Ditagih Cicit (Multifandom)
Jangan salahkan ibu yang mengandungku karena ia tidak tau apa-apa.
Btw, ini fandomnya campur. Jadi ya gitu. Ada dari Enstars, Hypmic, Bandori, Aikatsu, Paradox Live.
Mizuki Kanzaki > nenek angkat Sougo
Ryu Natsume > ayah angkat Sougo (ini bukan anak Ryunosuke sama Minami ye)
Jyuto Iruma > temen
Rio Mason Busujima > ahli bikin anak
Izumi Mitsuki > pawang nya Iori
Yamato Nikaido > anak ilang
•••
Sougo x Riku
•••
"Bagaimana ini... Riku-kun masih dibawah umur..."
"Mouu! Kenapa jadi ginii!" Riku mengacak-acak rambutnya frustrasi.
"Gomen Riku-kun... Jadi begini..." Ucap Sogo merasa bersalah.
"Ah iie. Ini bukan salah Sougo san kok." Jawab Riku tersenyum.
•••
Beberapa jam yang lalu...
"Riku! Nenek minta cicit sama Sougo! Pokoknya kalian harus bikin anak!" Perintah Mizuki dan Ryu yang pengen banget punya cucu dan cicit dari anak pertamanya, Sougo.
"E-ehhhhh?!! Kenapa aku?!"
"Karena kalian cocok! Aku tidak mau tau! Pokoknya kalian harus bikin anak!" Tegas Mizuki sambil meninggalkan Riku yang membatu.
"Riku-kun, ada apa?" Tanya Sougo yang baru saja kembali setelah membeli minum. Riku hanya terdiam.
"A-ano Sougo san, karena disuruh yang lain... Will you be mine? G-gomen ga bisa romantis dan dadakan banget ><" tanya Riku sambil memegang buket bunga yang didapat dari Mizuki tadi.
"Eh?! Ano etto... Gomene Riku kun.. Aku emang suka Riku kun tapi bukan berarti memiliki. Apalagi Iori kun juga suka dengan Riku kun..." Ucap Sougo tersenyum lirih kearah Riku.
"Terima. Atau kamu saya keluarin dari keluarga." Ucap Mizuki yang tiba-tiba kembali dan menyaksikan adegan jedoran Riku Sougo.
"Tapi kan Iori lagi ga ada..." Lirih Riku sambil cemberut.
"Ah... Begitu ya... Yaudah deh kalo begitu. Maaf mengganggu ya Sougo san." Riku tersenyum pahit kearah Sougo. Sougo merasa tidak enak kepada Riku dan segera menerimanya.
"Ano iya deh-"
"Gapapa kok Sougo san. Daripada kepaksa." Kata Riku sambil tersenyum lembut.
"Iie aku ga terpaksa, aku sungguh-sungguh." Balas Sougo sambil tersenyum dan menerima buket bunga tersebut.
•••
Iya... Jadi gitu ceritanya. Sekarang Sougo dan Riku secara resmi berpacaran.
Atas paksaan.
Yah. Sekarang semua orang (-baca, IDOLiSH7, Bandori, Paradox Live, Aikatsu, Hypmic, semua fandom idol) mengadakan pesta untuk merayakannya.
"Aku jaga Riku kun, pasti. Kalo emang Riku kun ternyata lebih mencintai Iori kun, aku mundur." Ucap Sougo kepada Mitsuki yang sedari tadi mengkhawatirkan Iori. Sedangkan Riku sendiri berdiri disebelah Sougo, merenung.
"RIKU! SOUGO!! MANA CICIT" Teriak Mizuki yang baru saja datang ke pestanya.
"Kapan bikin anaknya?" Tanya Ryu yang muncul bersama Mizuki.
"RIKU MASIH DI BAWAH UMUR!" Jawab Sougo kepada Mizuki dan Ryu.
"Pjnya anak aja ya. Nenek mau cicit." Bisik Mizuki kepada Riku yang hanya merenung daritadi. Sedangkan Riku hanya tersenyum pahit sambil mengangguk.
Melihat Riku di dekati oleh Mizuki, Sougo langsung mendatanginya. "Ne Riku kun.. Aku mau tanya, Riku kun benar2 menyukai eh engga mencintai aku atau tidak? Atau Riku kun lebih mencintai Iori kun? Aku gpp, aku gamau maksain perasaan Riku kun. Disini terlihat jelas kalo Iori kun sungguh2 cinta dengan Riku kun." Tanya Sougo dengan tatapan menyelidik. Beruntung sedang tidak ada Iori disitu. Karena ia kembali ke kediaman Izumi.
"Akh... Mouu Sougo san jangan bikin aku bingungg..." Gumamnya sambil mengerucutkan bibirnya.
"Riku kun sendiri gimana? Riku kun nembak aku karena yg lain atau karena Riku kun sendiri? Coba Riku kun rasakan hati Riku kun.. Lebih mencintai siapa? Aku gpp ko." Lanjut Sougo sambil tersenyum dan mengelus rambut Riku.
Hening. Tidak ada suara hingga Riku membuka mulutnya.
"Aku... Aku benar benar mencintai Sougo san!" Serunya sambil memeluk Sougo. Membuat suasana ricuh kembali terdengar.
"Hontou?" Tanya Sougo memastikan sambil menatap Riku. "Un!" Jawab Riku dan mengangguk senang kemudian mencium pipi Sougo
"Arigatou... Kalo ada apa2 bilang nee, kita juga jangan sampai membuat Iori kun sakit hati." Nasihatnya sambil mengecup kening Riku.
"Iyaa~" Ucap Riku senang dan tersenyum lebar.
"Senyumnya itu lohh.. Bikin diabetes" Batin Sougo kepada dirinya sendiri.
Riku segera menerjang Sougo dan ndusel ke dada Sougo. "Hahha geli Riku kun." Sougo tertawa kecil sambil memegang wajah Riku kemudian mengecup bibirnya.
"Hm~ hangat~" Riku kembali ndusel ke dada Sougo dan tersenyum.
"Ara~ Riku kun ternyata mau lebih ya..." Gumam Sougo yang membuat Riku kebingungan.
"Ahh iie. Bukan apa apa." Ucapnya ketika menyadari Riku yang bingung.
"Sebenernya aku mau.." Riku menjawabnya dengan asal.
"Mau apa?" Tanya Sougo yang kali ini kebingungan. Menyadari bahwa ia salah ngomong, ia segera mengalihkan topik. "Omurice! Riku mau Omurice! Riku aja yang bikin!" Ucapnya girang sambil berlari ke dapur.
Yamato yang mendengarnya langsung melarang Riku. "JANGAN RIKU! BIAR MITSU AJA!" Membuat Riku berhenti berlari dan ngambek kemudian duduk manis di sofa terdekat.
"PAPIH MAU CUCU! CUCU!!" Teriak Ryu yang kejang-kejang minta cucu.
"Ah... Kalo itu ke Sougo san ahaha..." Riku tertawa garing menjawab permintaan Ryu.
"Riku kun mau anak?" Tanya Sougo sambil menghampiri Riku.
"U-um.." Jawabnya sambil mengangguk ragu. Karena dirinya yang sangat gemas dengan anak kecil atau bayi.
"Hah?!" Sougo shock mendengar jawaban Riku.
"Yak. Bubar bubar." Yamato segera mengusir para hadirin pesta karena melihat kode-kode akan ada acara penting.
"Y-ya... Begitulah..." Gumam Riku sambil memainkan ujung jarinya.
"Riku kun.. Jadi mau punya anak? Hmm... Tapi Riku kun udah siap?" Tanya Sougo dengan seringainya. Riku mengangguk tanpa menatap wajah Sougo. Ia berpikir bahwa mereka akan mengadopsi. Bukan membuat.
"Astaga... Sou, nikah dulu." Saran Yamato yang sedang minum bir nya. Namun sayangnya hanya diabaikan oleh Sougo.
"S-sougo san?" Tanya Riku gemetar sambil menatap Sougo.
"Souka..." Sougo segera meng-kabedon Riku dan mendekatkan wajahnya. Tak lupa ia juga memegang dagu Riku supaya menatapnya.
"Lebih dekat lagi... Iya dikit lagi... Dikig lagi..." Rio komat-kamit menilai hasil pendidikannya yang ia berikan ke Sougo.
"Yakin?" Tanya Sougo memastikan. "U-ugh.." Eluh Riku yang malu-malu dan memalingkan mukanya.
"Nani? Hmm. Tatap aku Riku kun." Perintah Sougo menyadari bahwa Riku tidak menatapnya. Riku segera menatap Sougo dengan ragu-ragu.
Sougo tersenyum geli melihat tingkah Riku. "Hah... Lain kali aja kalo belum siap." Katanya sambil menepuk-nepuk kepala Riku.
"Um?? Sougo san??" Tanya Riku kebingungan.
"Aku ga mau Riku kun sakit kalo belum siap." Ucap Sougo lembut. Tidak mau direndahkan, Riku berlagak sok kuat.
"A-aku siap kok!"
"Yakin?"
"Un!" Riku mengangguk tegas.
"Kalo gitu..." Sougo segera menahan tangan Riku keatas kepalanya dalam posisi kabedon.
Orang-orang yang masih tersisa di ruangan, hanya menahan nafas sambil menunggu adegan selanjutnya.
"Uh..." Riku mengeluh kecil dan merona kemudian memalingkan muka.
"Heee... Riku kun malu~" Goda Sougo sambil terkekeh pelan
"Y-ya ini pertama kali untukku..." Gumam Riku. Sougo pun tersenyum. "Begitu pun aku Riku kun. Jadi..." Sougo menggantung kalimatnya dan segera mencium bibir Riku.
"Mnh..." Desahan keluar dari mulut kecil Riku. Sementara Sougo semakin memperdalam ciumannya.
"Bibir Riku kun manis. Rasa vanila..." Batin Sougo yang masih menciumnya.
"S-sougo san.." eluh Riku lagi sambil menggeliat pelan. Sougo melepas ciumannya dan menatap Riku. "Ssstt..." Sougo menaruh telunjuknya ke bibir Riku supaya tetap diam.
"Tenanglah." Ucapnya sambil meniup telinga Riku.
"A-ah geli..." Gumam Riku dengan kaki yang mulai gemetar. Sougo memberhentikan kegiatannya dan menatap Riku.
"Riku kun takut ya?" Tanya Sougo.
"Kan masih pertama kali Sougo san..." Gumamnya lagi.
"Ha'i ha'i aku paham. Jadi mau dilanjutkan ga?" Sougo memastikan. Riku mengangguk tanda setuju. Sougo pun tersenyum dan segera mencium bibir Riku dengan lembut. Ia juga memainkan telinga Riku.
"Emh..." Desahan kembali keluar dari mulut Riku. Ia merasa bahwa ia sangat menikmatinya.
Sougo semakin tergoda mendengar desahan Riku. Sougo pun segera menggigit bibir Riku dan memasukkan lidahnya
"Engh..." Riku hanya bisa memejamkan mata.
Adu antar lidah pun terjadi. Hanya desahan dan ecapan yang terdengar.
Sougo menjadi pemenang dari adu antar lidah tersebut. Namun masih enggan untuk melepas ciumannya. Ia juga meraba-raba leher milik Riku yang masih bersih tanpa jejak.
Riku berusaha melepaskan pegangan tangan Sougo dan mendesah sesekali.
Sougo melepas ciumannya dengan terengah-engah. "Hah.. Hah..." Keduanya tersenyum satu sama lain. Menatap sayu tepat kearah matanya.
Sougo mencium ujung hidung Riku dan membelai lehernya.
"Ne Riku kun.. Kalo aku bite disini gpp kan." Tanyanya. Lebih tepatnya meminta izin kepada sang pemilik leher.
"Um.. silahkan Sougo san.." Riku mengangguk dan merona.
Sougo tersenyum senang dan menempelkan hidungnya ke leher Riku, menikmati wangi tubuh dari sang pujaan hati.
"Wangi stoberi... Sungguh unik..." batin Sougo.
Ia juga tidak segan-segan untuk menjilat leher Riku dan mencari spot yang tepat untuk diberi tanda kepemilikan.
"Ini berarti Riku kun sudah jadi milikku..." Gumam Sougo dengan nada rendah ke telinga Riku dan menyeringai kecil.
Riku mengangguk lagi. "Ya... Aku milik Sougo san..." Ucapnya sambil meremas baju milik Sougo.
Sougo segera memberi jarak dari Riku. "Riku kun juga boleh kok bite aku." Katanya dan tersenyum.
Sedangkan para penonton sudah mulai merasakan sesak nafas dan menjerit dalam hati menunggu selanjutnya.
Bahkan Mizuki dan Ryu, selaku keluarga angkat Sougo juga mulai berapi-api meminta anak dari Sougo dan Riku.
Mendengar permintaan Sougo, ia segera menggeleng dengan cepat. "A-aku gabisa gitu... Apalagi ke Sougo san..." Lirihnya.
"Harus bisa Riku kun. Ayo." Paksa Sougo yang masih menerima penolakan dari Riku. "Engga..." Tolak Riku lagi.
"Riku kun..." Panggil pemuda bersurai ungu violet pucat sambil menatap surai crimson di depannya.
"Y-ya Sougo san?" Tanya Riku sambil menatap balik Sougo. "Supaya kita sama2 memiliki tanda... Ayo bite aku..." Ucap Sougo sambil mengerucutkan bibirnya.
"Ugh.. baiklah..." Riku mengalah dan mendekatkan wajahnya ke leher pemuda yang lebih tua darinya.
"Wangi lavender..." Ucapnya dalam batin. Ia segere menggigit leher Sougo pelan dan memberikan kissmark di jenjang leher yang putih tersebut.
"Sudah..." Jawabnya sambil menjauhkan wajahnya dari leher Sougo dan memalingkan muka malu.
"Ara~ Riku kun malu ya~" Goda Sougo sambil memegang wajah Riku dan mengecup bibirnya.
"Ha'i cukup sampai disini. Aku akan mempersiapkan yang lebih menarik nanti." Tutupnya sambil menyeringai kearah Riku.
Riku mengangguk ragu. "Tunggu saja ne~" Balas Sougo sambil mencium pipi Riku. Kali ini Riku menggangguk senang. "Tentu Sougo san." Jawabnya sambil tersenyum.
"Saa~ Mau dikamar atau disini?" Bisik Sougo ke telinga Riku.
Riku terkekeh kecil. "Tentu saja kamar." Jawabnya lagi. Mendengar jawaban Riku, Sougo segera menggendong Riku ala pengantin dan membawanya ke kamar terdekat dan segera menguncinya.
•••
"Haerundang haerundang." Ryu memimpin yel-yel.
"Panas panas panasss." Jawab lainnya sambil mengipasi diri sendiri.
"Selalu selalu selalu"
"Panasnya haerundanggg." Jawab lainnya lagi.
"Nontonin anak sama menantu sendiri ternyata panas ya." Ucap Ryu sedih.
"CICIT!" Mizuki kesenengan begitu melihat Sougo dan Riku masuk ke kamar.
"Adek gue..." Gumam Yamato.
"Sougo ama Riku dah pacaran. Otw anak. Lu kapan Yam?" Tanya Mitsuki.
"Beginikah rasanya digaremin cp sama anak sendiri..." Gumam Ryu lagi yang merupakan single-parent.
"Cicitttt." Mizuki menangis bahagia.
"AKU MINTA CICIT!! CICITTT!"
"Bismillah semoga dua garis kayak Jiro." Ucap Jyuto yang resmi menikah dengan Jiro Yamada yang sedang hamil. Iya. Jiro itu omega.
"Aamiin" yang diamini oleh semuanya.
•••
Di dalam kamar~
Sougo menurunkan Riku di kasur. Sedangkan Riku terdiam. Begitu pula Sougo.
Tak lama kemudian ucapan frustasi keluar dari mulut mereka.
"Bagaimana ini... Riku kun masih dibawah umur..."
"Mouu! Kenapa jadi ginii!" Riku mengacak-acak rambutnya frustrasi.
"Gomen Riku-kun... Jadi begini..." Ucap Sougo merasa bersalah.
"Ah iie. Ini bukan salah Sougo san kok." Jawab Riku tersenyum.
"Lalu kita harus gimana?"
"Hm... Entahlah. Aku juga tidak tau." Riku menaikkan bahunya.
"Yah... Tidak ada salahnya mencoba bukan." Kata Sougo sambil menerjang Riku dan menindihnya di kasur.
•••
Diluar kamar
"Hyah S-Sougo san jangan menindih ku! Dan jangan kasar-kasar!"
"Mou Riku-kun aku sudah tidak tahan!"
"Y-ya jangan kasar pokoknyaa! Hii! Sougo san! Pelan-pelan! Aku sakitt!"
"Kyaa! Sougo san! Kemana arah tanganmu!"
"Kamu yang bilang mau anak bukan."
"Ugh... Baiklah... Asal jangan terlalu dalam!"
"Nee Riku kun, aku boleh itu?"
"Terserah Sougo san..."
"Kalau sakit bilang ya. Nanti aku berhenti."
Hening... Hanya suara dari dalam kamar yang terdengar.
Penghuni ruang tamu mulai berkeringat dingin mendengar suara Sougo dan Riku.
Seperti sudah waktunya mereka kembali ke rumah masing-masing.
•••
Astaghfirullahaladzim. Kerja lembur bagai kuda.
GA GITU YA GES. JUJUR. AKU GA BAKAL GITU KALO GA RP. SERIUS. DAN HERANNYA AKU JADI UKE TERUS TAU GA SI. AKU MAU NANGIS.
Tiap punya cp pasti jadi Uke. Sedih akutu. Pengen ngerasain jadi Seme. Tapi sama siapa... Emang FC-ku Uke semua
Ga percaya yaudah. Aku nangis. Gamau apdet lagi ;-;
Dahlah. Bai bai.
2.000 words
28 Juli 2020
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro