Dream Lover
Story by: GM999
Inspired by: Identity V MMD / Dream Lover / By, Yaoi Fan-Tasy Ruby on youtube
Pair: Night Owl!Eli Clark x Exorcist!Aesop Carl
Gendre: Normal/Angst (yang gak ada feel angstnya)/Romance
AU: Fantasy
Begin!
---
Aesop mendecak kesal. Sudah satu jam lebih ia menunggu kekasihnya di taman tempat mereka janjian untuk bertemu.
"Kemana sih dia?! Ugh... Lama sekali..." Gumamnya sebal. Tidak sengaja, ia menatap ke langit yang sedang cerah. Dengan di hiasi sekelompok burung putih yang Aesop tidak ketahui jenisnya. Mereka terbang beriringan seolah tidak mau dan tidak akan terpisah.
Kawanan burung-burung putih itu selalu mengingatkan Aesop pada kisah lamanya dengan Eli.
-Flash Back-
Aesop melambaikan tangannya ke udara, ia menyambut sahabatnya dengan riang. "ELI!!!" Pekik Aesop sambil terus melambaikan tangannya pada Eli yang mulai turun dari angkasa.
Sayap hitamnya mengepak dengan halus dan tanpa suara, persis seperti burung hantu. "Hai Aesop!" Tutur Eli sambil mendarat dengan mulus. Sepatunya yang memiliki hak mulai menapak dengan tanah.
"Kita jadi jalan-jalan tidak?" Tanya Aesop sambil tersenyum. Wajah tampannya yang tidak tertutupi masker mulai merasakan dinginnya hembusan angin pagi.
Di taman itu, semuanya berawal.
-skiptime-
Setelah beberapa saat mereka berjalan-jalan, berbagi cerita, dan membicarakan hal konyol, akhirnya mereka memutuskan untuk makan.
Aesop membeli beberapa apel untuk dimakan oleh mereka berdua. "Eli! Lihat, apa yang ku bawa!" Tutu Aesop sambil tersenyum di balik masker merah Exorcistnya.
Eli hanya senyam-senyum sendiri dan menerima apel yang diberikan oleh Aesop. Pemuda bersurai hitam itu pun duduk di sebelah Eli dan mengelus sayap hitam Eli yang di sembunyikan di balik jubahnya yang berbulu.
"Bulu sayapmu halus dan rapat ya... Aku suka." Eli hanya bisa tersenyum dan menatap Aesop. "Matamu indah... Aku juga suka," balas Eli sambil mengalihkan pandangannya kembali setelah menatap Aesop sekilas.
Bila tidak memakai masker, mungkin pipi Aesop yang memerah akan terlihat oleh orang di sekitarnya. Namun untungnya ia memakai masker.
Sisa hari mereka habiskan dengan bercanda di bawah pohon taman, atau berjalan-jalan sambil mengobrol di jalanan kota.
---
Seminggu setelahnya, Aesop mulai jarang mendatangi taman tempat ia biasa menunggu Eli karena tugasnya dan sekolahnya. Ketika Aesop datang terlambat atau bahkan tidak datang, itu membuat Eli menunggunya hingga pagi menjelang.
Itu membuat Eli merasa terlupakan.
Aesop hampir mencapai tempat ia biasa bertemu dengan Eli, namun yang ia dapati adalah, Eli yang mengusap airmatanya dan segera menghentakkan sayap hitamnya.
Eli melesat dan hilang dari pandangan Aesop.
---
Sebulan setelahnya, Aesop tidak pernah bertemu lagi dengan Eli. Aesop tidak pernah tau dimana Eli tinggal, karena Eli tidak menetap di satu tempat. Ia pasti akan pergi ke satu tempat lalu ketempat yang lainnya.
Aesop tidak tahan, maka ia mulai mencari keberadaan sahabat yang sebenarnya ia cintai tersebut.
"ELI!!!" Aesop mulai memanggili nama Eli dengan keras di sekitaran taman. Dari pagi hingga petang, Aesop mencari pemuda bersurai putih itu tanpa henti.
-----
"Find You..."
Beberapa hari kemudian, aesop datang ke taman itu agak terlambat, ia membulatkan niatnya untuk tetap mencari Eli apapun caranya.
Aesop mulai mengadahkan kepala ke langit, ia mendapati sekelompok burung putih yang sedang berpencar hingga akhirnya berkumpul lagi.
Aesop terpaku ke langit, hingga ia dapat no melihat sosok pemuda bersayap hitam dengan anggunnya menari dan bermanuver bersama sekelompok burung putih itu.
Aesop tentu mengenal betul sosok pemuda yang tengah bermanuver ria bersama burung putih itu.
Tanpa aba-aba, sebuah panah melesat tanpa di sadari Eli. Pemuda itu melakukan putaran di udara, namun ketika ia memutar, panah tersebut langsung melesat menusuk sayap indah milik Eli.
Dan parahnya, panah itu bukan panah biasa. Panah itu memicu ledakan kecil yang membuat darah langsung memuncrat kemana-mana.
"And Hold You..."
Eli jatuh dengan cepat. Tentu Aesop tidak akan membiarkan Elinya jatuh dan berakhir begitu saja. Aesop dapat melihat bahwa sosok Eli tidak sadarkan diri. Dan dengan tangkas, Aesop menangkap Eli sebelum jatuh ketanah.
Darah mulai membasahi baju Aesop. Namun Aesop tidak memperdulikannya dan bergegas menggendong Eli menuju rumahnya.
"And Love You..."
Aesop memandangi luka di sayap Eli. "Tidak akan pulih dalam seminggu..." Selain luka yang di akibatkan panah tadi, Aesop juga mendapati beberapa luka yang berbekas di sayap Eli.
"Sepertinya, ini bukan kali pertamanya Eli terluka..." Sendu Aesop sambil mengelus surai putih pucat milik Eli.
Hari mulai menjelang malam.
Aesop lelah, hingga akhirnya ia mulai mengantuk, namun masih memaksakan diri untuk merawat luka Eli.
"And I Want Go To Sleep With You..."
Hingga tanpa ia sadari, ia tertidur dalam kondisi duduk dengan membaringkan kepalanya pada ranjangnya dan menggenggam tangan Eli dengan erat
"Miss You..."
Kini, Aesop dalam kondisi kaget dan sedih. Pasalnya, ketika ia bangun, ia telah mendapati Eli yang menghilang dari tempatnya. Ia sudah mencari ke segala tempat, namun Aesop tidak menemukan Eli di manapun.
"And Hate You..."
Aesop mulai menangis sejadi-jadinya. Ia tidak kuat lagi. Ia benar-benar menginginkan Eli. Dia merindukan Eli. Dia membutuhkan Eli. Dia tidak yakin kuat menjalani sisa hidupnya tanpa Eli.
"And Lost You"
Aesop kehilangan Eli... Namun itu tidak berarti ia akan menyerah. Ia akan terus mencari pemuda itu hingga ia dapat membawa Eli kembali pada dirinya lagi.
"And I Will Split On You..."
Itu yang Aesop janjikan pada dirinya sendiri...
----
End
QuQ maapkeund aing bikin Angst tanpa ada feel angst angstnya.... Duh duh.... Maaf ye gais... Lagi semi Hiatus sih sebenernya... Tanggal 30 dah mao PTS.... Sedih kan...
Yaoudah lah... Bye
Tertanda
GM999
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro