Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

I

*Tana*



OoO
































"Ingat, jangan jauh-jauh dari camp!" Suara bibi Gwen yang sudah seperti ibu kami itu kembali terdengar begitu kami keluar camp. Ini keenam kalinya dia bilang begitu. Pagi ini, sebelum kami berangkat, Bibi Gwen bilang Ia memiliki firasat buruk akan tugas kami diluar camp hari ini.

"Iya, iya bibi! Tuan putri cantik ini akan berhati-hati!" Canis, masih dengan sifat narsisnya membalas ucapan bibi Gwen dengan suara melengkingnya itu.

"Ada apa sih dengan bibi Gwen hari ini??"

"Aku pun juga tak tahu Canis. Sudahlah, ayo segera berangkat. Semakin cepat tugas ini selesai maka semakin baik." Setelah Kosh membalas celotehan gadis itu, akhirnya kami bertiga mulai pergi mencari tumbuhan herbal di sekitar camp.

Setelah lama tak kunjung menemukan herbal yang dibutuhkan di sekitar camp, kami bertiga akhirnya memutuskan untuk pergi sedikit lebih jauh, lebih jauh, dan lebih jauh dari camp hingga akhirnya kami menemukan herbal yang kami butuhkan pada siang harinya. Mungkin hal ini agak beresiko, tapi kami tidak ingin kena tugas tambahan karena tidak membawa pulang herbal yang diminta.

Tak ingin berlama-lama di luar camp, kami bertiga segera kembali setelah menemukan apa yang kami mau. Saat sedang berjalan dan berbincang ringan, tiba-tiba saja ada 3 orang yang berdiri menghalangi kami. Awalnya, dari kejauhan, kami pikir itu adalah salah satu paman yang juga kembali dari tugas.

Namun setelah dilihat dari dekat, orang-orang itu berkulit dan berambut pucat dan ada batu merah bersinar di tengkuknya. Kami bertiga saling memandang satu sama lain. Seakan kami semua memikirkan hal yang sama. Apa mungkin... Mereka adalah Nephasa?

Baik... Jangan panik. Selama kau tak membuat suara, makhluk itu tak akan melihatmu Tana.

Kami berusaha untuk mundur dan berbalik tanpa bersuara, berusaha memanfaatkan kesempatan saat para makhluk mirip Nephasa itu menghadap depan.

'klek'

Aiiisshhh

Aku dan Kosh langsung memelototi Canis yang dengan cerobohnya menginjak ranting pohon dan akhirnya menimbulkan suara. Benar saja, para Nephasa itu langsung berbalik dan menghadap kami.

"LARI!!!" aku segera berteriak menyuruh Canis dan Kosh untuk segera lari. Yah, meskipun tanpa aku bilang juga mereka pasti akan lari.

Para Nephasa itu juga tak tinggal diam. Mereka mulai mengeluarkan senjata mereka dan menembaki kami bertiga. Sialnya, setelah beberapa waktu dihabiskan untuk kejar-mengejar, kaki kiriku terkena tembakan salah satu Nephasa itu.

"Aghhh!!" Aku menjerit kesakitan. Sebenarnya bukan sakit, lebih seperti ke panas yang teramat sangat. Rasa panas itu perlahan mematikan panca inderaku yang lain.

Samar-samar masih bisa kudengar dan kulihat Kosh yang terus berlari dan Canis yang meneriakinya untuk berhenti dan berusaha menyeret diriku.

Tepat setelah itu, pandanganku menjdi kabur, lalu gelap dan telingaku berdengung.

...

"Ta-.. Sa-..... Tan!!"

Suara samar itu terus berdengung di telingaku.

"Tana! Sadarlah Tana!! Tana!!"

Kini suara itu terdengar jelas, perlahan, aku bisa membuka mataku, saat itu juga, Cahaya berebut memasuki pandangan ku. Kini semuanya menjadi jelas.

"Tana!!!"
"Astaga Tana! Kau tak tahu betapa khawatir nya aku!"
Suara gadis itu melengking tinggi menyakiti gendang telingaku.

"Huh... Canis, tak usah histeris begitu, Tana hanya pingsan, dia tidak mati, bodoh!"

Suara itu datang dari sudut ruangan, seorang pemuda ternyata telah berdiri di situ sejak tadi.

"T-tunggu! Apa kau bilang? Bodoh?? Bodoh??!! Hei kalau aku memang bodoh aku tak akan bisa ada di sini sekarang!! Yang bodoh itu kau! Sudah tahu Tana terluka, malah kau tinggal sendirian!"

"Hei silly! Kau lupa?! Kaulah yang berteriak histeris pada saat kita bersembunyi! Kalau saja aku tidak menghentikan teriakan mu itu, kita sudah akan terbang ke akhirat!"

"Tapi tetap saja, kau kan bisa membawanya! Dan lagi, kau pikir sarung tangan mu itu layak untuk menutup mulutku?? Aaahhh, aku tak ingin lagi mengingat nya, tapi hal itu terus terbayang, ewwww, baunya seperti makanan basi yg dicampur dengan cuka dan telur busuk!"

"Hei! Jangan sekali-kali kau mencela Jack sapu tanganku! Ini lebih berharga daripada heels bodohmu itu!!"

"Kau!! Berani berani nya kau menghina heels ku! Ini adalah barang ekskutif! Dibuat oleh Yaname sang pengerajin sepatu legendaris dan dibuat dari kulit badak ber-"

"Bisakah kalian tenang sedikit??!"
Lantas ku putus pertengkaran mereka dengan suara lantang.

"Oh Tana, tolong maafkan kami..." Gadis itu kembali berpaling padaku.

"Hah, sudahlah. Tunggu,, dimana kita sekarang"

Saat itu pula kusadari ruang itu sebenarnya asing, awalnya kupikir itu adalah ruang kesehatan di camp tempat aku tinggal. Namun setelah aku perhatikan untuk kedua kalinya, tempat itu bukan ruang yang sama. Ruang kesehatan yang kutahu, hampir sama dengan ruangan ini. Namun tetap saja berbeda, dan kusadari itu.

"Huff... Kita ada di markas Bettlebee"
gadis berambut merah itu menjawab.

"Tunggu, bagaimana kita bisa ada disini?", Tanyaku. Karna jujur saja, rasanya agak mengherankan.

"Bettlebee.... Mereka membaca sinyal darurat kita dan akhirnya menyelamatkan kita dari serangan nesapha," Kosh, pemuda bermanik kelam itu menjawab.

"Ohh.. aku tidak sadarkan diri..........selama lebih dari 3 hari, bukan?" Aku hanya memastikannya, mengingat tubuhku sangatlah kaku saat digerakkan, dan bahkan beberapa bagian terasa mati rasa untuk beberapa saat.

"Ya, benar sekali. Tepatnya 5 hari."
Sekali lagi, Canis, si gadis ekspresif itu menjawab pertanyaan ku.

Cukup lama rupanya. Namun ini bukanlah sesuatu yang mengejutkan, maksudku, adalah sebuah mukjizat untuk bisa bertahan hidup setela diserang oleh nephasa.

Nephasa

Semua bermula 5 tahun silam. Saat itu, para ilmuwan bereksperimen dalam misi memodifikasi manusia menjadi makhluk yang lebih 'berkualitas'.

Mereka memodifikasi DNA manusia sehingga manusia tersebut dapat memiliki IQ yang tinggi dan dapat menjalankan hidup mereka dengan ', lebih baik'. Ciri khas mereka, tentunya memiliki kecerdasan diatas rata-rata, mereka juga memiliki batu permata berwarna merah di bagian belakang tengkuk Mereka. Batu itu mengeluarkan semacam sinyal. Biasanya alat pendeteksi Nephasa akan memanfaatkan sinyal itu untuk melacak keberadaan mereka.

Omong-omong, pada awalnya, sangat banyak kelompok masyarakat yang menentang hal ini. Sebab proses nya yang mereka nilai tak 'manusiawi'.

Namun, saat Nephasa pertama telah dipublikasikan, banyak orang yang berubah pikiran dan beranggapan bahwa Nephasa dapat membantu manusia dalam mencapai hari hari yang lebih baik.

Hal ini semakin diperkuat dengan pernyataan dari lab penghasil Nephasa. Mereka mengatakan bahwa proses yang mereka lakukan selalu memperhatikan kenyamanan dari orang yang ingin diubah menjadi Nephasa dan mereka juga akan menghormati keputusan orang itu dan tidak memaksa mereka untuk berubah menjadi Nephasa. Dan mereka juga mengatakan bahwa tidak akan ada efek negatif yang ditimbulkan dari perubahan yang terjadi.

Mengetahui hal ini, banyak pemerintah dan masyarakat pun berlomba-lomba menjadi Nephasa untuk mengganti nasib dan memperbaiki hidup mereka, hingga 5% penduduk bumi berubah menjadi Nephasa dalam jangka waktu singkat, tak sampai satu tahun.

Nephasa Nephasa baru pun mulai bermunculan.

Namun tak lama setelah itu, dunia diramaikan dengan adanya berita bahwa manusia-manusia yang telah berubah menjadi Nephasa bertindak aneh.

Mereka terlihat seperti orang lain bahkan di depan keluarga mereka sendiri. Keluarga mereka juga bersaksi, setelah beberapa waktu, anggota keluarga mereka bersaksi bahwa mereka secara bertahap berubah menjadi seperti orang albino yang memiliki sedikit pigmen ditubuhnya.

Beberapa saat setelah itu, Nephasa tiba tiba memulai pembantaian besar-besaran terhadap umat Manusia di bumi.
Mereka bahkan juga merusak alam.

Tanpa disadari umat manusia, Nephasa telah berkembang pesat hingga jumlahnya mencapai lebih dari 25% penduduk bumi.

Mereka sangatlah kejam dan berbahaya. Jika kau tertangkap oleh nya, kau tidak akan langsung dibunuh, melainkan tubuhmu akan di manfaatkan oleh mereka untuk mengekstrak kandungan yang ada pada tubuh manusia yang dapat memperkuat stamina dan menjaga kesehatan mereka. Kandungan ini disebut Opheian.

Hal ini bahkan lebih buruk daripada kematian, wajahmu akan mendadak keriput, cairan dalam tubuhmu akan hilang perlahan, dan kondisi tubuhmu akan semakin tak karuan, dalam beberapa hari, kau akan berubah menjadi kerangka tulang tanpa daging.

Proses ini sangatlah menyakitkan, kau akan tetap bangun karna obat yang nephasa suntikkan padamu yang menjaga mu tetap sadar agar kualitas Opheian menjadi lebih baik. Dengan kata lain, kalian akan terus merasakan rasa sakit dan nyeri akibat tersedotnya energi dan kandungan tubuh kalian.

Manusia hidup berkelompok, bersembunyi dari Nephasa. kelompok kelompok inilah yang dinamakan camp. Biasanya, setiap camp akan aktif berkomunikasi dengan camp yang lain untuk membagikan info terkait Nephasa. Mereka melakukannya untuk membantu satu sama lain dalam mempertahankan diri dari ancaman Nephasa.

Hingga kini, ada banyak teori konspirasi tentang tujuan dan orang yang melatarbelakangi para Nephasa itu. Mulai dari alien, hukuman Tuhan hingga kelakuan para elite global yang ingin membuat tatanan dunia baru. Tapi tak ada satupun dari mereka memiliki bukti yang cukup kuat untuk membuktikan pendapatnya.

Beralih ke masa kini.

"Omong omong, apakah kita akan tetap di ruangan kesehatan ini?"
Yup, benar, sejak tadi kami ada di sebuah ruangan yang nampak seperti ruang kesehatan dengan ciri khasnya, bau disinfektan yang menyengat.

"Ah ya, Alba tadi meminta kita untuk memanggilnya apabila kau telah siuman."
Canis, gadis itu menjawab ku.

"Alba?"

"Eh, dia adalah anggota Bettle Bee yang merawatmu." Gadis itu kembali menyahut ku.

" Oh, begitu" siapapun Alba ini sepertinya aku harud berterimakasih padanya,lagipulA menyembuhkan orang yang terkena serangan Nephasa bukanlah perkara mudah.

"Jadi....,,, Apa sekarang?" Tanyaku tak tahu harus apa.

"Tunggu sebentar."
Kosh, pemuda itu menekan sebuah tombol merah yang ada di dinding sebelah tempat ku berbaring.

Tak lama kemudian, pintu ruangan terbuka.

Seorang wanita memasuki ruangan yang tengah ku singgahi.

"Tana?"

Wanita itu menyebutkan nama ku. Dan berdasarkan mimik dan nada suaranya (+ tanda tanya kalo di text) membuatku menyimpulkan jika dia bertanya dan menunggu kepastian dariku.

"Ya"
Jawabku singkat, toh memang hanya itu jawaban yang diinginkannya.

Lalu wanita itu tersenyum, menjulurkan tangannya ke arahku,
"Kenalkan, aku Alba, anggota Bettle Bee sektor kesehatan."
Wanita itu, yang bernama Alba memperkenalkan dirinya.

"Hai Alba! Apakah kau membawa makanan untuk kami? Oh, sungguh... Aku sangat kelaparan sekarang ini." , Canis, gadis itu bertanya dengan nada mendayu seperti anak manja yang minta dibelikan es krim. Ditambah lagi dengan aksinya menggelayuti lengan Alba layaknya koala.

"Tenang saja Canis, aku membawanya,,, tepat disini" Alba menunjukkan kantong yang dibawanya, tanpa banyak kata Canis segera merebut kantong itu dan wajahnya pun menjadi sumringah.

"Terimakasih Alba!" Setidaknya ia tidak lupa bilang terimakasih.

Alba, wanita itu berpaling dari Canis dan berjalan ke arahku.
Ia lalu mengamatiku yang sedang berbaring di atas kasur dengan matanya yang seolah menyelidiki dan membaca pikiranku, lalu kemudian dia tersenyum.

"Baguslah kalau kau sudah siuman" Kata Alba yang hanya kusahut dengan senyum ringan.

Namun sesaat kemudian, pandangan ku kembali memburam, hal terakhir yang mataku tangkap adalah Canis dan Kosh yang jatuh ke lantai dan Alba yang tersenyum. Serta sekelompok orang berbalut jubah dan topeng hitam dibelakangnya.






















0o0

Xskall
1686 words

'Sesungguhnya secuil jejak anda sangat berarti bagi saya'

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro