Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Kejang-kejang

Ini gada hubungannya sama chapter sebelumnya. Sama kayak kau sama doi kau. Gada hubungan. Tq

•••

Hening... Suasana yang begitu menenangkan... Merilekskan pikiran dan perasaan. Ditambah dengan angin pagi yang menyejukkan. Terasa begitu nikmat.

Namun sayangnya tidak akan berlangsung lama.

"ANJIRRRRRRR!!!" Teriakan membahana dari seorang perempuan sambil menggebrak meja didepannya.

Perempuan apalagi berkerudung lalu berteriak memanglah tidak sopan. Sangat tidak sopan.

"Nape cok?" Tanya Yamato.

"Ehehe. Engga kok." Jawab perempuan tersebut tak lain saya a.k.a Tasya yang kembali duduk manis didepan laptopnya (-baca, hp.)

Nagi, Tamaki, dan Riku yang penasaran segera mendekati saya sambil melirik ke hp kentank ini.

"Congratulations! Your story is eligible for The Watty's..." Nagi membaca kalimat yang ada di bagian atas hp Tasya.

"Hah? Artinya apaan?" Tanya Tamaki yang bego 24/7. Sedangkan Tasya senyum-senyum gitu. Senyum lebar pula. Ga waras emang kalo dapet notif ginian.

"Artinya, 'Selamat! Cerita anda memenuhi kategori untuk Watty's'. Gitu lho Tamaki." Jelas Riku yang masih bisa berpikir.

"Hah? Gimana gimana?" Anjir bego kali ini anak satu.

"Maksudnya, ceritanya Tasya tuh lolos ke lomba Watty's. Jadi nanti dia bakal tanding cerita sama lainnya." Iori dateng dan langsung jelasin maksudnya. Karena saking greget nya dia ke Tamaki yang mau dia bejek-bejek.

"Ooohhh." Lah malah ber-oh ria dia.

"Omedetou Tasya. Masuk ke Watty's lagi ya?" Sougo ikut dateng bareng Iori sambil bawa piring dan plastik sampah dari kamar Tamaki.

"Ah Sougo san. Iya. Tahun lalu juga masuk kok. Cuman ga lolos tahap selanjutnya aja." Jawab Tasya sambil tersenyum lebar.

"Wahh. Berarti udah 2 kali dong." Tanya Nagi memastikan. Tasya mengangguk senang.

"Ho! Omedetou Tasya." Ujar Mitsuki sambil memakai apron.

"2 kali ya... Sangat mengejutkan bagi seseorang dengan umur 13 tahun." Kata Yamato malas.

"Ke-prokdutif-an ku selama karantina tidak sia-sia." Ujar Tasya bangga.

"Yatta!!" Riku, Nagi, Tamaki dan Tasya berpelukkan layaknya Teletubbies, merayakan kebahagiaannya.

"Setidaknya jangan lupain tugasmu yang menggunung." Ejek Iori yang ingin menghancurkan suasana senang nan damai yang dihasilkan mereka berempat

"Diem lu anak rajin." Tasya dan Tamaki ga terima. Meski bener.

"Ups." Iori berpura-pura takut.

"Riku! Kau baik-baik saja bukan?!" Pintu dorm digebrak seseorang dengan surai baby pink. Yang diikuti dua ajudannya-

Ah maaf. Maksudnya dua temannya.

//Ngucek-ngucek mata.

Salah baca. Sori.

"Tenn nii..." Gumam Riku yang masih berpelukan.

"R-Riku..." Tenn shock ga main. Terdiam beberapa saat, sebelum melemparkan vas bunga yang akan mengenai Tasya jika tidak ditahan Ryu.

"Lu jadi tenang sehari aja bisa ga sih Tenn?! Lu kecil-kecil kuat bego!" Ryu menaikkan nadanya sambil menahan tangan Tenn.

"Ryu bisa kewalahan bego. Lu bilang jadi profesional itu penting. Tapi giliran liat adeknya dipeluk orang lain, mendadak amatiran. Emosian pula." Caci-maki Gaku yang membuat Tenn tersadar.

Tenn pun menjadi kalem tapi masih menatap tajam Tasya yang lagi bengong, gatau kesalahannya.

"Hah?? Kenapa liat ke gw??"

"Btw ini kenapa pada seneng banget keknya." Tanya Ryu yang udah kalem.

"Tasya masuk Watty's lagi." Jawab Iori dengan sangat kalem. Padahal kebakar api cemburu. Tadi sih.

"Hah? Watty's?"

"Itu lho. Acara tahunan Wattpad. Pesertanya dipilih berdasarkan banyak pembaca salah satu ceritanya. Atau bisa dibilang popularitasnya." Jelas Yamato.

"Ohh. Kalo lolos gimana?"

"Kalo misalnya lolos sampe tahap akhir, biasanya cerita yang dimasukin ke Watty's itu bakal dijadiin novel bahkan dijadiin film." Sambung Mitsuki.

"Ahh iya iya. Aku pernah denger tentang itu. Tapi Tasya masuk kedua kalinya?" Gaku mencoba memastikan.

"Hu'um. Tahun lalu masih naif banget. Jadi ceritanya ga menarik buat aku sendiri. Lagipula dulu imajinasi doang. Kali ini aku mau nyoba dari kisah nyata aku sendiri." Jawab Tasya tertawa canggung mengingat tahun lalu yang cringe.

"Anjay lu ada kisah hidup?" Tanya Gaku ngejek.

Tasya segera ngambil sarung terdekat yang sebelumnya selimut dia, dan dia jadiin sabuk buat nyabet(?) Gaku.

"Sakit!" Teriak Gaku kesakitan.

"Lah bodo amat. Bodo amatlah. lah bacot amat. Bodo amatlah lah bacot amat. Bacot amatlah. Bodo amat, bacot amat." Tasya dengan santainya menyanyikan yel-yel kebanggaannya ketika lagi kesel (-gunakan nada susu murni nasional demi rasa yang terbaik.)

Gaku tersenyum. Senyum kesel lebih tepatnya. Mau bales, tapi ntar dihujat. Ya Allah sedih amat jadi kang soba.

"Tasy, lu bilang kalo lolos tahapnya, bisa di cetak bukunya?" Tanya Yamato mengalihkan topik.

"Oh? Iya. Dicetak, terus dijadiin film ges." Jawab Tasya.

"Eh Tasy. Cerita lu lolos Watty's njir."

Eh Tasyanya kejang-kejang.

"DEMI APA?! ANJIR!" Dia langsung nyamperin Nagi yang tadi ngomong dan langsung liat hp nya.

"Kan lu belom ngisi datanya. Goblok." Ejek Tenn.

"...oiya..." Tasya nunduk meratapi nasib.

"Gue beliin es krim, lu diem ga?" Tanya Yamato.

"MAU! BELIIN ES KRIMMM. GW MAU ES KRIMMM!!" Masyaallah kejang-kejang lagi.

"Canda sayang." Lanjut Yamato sambil menatap datar Tasya.

Tasya cuman bisa senyum. Sebelum sebuah panci bisa mendarat dengan indah di muka Yamato.

Beruntung Mitsuki segera menahannya. Panci kesayangan dia bro. Jangan ditanya.

Merasa karma, Yamato dan Gaku segera membeli es krim supaya tidak ngambek lagi.

"Kalo ada yang gratis kenapa engga?"

•••

Sembari menunggu Yamato dan Gaku, para member lainnya pun mengobrol santai.

"Itu cara ngikut Watty's gimana Tasy?" Sougo angkat suara.

Tasya yang lagi ngeteh pun menaruh gelasnya.

"Hum... pertama sih wajib punya book atau cerita dulu. Ga wajib berantai kayak novel-novel gitu. Shitpost atau chatting gitu bisa." Tasya menjeda kalimatnya.

"Asalkan dalam waktu kurang dari 6 bulan, atau sebelum acara Watty's diadakan, ceritanya harus mencapai 1.000 reader atau diatasnya. But, gatau sih. Pertama kali aku masuk Watty's itu tahun 2018. Dan viewersnya udah diatas 5.000 an. Jadi ya, dapet notifnya. Tapi ga selalu sih. Kalo misalnya dapet notif di bagian paling atas di book atau cerita, biasanya lolos." Jelas Tasya panjang lebar.

Disambut dengan oh yang panjang dari lainnya.

"Kalo misalnya dapet Watty's nih, kan disuruh bikin novel lagi, nanti dikirim kan. Nah kalo ga lolos tahap 2 gimana?" Tanya Riku.

"Ga dapet notif tahap kedua. Kayak aku. Ga dapet notif. Ternyata emang ga lolos tahap dua. Tapi kalo lolos gatau deh." Jawab Tasya sambil menaikkan bahunya.

"Kedengarannya sih gampang. Tapi aslinya susah bat. Kemungkinan buat lolos tahap 2 tuh kecil banget. Masuk ke Watty's aja seneng banget. Padahal baru tahap awal."

"Soalnya lawannya tuh bisa internasional. Atau seluruh dunia." Lanjutnya.

"Yah mungkin tahun ini buat Indonesia aja kali. Biasanya sih engga. Kalo iya, ya... alhamdullillah. Lawannya cuman satu negara."

"Buat pemenangnya gimana?"  Tanya Sougo.

"Pemenangnya dibagi per negara. Meskipun kompetisi internasional, juara-juaranya berdasarkan negara. Yang aku baca tahun lalu sih gitu. Nanti kubaca lagi deh."

"Kalo misalnya menang, itu novel kita bisa dilanjut sampe chapter terakhir. Sampe epilog. Nanti direvisi, habis itu bisa dicetak. Dijadiin novel yang di gramedia. Bahkan bisa dijadiin film."

"Gila... Keren bat. Beruntung tuh yang pernah dicetak bukunya." Gumam Mitsuki terpukau.

"Setuju. Aku juga yakin mereka harus ke tempat aslinya buat latar ceritanya. Entah butuh berapa tahun mereka belajarnya." Lanjut Tasya menyetujui Mitsuki.

"Tadaima." Suara bass berat terdengar bersamaan dengan langkah kaki dan suara pintu yang dibuka.

"Okaeri Yamato san, Yaotome san." Sambut Riku.

Plastik besar berat yang ditenteng Gaku dan Yamato, membuat Ryu penasaran dengan apa yang dibawa mereka berdua.

"Beli apa kalian sampe banyak gitu?" Tanya Tenn sinis.

"Karena Tasya masuk Watty's lagi, kenapa kita ga ngadain pesta kecil aja. Toh selama ini kita di sponsorin dia. Meski dia ga dibayar." Jawab Gaku malas.

Tasya kembali menghabiskan teh yang ada di depannya sambil menatap Gaku malas.

"Kan dibayar pake stellar."

"Sama kartu SSR kelen."

Tasya menjawab dengan santai.

"Emang kartu UR lu dapet?" Tanya Tenn. Lebih tepatnya ngejek.

"Otw."

"Dahlah. Skuy party kyta." Yamato segera mengalihkan topiknya.

"Btw, ini dibayar lu kan Yam?" Tanya Tasya.

"GUE YANG BAYAR. AYAM CUMAN NGAMBIL DOANG GAPAKE HATI!!" Protes Gaku yang dilupakan.

"Oh. Tq Gak." Jawab Tasya santai sambil ngambil jajanan yang ada.

Isi dorm pun semakin ramai dan rusuh :)

Tamat

Iya. Beneran. Serius. Aku masuk Watty's. Gila aku nangis bahagia. Ga nangis. Cuman teriak teriak aja.

Gitu aja.

Gud bai. Muach

-1.300 words
6 Agustus 2020

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro