Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

MEMORY


~~4 TAHUN YANG LALU~~


"(Y/n) san."

Seseorang membuat pikiran ku buyar.

"Ada apa Iori?"

"Kamu itu selalu melamun, (y/n) san." Jawab Iori ketua kelas dikelasku serta teman masa kecilku.

"Iori, sudah berapa kali aku bilang. Panggil aku (y/n) saja." Kataku.

Oh iya. Namaku (full name). Biasa dipanggil (y/n). Saat ini, aku dan Iori berada di kelas 6 SD. Besok adalah hari terakhir kita di sekolah ini. Jadi kita akan perpisahan.

"B-baiklah. (Y/n)." Iori segera memalingkan wajahnya yang memerah.

"Kamu kenapa?" Tanyaku

"Tidak. Aku baik baik saja." Jawabnya.

"Jadi, ada apa?" Tanyaku to the point.

"Kau ditunjuk menjadi asisten ku. Atau wakil ketua kelas. Sensei yang menunjuknya. Laras sudah meminta untuk mengundurkan diri sehari sebelum perpisahan sejak lama."

"UAPA?!!!" Aku sontak kaget.

"Jangan banyak omong. Tolong bantu aku mengambil barang di lantai 3." Pinta Iori.

"Baiklah..."

○• Iori pov •○

'Akhirnya aku bisa berdua dengan Ren. Setelah sekian lama. Akhirnya ada kesempatan.'

"(Y/n), Disini." Aku memanggil (y/n) yg berjalan di belakangku.

"Huah. Gelap sekali. Mana sakelarnya?" (Y/n) berusaha mencari sakelar lampu.

"(Y/n)..." Aku memanggil namanya namun dengan suara kecil.

"Huh Iori, apa kau memanggilku?" Tanyanya.

"Tidak. Ayo kita ambil barang barangnya." Aku mengalihkan topik dan segera mencari barang yang dimaksud.

"Sudah ketemu nih. Ayo kembali ke kelas." Ajakku.

~~di kelas~~

○• Reader pov •○

"Iori. Ini untukmu. Aku membuatnya tadi pagi." Ucapku sambil memberikan sebuah kotak makan.

"Wah terima kasih, (y/n)." Ucap Iori senang.

Akhirnya aku bisa melihat senyuman itu lagi. Batinku.

"Hmm. Enak sekali (y/n). Terima kasih." Ucapnya.

"Ehe. Iya sama sama. Aku kira masih ada yang kurang." Kataku sambil tertawa garing.

"Ini beneran enak."

"Terima kasih Iori."

"Anoo... (y/n) san." Iori memanggilku.

"Iori. Kumohon jangan panggil aku seperti it-" kata kataku terpotong saat melihat ekspresinya.

"Kumohon jangan marah, (y/n) san. Maukah kau bertemu nanti setelah pulang sekolah? Ada sesuatu yang ingin ku katakan." Ucapnya dengan mimik muka yang sedih.

"Kenapa tidak sekarang saja?" Tanyaku.

Ia hanya menggeleng.

"Tidak bisa. Ini penting." Balasnya sambil kembali ke mejanya.

'Ada apa memangnya? Memangnya sepenting itu? Aku penasaran.' Aku memikirkan apa yang akan dikatakan oleh Iori selama penjelasan mengenai esok.

~~PULANG SEKOLAH~~

"Iori, apa yang kau ingin katakan?" Tanyaku langsung.

"Jadi..."

"Keluargaku akan pindah tempat tinggal. Aku harus ikut mereka. Artinya aku harus pindah sekolah." Jelasnya.

"Tunggu. Berarti kita tidak akan bertemu lagi? Kemana kau pindah memangnya? Kapan kau akan pindah?" Tanyaku bertubi-tubi.

"Aku akan pindah ke Jepang. Tentu kita akan bertemu lagi. Namun nanti suatu hari nanti. Aku pindah saat perpisahan esok." Jawabnya.

Tak terasa, air mataku jatuh perlahan. Aku menangis.

Sosok yang menemaniku dalam suka atau duka, harus ikut keluarganya pindah.

"Menangis lah, (y/n) san. Aku tau ini berat untukmu." Ucap Iori sambil memelukku.

~~DIRIKU YANG SEKARANG~~

Setelah 4 tahun lamanya, aku tetap saja mengharapkan kehadirannya.

Ya. Iori Izumi.

Sosok yang telah membahagiakan aku ketika aku sendiri.

"Selamat datang di SMA Ainana, murid murid baru. Jangan sia siakan waktumu disini."

Ya. SMA. Saat ini aku baru saja masuk ke SMA. Saat ini, aku berada di kelas I-A. Kelas favorit.

Brak.

Aku yang sedang mengamati kelas, tiba tiba tertuju ke pintu.

"Apakah ini kelas I-A?" Tanya seseorang yang membuka pintu secara bar bar tadi.

Karena baru aku saja yang datang di kelas, aku menjawab. Aku terkejut setelah memperhatikan orang tersebut.

"Iya. Benar."

Orang itu langsung mencari tempat duduk disebelah ku.

Hening. Hanya itu yang ada di antara kami

"Halo. Namaku Izumi Iori. Salam kenal." Ucapnya memecah keheningan.

Izumi Iori. Jangan bilang itu Iori. Batinku.

"(Full name). Salam kenal. Panggil saja (y/n)." Balasku.

○• Iori pov •○

(Y/n) san, kita bertemu lagi setelah 4 tahun lamanya. Batinku.

Aku ingin menanyakan SD orang tersebut. Namun aku ingin membuat kejutan untuknya.

"Dulu SD kamu dimana?" Tanyaku hati hati. Agar tidak dicurigai.

"SD Angkasa 9."

Benarkan. Itu (y/n) san.

"(Y/n) san, maukah kau menemui ku di rooftop saat istirahat?" Tanyaku.

"Tentu saja. Istirahat nanti ya."

○• Reader pov •○

'Kenapa Iori menanyakan SD ku? Apakah itu Iori yang dulu? Ahhh Iori kan sudah pindah ke Jepang.' Aku hanya memikirkan itu hingga aku tidak sadar bahwa kelas sudah mulai ramai.

"Halo. Namaku Sabina Rahmadhani Dwi Angreani. Panggil saja Sabina. Siapa namamu?" Tanya seseorang yang berada di depanku.

"Ah. Halo Sabina. Namaku ( full name ). Panggil saja (y/n)" Jawabku.

"Ah akhirnya. Aku senang sekali bisa mendapat teman." Ucapnya.

'Hari 1 mendapat 2 teman. Cek. Nanti akan ku coba lagi.' Batinku.

Kringgg

Bel masuk berbunyi. Guru sudah memulai pelajaran. Namun aku tidak fokus. Saking penasaran saat istirahat.

~~SAAT ISTIRAHAT~~

"Iori. Di rooftop kan?" Tanyaku memastikan.

"Iya"

"Ya sudah aku duluan ya."

"Iya. Aku masih ada keperluan sebentar." Katanya.

Di rooftop

'Kira kira... apa yang akan dibicarakan Iori ya? Tau ah. Bodo amat. Makan dulu. Ngomel mulu nih perut.' Kataku seraya memakan bekal.

Kriettt

Pintu rooftop terbuka. Aku melihat Iori sudah datang. Aku langsung menanyakan yang akan dibicarakannya.

○• Iori pov •○

'Ucapkan Iori.' Hanya itu yang ada di kepalaku.

"Ano (y/n) san..."

"Iya Iori?"

"Siapa orang yang paling kau harapkan untuk kembali ke kehidupanmu?"

"Teman SD ku. Ia sangat baik kepadaku. Namanya Izumi Iori. Nama itu sama seperti milikmu. Namun ia sudah pindah ke Jepang 4 tahun yang lalu." Jelas (y/n).

"Jika orang itu kembali, apa yang kau rasakan?" Tanyaku

"Kebahagiaan yang melimpah." Jawabnya

"(Y/n) san... sebenarnya aku adalah orang yang kau maksud." Kataku

"Tapi itu tidak mungkin. Temanku itu mengatakan dia pindah ke Jepang." Katanya.

"Lalu. Tolong jelaskan foto ini." Kataku sambil menunjukkan foto SD kami.

○• Reader pov •○

'Tidak mungkin. Foto itu... yang aku berikan pada Iori.' Aku masih tidak percaya.

"Ayolah (y/n). Ini milikmu dan teman SD mu itu kan? Aku lah teman SD mu.' Jawabnya.

Menangis. Aku menangis mengingat semua kejadian yang kita lalui bersama. //anjay.

Iori lalu memelukku.

"(Y/n) san, aku Izumi Iori."

"I-Iori..." ucapku lirih.

"Menangis lah."

Aku langsung menangis di pelukannya.

"(Y/n) san, aku menyukaimu. Maukah kau menjadi pacarku?" Tanyanya tiba tiba.

Aku langsung kaget. Aku pun berhenti menangis dan melepas pelukannya.

"Iori, apa maksudmu?"

"Aku menyukaimu sejak SD. Maukah kau menjadi pacarku?"

"Tentu saja, Iori." Aku langsung memeluknya kembali.

Sosok yang ku harapkan untuk kembali, akhirnya kembali ke kehidupanku.

● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ●

Halo. Akhirnya lanjut uge nih book. Ini bukan chattingan. Ini request dari renezen. Makasih udah mau req ya.

Maapkeun kalo gak sesuai ekspetasi. Kan aku masih SMP kelas 1...

Yang mau request, silahkan ke chapter "notif part II". Jangan di tempat lain. Susah nyarinya. Yaudah makasih ya yang udah baca.
Bye bye. See u in next update. Ciaoo

Salam manis nan damai:
-Tasya. Tata. Tacchi. Author.

Banyak word:
1101 word.

Tanggal publish:
11 Mei 2019.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro