31. Lover
DIBACA KALO DAH BUKA YA
Happy reading
Pernah tidak kalian berada di suatu posisi senang sekaligus khawatir secara bersamaan? Hal ini tengah dirasakan Jihye manakala mengingat kembali roman-roman patah hati para wanita yang terang-terangan menjadi jajaran pemuja sang suami. Lagi pula siapa yang mampu menolak pesona si Kucing Salju itu, sih? Jihye saja yang awalnya menolak berakhir terbawa perasaan dan merona setiap saat oleh perlakuannya.
Jihye bergidik membayangkan situasi macam apa yang tengah menunggunya esok hari, terlebih Gaeun yang tadi berteriak dan langsung pingsan di tempat. Gadis itu nyaris dapat menimang bagaimana shock-nya Gaeun atas kenyataan pahit yang dia terima. Jangan lupakan reaksi Yuri yang tidak kalah memprihatinkan--termangu dengan mata membola sempurna diikuti wajah merah padam. Untuk beberapa saat, Jihye bahkan tertawa dalam hati merasakan kepuasan tersendiri tatkala sebuah kemenangan telak atas Yuri terpampang begitu nyata. Namun, apakah keputusan Yoongi itu tepat? Entahlah, Jihye tidak ingin larut terlalu lama dalam euforia kemenangan tersebut. Gadis itu bergidik membayangkan kemungkinan apa yang dapat Yuri lakukan di masa depan dan ini menjadi alasan kuat kenapa dia meminta sang suami untuk merahasiakan hubungan mereka. Namun, nasi sudah menjadi bubur, bukan?
Jihye menarik napas panjang dan mengembuskannya, termangu di depan wastafel dengan tatapan tidak fokus, hatinya tidak dapat terpeta dengan jelas hingga sebuah ketukan memburai lamunannya.
"Hye, kenapa lama sekali?"
Tentu saja, suara di balik pintu itu sukses mengundang ledakan remang di sekujur tubuhnya. Desibel rendah yang sebenarnya mengalun dalam intonasi normal itu terdengar begitu seduktif menyapa rungu Jihye. Astaga, maafkan Jihye dengan segala kegugupannya. Tentu saja, bukan Gaeun atau Yuri yang harus dia khawatirkan saat ini, tetapi senyuman penuh semangat sarat berahi dari sang suami yang harus segera Jihye antisipasi.
Ketukan kembali terdengar, kali ini diiringi suara bernada khawatir. "Hye, kau baik-baik saja?"
"Y-ya, sebentar," jawabnya gugup.
Memang, ya. Alasan ingin buang air kecil itu terdengar sangat klise, terutama jika hal itu dilontarkan saat pasangan kita mendekat dengan denyaran manik kelewat bergairah.
Jihye, apa kabar jantung? Bahkan gadis itu nyaris mengumpati pintu kamar mandi yang berdecit seolah ikut berperan mengalihkan atensi Yoongi yang saat itu sedang meneteskan oil essential pada diffuser. Jihye memperhatikan bahwa sang suami telah menanggalkan jas dan dasinya, menyisakan kemeja putih polos dengan kancing paling atas terbuka.
"Hai," sapa Yoongi dengan senyum manis, melangkah menghampirinya. Tubuh Jihye seketika menegang, bergerak penuh antisipasi dan berusaha menyamarkannya dengan berdeham dan mengerjap beberapa kali. Aish, Jihye tentu tidak suka dengan sikapnya yang seperti ini, terkesan seperti gadis lugu nan polos persis saat Yoongi mencuri ciuman pertamanya di hari pernikahan. Di mana keberanian Jihye yang secara persetan mencium Yoongi dengan brutal di rumah besar dulu?
"Benar-benar sudah bersih, 'kan?" Yoongi kini berdiri di hadapannya menatap intens.
Aroma oil essential yang berdifusi dengan udara ruang tampak berhasil memunculkan suasana sensual di sana. Jihye mengangguk dengan senyuman tipis sarat akan rasa gugup sebagai respons. Dalam hati gadis itu mati-matian merapalkan doa agar keagresifannya di rumah besar segera muncul. Astaga, otak Jihye benar-benar terlalu polos untuk mengetahui ramuan apa yang sudah diminumnya di sana.
"Tidak usah gugup, Sayang. Kau tampak seperti seekor tikus yang akan diterkam kucing kalau begini." Yoongi tiba-tiba meraih pinggang Jihye, memberikan remasan lembut dengan tatapan mendominasi.
"A-apa kita tidak mandi dulu?" Jihye bahkan merutuki pertanyaan bodohnya itu karena hal tersebut bisa saja mengubur mood sang suami yang sedang berkobar.
Ah, syukurlah hal itu tidak terjadi karena tanpa Jihye sadari tubuhnya sudah memantul lembut di atas lautan busa empuk dengan tubuh sang suami berada di atasnya. Maka dengan segenap hati dan kesadaran penuh, Jihye mengangguk samar. Baiklah Min Yoongi, I'm yours.
- MATURE CONTENT WARNING -
Tidak bermaksud julid. Kalau mau versi lengkap. Khusus part 31 kalian bisa liat di KARYAKARSA
Akun: ranesta13
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro