merasa muak dan membentak mereka bertiga.

"Tenn nii! Aku sudah kenyang tadi makan roti."

"Touma san! Aku di depanmu dan aku tidak kambuh!"

"Iori! Aku bisa membuatnya sendiri! Dan aku bukan anak kecil!!"

Riku merasa kesal. Sedangkan yang dmarahi hanya menatap datar kearah Riku dan tertawa.

"Kalian kenapa ketawa?!" Tanya Riku dengan nada tinggi sambil mengerucutkan bibirnya.

"Ketika bocah marah-marah ya gini." Ucap Iori datar yang membuat Riku semakin tersulut emosi.

"Riku, kamu ga cocok buat marah-marah." Sambung Tenn sambil menatap datar Riku.

"Riku kalo marah bukannya serem malah lucu." Tambah Touma.

Semakin tersulut emosi, Riku segera lari keluar sambil membawa kunci kamarnya yang tidak ada cadangannya dan mengunci mereka bertiga didalamnya.

"Huaaaaa Sougo sannnn. Tenn nii, Iori, sama Touma san jahatttt!" Riku langsung lari sambil meluk Sougo yang lagi santai di meja makan.

"Astaga..." Gumam Sougo sambil geleng-geleng.

Sedangkan Tenn, Iori, dan Touma diem aja. Gatau renungin kesalahannya atau bayangin Riku marah-marah lagi.

"Riku tadi gemesin ya pas marah?" Touma buka suara.

"Mau marah tapi bener sih." Jawab Tenn yang disetujui Iori.

"Lain kali godain lagi yuk." Usul Tenn dan diangguki lainnya.

•••

Tim panitia. Yamato, Ryu, dan Gaku.

Mereka, lebih tepatnya Yamato cuman diem ga ngapa-ngapain. Ga dikasih tugas sama ketuanya. Jadi ya Yamato santai aja. Kaki satu diangkat sambil ngebir pula. Indah banget.

Sedangkan Ryu sama Gaku bantu nyembelih sapinya.

Bantu nahan badannya aja sih. Ya setidaknya bantu lah.

"Yam. Bantuin kek. Kita taruhan nyawa. Lu malah ngebir." Protes Gaku ga terima.

"Iri bilang bro. Ngebir bareng sini." Ajak Yamato ke jalan sesat.

"Astaghfirullah gaboleh gitu." Ryu geleng-geleng kepala doang ngeliat tingkah duo gesreknya.

"Udah Gak. Kalo mau santai, santai aja. Aku yang ngurus." Jawab Ryu sambil tersenyum simpul.

"Ryu... Baik banget kamu tuh..." Gaku terpana sama Ryu. Tapi biar nih chapter berjalan lurus, Yamato segera nyeret Gaku buat ikut santai-santai.

"Padahal aku bercanda Gak... Gw gamau digebuk warga lagi gegara dibilang nyuri istri orang..." Batin Ryu menangys.

Sedangkan manusia gesrek itu ya bodo amat. Lebih tepatnya ga denger dan ga peduli. Hehe.

"Santai dimana aja kapan saja yang penting dapet daging." -YamatoGaku 2020.

•••

Momo dan Yuki inilah dia. Pasangan mesra yang nyebelin. Momo dan Yuki selamanyaa.

Gagaga. Ga gitu konsepnya. Konsep sebenarnya itu, ini bagian Momo dan Yuki.

"Moo." Entah manggil atau niru suara sapi si Yuki.

"Ya darling?"

"Aku cuman niru suara sapi kok. Ge'er banget sih." Hina Yuki.

"Bercanda sayang~" Lanjut Yuki yang sudah terlambat karena Momo udah emosi duluan.

Momo segera menimpuk kepala Yuki dengan panci yang akan dibawa ke dorm Ainana. "Bercanda sayangg." Balas Momo sambil menatap datar.

"Udah ah. Ayo ke dorm Ainana." Momo segera menyelonong Yuki dan bawa semua bahan dan alat yang dibawa pake troli pribadi. Sungguh elit.

•••

Kalo Zool, mereka ada yang ngikut Minami, Haruka atau stay di dorm aja. Faktor U gais.

Yodahlahya. Saya lagi buntung ide dan ini pengerjaan butuh 4 hari.

Jadi kek maksa buat update hwhw. Maaf kalo ga semenarik sebelumnya. Karena faktor males dan gada ide.

Jangan lupakan tugas yang membuat saya menderita.

Sekian.

1.310 words
5 Agustus 2020



Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro