Luchino x Norton
Lucino bukanlah makhluk yang awam untuk dicintai. Kulitnya bersisik hijau dan krem, ekornya menjuntai panjang, kakinya kuat dan kokoh untuk melompat, kukunya yang tajam hingga membentuk cakar, surai oranye yang aneh dan berantakan.
Benar benar bukan makluk yang awam untuk di cintai. Namun bukan cinta namanya kalau tidak buta.
Norton Campbell. Seorang pemuda yang berprofesi sebagai Prospector atau Penambang. Yah.. tapi itu dulu... Tepatnya sebelum kejadian itu terjadi... Kejadian yang merubah sebagian besar hidupnya.
--
Hari ini Norton mendapatkan tugas untuk menambang di lahan bekas laboratorium bawah tanah. Sebenarnya tugas itu bukanlah tugas tambang biasa, namun tugas rahasia berupa investigasi.
Jadi pada saat itu juga, Norton dan teman temannya yang di percaya untuk melakukan investigasi itu pun segera berangkat ke tkp. Perjalanan itu pun memakan waktu hingga dua hari lamanya.
Saat sampai, mereka di sambut oleh perbukitan batu, mereka pun bahu membahu membangun camp kecil yang hanya berupa beberapa tenda dan api unggun.
Beberapa jam kemudian, mereka pun memulai investigasi mereka. Mereka mulai menggali lubang kecil di kaki bukit. Hingga menemukan jalan masuk menuju bekas lab terlarang itu.
"Berantakan..." Ucap salah satu dari mereka. Norton pun setuju, beberapa barang telah pecah dan berantakan di lantai. Tulang belulang yang berserakan menunjukkan kalau tidak adanya tanda tanda kehidupan.
"Atmosfer disini sangat berat entah kenapa..." Tutur temannya yang lain. Norton pun merasa hal yang sama. Atmosfer tempat itu mulai memberat.
Beberapa saat setelah itu, mereka memutuskan untuk berjenti di suatu ruangan yang di penuhi dengan tabung tabung berisi air. Lembab. Beberapa di antara tabung tabung itu telah rusak ataupun pecah, namun ada juga yang masih utuh dengan air yang masih penuh.
Norton menarik nafas panjang. Ia dan teman temannya pun memperhatikan sekitar seraya mencari sesuatu yang menarik yang dapat mereka bawa pulang.
Hanya ada beberapa gelas kaca yang telah rusak, beberapa di antaranya masih bagus dan belum tersentuh.
Setelah beberapa saat berada di sana, salah satu dari mereka memutuskan untuk bertualang ketempat lain. Namun sebelum mereka bisa keluar dari ruangan itu, sebuah ledakan dari Landmine membuat Norton terpaksa berpisah dengan teman temannya.
Langit-langit mulai bergeretakkan dan hancur. Membuat beberapa di antaranya jatuh dan menimbun beberapa tempat. Sehingga membuat sebuah lorong yang gelap dan sempit. Dan Norton tidak punya jalan lain. Dengan sebuah Pickaxe hitam dan penerangan seadanya, ia pun menyelusuri lorong batu itu hingga akhirnya suara hantaman besar membuatnya terlonjak kaget.
Si belakangnya lorong itu akan runtuh. Dengan cepat Norton berlari kearah depan untuk menghindari reruntuhan itu. Walau dengan kaki yang terluka, dan beban Pickaxe hitam yang berat, Norton tetap berjuang untuk berlari menghindari reruntuhan itu.
Jadi lah ia yang terkubur di ruangan kecil dan sempit. Hanya di temani Pickaxe hitam dan penerangan lilin dari topinya. Ia pun menggunakan ruangan kecil itu untuk beristirahat sejenak.
Selang beberapa jam, Norton mencoba menggali bebatuan di sekitarnya dengan Pickaxe hitamnya. Rasanya melelahkan, namun ia tidak akan bisa keluar kalau tidak berusaha bukan?
Hingga akhirnya, Norton dapat membuka jalan hingga sebuah ruangan besar. Sepertinya lab. Dan perjalanan itu menghabiskan tenaga Norton. Jadi tanpa aba aba, tubuh pemuda itu jatu tersungkur. Pickaxe hitam itu jatuh dengan bunyi yang keras. Api lilin di topinya mati. Dan siluet makhluk aneh pun terlihat. Tapi Norton sudah terlalu lelah untuk berlari. Jadi ia memejamkan matanya.
---
Ia membuka matanya... Yang bisa ia lihat adalah ledakan hebat yang menghantam dirinya. Tunggu, bukankah ini suara sahabat-sahabatnya? Mereka meneriakinya dan melemparkannya granat? Atau lebih tepatnya, mereka meneriakki dan melempari makhluk besar yang mendekapnya?
Tubuhnya serasa melayang dalam dekapan makhluk itu. Topinya entah dimana. Bajunya telah rusak terbakar. Rasa perih melepuh di sekujur tubuhnya. Apa yang terjadi padanya?
Ah, mungkin ini hanya mimpi buruk, ia ingat betul kalau tadi ia tertidur. Jadi ia terkekeh dalam diam dan menutup matanya. Esok akan segera tiba dan mimpi ini akan segera berakhir. Setidaknya itu yang Norton harapkan.
---
Mata pemuda itu terbuka perlahan. Apa yang ia tangkap pertama kali saat bangun adalah langit. Langit yang tengah mendung. Lalu ia mencoba bangun, tubuhnya sakit sekali. Mungkin ia hanya pegal, mungkin juga itu pengaruh dari lukanya.
"Sssshh-! Akhirnya kau bangun." Desis suara berat dari belakangnya. Norton pun segera menoleh kebelakang. Ia mendapati sosok manusia kadal?!
Norton yang refleks segera bangun dan berlari, namun kelihatannya itu percuma, kakinya sangat sulit digerakkan. Lagi pula, mereka di kelilingi batuan besar.
"Easy Kid, tubuhmu baru saja ku balut. jangan buat luka lukamu infeksi atau terbuka hingga aku bisa menemukan celah untuk melompat keluar bersamamu." Ucapnya kalem. Norton tidak percaya dengan apa yang ia lihat. Seekor Kadal yang berdiri dengan dua kaki dan bisa bicara? Apalagi otot tubuhnya yang terbentuk layaknya seorang manusia.
Dan parahnya, ia memiliki organ manusia! Yah kalian tau lah, karena author gak akan barbar di Chapter ini.
"Kau ini apa?" Norton pun mengerutkan alisnya. "Huh, aku biasa di juluki Evil Reptilian, setidaknya itu yang tertera di papan namaku, aku penghuni di lab ini, sayangnya salah satu temanmu menginjak Landmine tua. Yah ku kira itu sudah tidak berfungsi, namun nyatanya itu masih aktif." Jelasnya panjang lebar. "Dan parahnya, teman-temanmu itu melemparimu dengan granat sehingga membuat langit langit runtuh. Dan kelihatannya kau terluka."
Norton pun menundukkan kepalanya, apakah benar sahabat-sahabatnya melemparinya granat? Berarti itu bukan mimpi? Ah mungkin saja mereka salah lempar.
"Dan kau sendiri siapa, penambang muda?" Tanya makhluk itu. Norton pun mengangkat kepalanya untuk menatap kadal itu, "namaku Norton Campbell the Prospector." Kadal itu pun mengangguk-angguk. "Kau bilang, kau menghuni Lab ini, namun lab ini telah hancur, kau akan tinggal di mana?" Kadal itu tersenyum samar, sambil sesekali menjulurkan lidah tipisnya keluar.
"Pertanyaanmu bagus, namun aku tidak memiliki jawaban yang lebih baik untuk menjawab pertanyaanmu." Tuturnya sambil melihat langit. "Kurasa.. aku akan mencari tempat tinggal lain, yang lebih layak barangkali." Norton mengangkat salah satu alisnya, "tapi kau kan kadal." Ucapan tidak sopan itu lolos dari bibir pucat Norton. Namun kelihatannya sang Reptilian tidak tersinggung.
"Walaupun wujudku yang sekarang adalah kadal, namun dulunya aku adalah manusia... Aku tetap memiliki akal, pikiran, dan hati seperti manusia biasa." Jelasnya sambi menatap permukaan batu.
"Sebaiknya kita lekas pergi, hujan akan turun dan batu batu itu akan licin. Aku tidak mau terpeleset ketika melompati bebatuan itu." Maka Reptilian itu pun menggendong Norton lagi dan melompati bebatuan itu untuk sampai ke atas. Rasanya seperti melayang. Norton bahkan tidak dapat menahan tubuhnya sendiri.
Dan sepertinya, sang kadal pun tengah mendekapnya agar ia tidak terjatuh. Sekali dua kali Reptilian itu terpeleset, namun untungnya, ia tidak terjatuh.
Setelah mereka di atas, Reptilian pun menurunkan Norton dan membiarkan pemuda itu berjalan sendiri. "Kini apa yang ingin kau lakukan, penambang? Walau aku tidak yakin kau akan tetap menjadi penambangan..." Norton berfikir, "sepertinya, aku akan melaporkan keadaan Lab pada atasanku lalu segera resign." Reptilian pun meledik. "Benar kan," Norton pun menatap Reptilian, "kau sendiri bagaimana?"
"Aku? Ku rasa aku tidak punya pilihan lain selain tinggal di luar sini." Reptilian pun menyahuti. "Hm... Aku tau ini bukan ide yang bagus, namun apakah kau mau tinggal di tempatku untuk sementara waktu?" Tawar Norton. Reptilian itu pun berfikir, "bila tidak merepotkan, apa salahnya mencoba?"
Maka mereka pun pulang ke tempat Norton. Norton ingin istirahat sejenak, besok ia akan melapor sekaligus Resign. Ia hanya tidak mau kejadian yang sama terulang...
-----
BERSAMBUNG
maaf cerita mama Olw dan papa Eaglenya ku tunda dulu. Mau di ketik ulang, soalnya hilang, maaf banget ya...
I hope kalian gak kecewa. Maaf juga kalo kelamaan..
Tertanda
GM999
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro