Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

06.

"Sudahlah, sudah kuduga kau gak akan bicara semudah itu," (Name) terdiam sebentar, "yang penting, jangan kacaukan rencanaku" lanjutnya lalu meninggalkan (name) di ruang kesehatan sendiri.

✦•······················•✦•······················•✦


Dilihat dari gerak gerik Norman dan Emma semalam, semua berjalan sesuai alur.


(name) yakin dengan itu.

(Name) yang melihat Isabella keluar dari house dengan ember cucian kotor pun langsung mendekatinya.


"Mama!" gadis dengan surai (h/c) tersebut berlari kearah yang lebih tua darinya, "mau dibantu?" tanya (name) sambil memiringkan kepalanya.





"(Name) yakin?" tanya Isabella menatap ragu kearah (name)





Mendengar pertanyaan Isabella, (name) pun langsung merubah mimik wajah menjadi cemberut, "tentu saja, aku ingin menjadi berguna juga dalam hal ini" jawab nya sambil cemberut, memainkan kaki nya layaknya anak kecil yang sedang ngambek ke ibu nya.



Isabella hanya terkekeh melihat balasan dari (name), "baiklah kalau itu yang kau mau" tangan hangat nya mengelus pucuk kepala (name) dengan lembut.






'Sayang mu pada kami tulus, aku tau itu'





"Nee, mama. Hari ini aku sudah bisa menghapal anatomi manusia, mama mau lihat?" ujar (name) dengan senyum lebar nya.


Flashback on

Sama seperti apa yang terjadi dicerita aslinya, Emma dan Norman pergi menghantarkan boneka milik Conny, sedangkan yang lain nya bersiap siap untuk pergi tidur.

Sama hal nya dengan (name), "Hei Ray, ada yang ingin aku tanyakan" manik (e/y) nya menatap kearah luar jendela.


"Kau bilang.. kau punya rencanakan?" tanya (name) yang membuat Ray mengalihkan pandangannya ke (name).



"Aku..juga punya rencana, aku juga tau siapa kamu sebenarnya," lelaki dengan surai hitam legam tersebut hanya terdiam menunggu kelanjutan kalimat tersebut, walau sebenarnya dia agak terkejut.



"Kedepannya, mari kita jalankan rencana masing masing tanpa harus bertabrakan"

"Tapi—"



"Aku sudah tau rencana mu, jadi ya.. Tenang aja, rencana kita gak akan bentrok selama kamu ga kepo sama rencana ku" kata kata (name) membuat Ray tercengang, padahal selama ini ia sudah sangat berhati hati.


Tapi tiba-tiba saja rencana nya sudah diketahui oleh cewek maniak rebahan macam (name)?


Yang benar saja



"Hei, itu gak adil-!" protes nya yang tidak dihiraukan sama sekali, "kamu tidak boleh tau untuk kelancaran rencanaku" katanya sebelum benar benar pergi meninggalkan Ray.

"Dia gila..?"

Flashback off

Mengingat pertikaian nya dengan cowok yang (secara reinkarnasinya) lebih tua beberapa bulan darinya, (name) hanya bisa menghela nafas berat.


"Ada apa (name)?" tanya Isabella menatap khawatir (name), ia khawatir (name) kelelahan.


Secara fisik (name) memang lemah, karena dia jarang berolahraga.



"Ah, ngga ma. Hanya saja.. buku gambar ku tertinggal dikamar" elak nya dengan Intonasi yang stabil sehingga Isabella pun percaya padanya.



"Ah— karena aku mau menunjukkan gambar terbaru ku, aku ambil buku nya dulu yaa" ujar nya meninggalkan Isabella yang menatap nya dengan tatapan janggal.


'Gambar? Gambar apa yang dia maksud?'

"(Name) ayo kita bicara" ajak Ray tiba tiba yang membuat (name) terkejut.

"Heh kaget tau!" omelnya sambil mengelus dadanya pelan, "ngomong apa? Soal kemarin?" tanya (name) lagi sambil mengambil alat alat menggambar nya.





"Iya, sekalian ayo kita bicarakan untuk kedepannya"





Helaan nafas pasrah pun keluar dari bibir mungil lawan bicaranya, "sudah kubilang, jalankan saja sesuai rencana masing masing"


"Sudah kuduga kau menyembunyikan sesuatu" balasnya sambil menatap (name) curiga, "kau sendiri juga menyembunyikan sesuatu kan?" skakmat.



Ray terdiam.



"aku sudah ditunggu mama" gumamnya lalu meninggalkan Ray tanpa berkata apa apa lagi.




Sebenarnya gampang bagi (name) untuk mengendalikan mama, sama hal nya seperti Ray.

Hanya saja, itu salah satu rencana cadangan yang jelas tidak boleh digunakan di awal permainan seperti ini.

Bisa bisa yang ada dia yang diperalat oleh Isabella.




Saat melihat ke depan house, (name) tidak menemukan Isabella dimana pun, "loh? Mama kemana?" gumam (name) bertanya tanya.


"Iya (name)?" jawab Isabella secara tiba tiba dari belakang, "Yaampun, mamaaa! Aku kaget tauu" yah.. mari kita acting lagi.



"Mama! Coba tebak aku gambar apa" ujar nya sambil membuka buku gambarnya halaman per halaman, "kemarin (name) menggambar mimpi mimpi (name)" Gadis tersebut masih berusaha untuk membuat Isabella tertarik pada buku gambarnya.



Mata Isabella yang jeli pun tak sengaja menangkap gambar yang Janggal dibuku gambarnya.

(cr. @siyuri915 on twitter)

Melihat tatapan Isabella tertuju pada gambar yang sudah ia rencanakan tersebut, (name) pun tersenyum puas.


'Bagus, sekarang tanyakan itu'



"Wah, (name) juga suka sama gambar yang itu!" ujar (name) bersemangat yang membuat Isabella menengok kearahnya.


"Kemarin malam, bahkan dari kemarin malam nya lagi, secara terus menerus (name) memimpikannya!" seru nya penuh Antusiasme, berusaha memancing lawan bicaranya untuk tertarik kepada topiknya.



"Iya? Tumben biasanya (name) selalu cerita soal mimpinya ke mama"




'Dia belum lengah ternyata'




(Name) pun buru buru mengubah mimik wajah nya menjadi 'panik'


"E-eh— maaf maaaa, kemarin (name) lupa ceritaaaa, soalnya kemarin mimpi nya juga belum selesaii" pinta (name) sambil bergelayutan di lengan Isabella.


"Karna sekarang mimpi nya sudah selesai, maukah mama mendengarkan cerita dari mimpi ku?"


TBC

HELLO-! KEMBALI LAGI BERSAMA TOMATO UEHE o(〃^▽^〃)o

Yah maap telat lagi hehe, tomat sedang berusaha mengetik chapter yang panjang soalnya ಥ‿ಥ

Oh iya,

Peringatan baru, mungkin fanfict ini bakal dipenuhi drama palsu (name) harap reader tidak gumoh saat membaca. Makasi sama sama^^

Kalo gitu, sampai jumpa chapter besok 三三ᕕ( ᐛ )ᕗ

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro