Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Chapter 35 : Jadwal Patroli

.
.
.
.
.

Pada pagi hari yang cerah dan hangat, tapi suasana di Asrama Ketua Murid berkebalikkan dengan cuaca. Sepasang Ketua Murid itu nampaknya sibuk dengan tugas mereka masing-masing.

Setelah kejadian semalam, hubungan mereka yang tadinya baik-baik saja menjadi patner berubah kaku.

Flashback kejadian semalam.

Hermione adalah orang yang pertama kali sadar saat adegan itu, secepat kilat ia melepaskan diri dan menjauh dari Draco dengan berlari menuju Asrama.

Draco yang awalnya termenung karena melihat mata Hermione tersentak kaget. Beberapa menit setelah Hermione barlari, Draco menatap lurus ke depan di mana punggung gadis itu menjauh. Pemuda itu juga tidak tahu kenapa dia bisa dungu begitu hanya karena menatap mata cokelat milik patner Ketua Muridnya itu.

Tapi....Draco berpikir apa ia keterlaluan karena gadis itu terlihat kaget sehingga berlari meninggalkannya? Ia pun langsung menyusul dan mulai memanggil nama Hermione.

Sedang Hermione yang sedang menaiki tangga menuju Asramanya mendengar Draco memanggilnya.

"Granger! Granger...berhenti!"

Akan tetapi, Hermione menghiraukannya dengan mempercepat langkahnya.

"Granger!"

Begitu sampai depan pintu masuk Asrama. Hermione langsung menyebutkan kata sandinya.

"Dramione!"

"Granger!"

Gadis itu segera masuk ke kamarnya begitu melihat Draco hampir mendekat padanya.

Buk!

"Granger!"

Tok! Tok! Tok!

"Granger! Buka!"

"Granger! Aku bilang buka!"

Di dalam kamarnya, Hermione berdiri bersandar pada pintu. Tubuhnya agak terbentur karena ketukkan keras Draco pada pintunya.

"Granger!"

Karena terganggu, Hermione membuka pintu lalu melemparkan mantra pada Draco.

"Silencio!" Hermione mengayunkan tongkat pada Draco.

Sedangkan Draco yang dimantrai tampak kaget melotot pada Hermione.

"Sudah Malfoy, aku lelah dan sebaiknya kau juga tidur. Kejadian tadi aku rasa dilupakan saja emmm......dilupakan saja, selamat malam Malfoy!" seru Hermione dengan langsung menutup pintu kamarnya meninggalkan Draco.

What the hell! Seorang Draco Malfoy untuk pertama kalinya dihina seorang gadis seperti itu? Ini benar-benar keterlaluan!

Granger! My Father wil hear about this!

Setelah itu Draco masuk kamarnya dengan membanting pintu.

Paginya, kedua orang itu saling cuek dengan Draco yang kesal karena dihina semalam dan Hermione yang malu karena dia dengan mudahnya disentuh oleh pemuda itu, walaupun Draco hanya berniat untuk menolongnya tapi tetap saja Hermione merasa sangat kesal.

Walaupun mereka menyiapkan buku dan perkamen mereka dengan saling berhadapan, tapi tetap saja mereka cuek terhadap satu sama lain.

Keduanya saling tatap beberapa detik, tapi dengan cepat membuang muka ke arah lain.

Draco menatap Hermione lagi saat gadis itu sedang bersiap dengan tasnya. Sebenarnya, pemuda itu ingin meminta maaf. Ia akhirnya tahu kenapa gadis itu bersikap begitu padanya.

Hermione malu karena ia disentuh oleh pemuda itu membuat Draco merasa bersalah, walaupun niatnya Draco hanya menolong Hermione agar gadis itu tidak terjatuh.

....................

Di depan Draco dan Hermione, berdirilah professor Mcgonagall yang tersenyum pada mereka.

"Aku ingin kalian mengadakan rapat prefek karena inilah waktunya. Laksanakan rapat prefek setelah pelajaran selesai tapi sebelum makan malam di Great Hall. Pembahasan kalian mengenai jadwal patroli,Mengerti?"

"Mengerti professor!" jawab serentak keduanya. Mcgonagall tersenyum lalu memerintahkan mereka untuk kembali ke meja masing-masing karena sarapan bersama akan segera berlangsung.

"Granger!" Draco memanggil Hermione tapi siempu justru menghiraukannya dengan menuju ke meja makan Gryffindor. Draco hanya menatap punggung kecil milik gadis itu, lalu ia berjalan ke arah meja Slytherin dengan kurang semangat.

Beberapa menit kemudian, teman-teman Draco duduk di dekat Draco.

"Daph, Theo, rapat prefek akan diadakan setelah pelajaran terakhir. Kalian harus datang!" seru pelan Draco. Daphne dan Theo hanya mengangguk lalu sibuk bercanda masing-masing dengan Pansy dan Astoria.

"Hei mate," Draco menoleh pada Blaise yang memanggilnya. Di sampingnya ada Crabbe dan teman perempuan Pansy, Blustrode.

"Kau kenapa mate? Terlihat tidak bersemangat begitu?" tanyanya. Draco hanya menggeleng dan langsung melanjutkan makannya.

...................

Pelajaran terakhir sudah terlewati, Draco sedang berjalan di koridor untuk mencari Granger. Koridor saat itu begitu sesak karena banyak murid yang berjalan berlawanan arah. Dari balik kerumunan, Draco melihat rambut cokelat keriting yang sekarang tidak semegar dulu lagi.

Pemuda itu dengan cepat berjalan menuju gadis itu, menarik tangannya lalu menyeret Hermione ke tempat sepi. Ia memojokkan Hermione ke dinding koridor sepi.

"Mau apa kau Malfoy!" seru Hermione pada Draco yang menyeringai padanya sembari menodongkan tongkat sihirnya. Gadis itu memeluk bukunya dan menatap tajam Draco.

Hermione tidak takut pada Draco. Bahkan ia tidak pernah takut pada siapapun, kecuali Voldemort dan Bellatrix.

"Apa maumu Malfoy!" serunya sekali lagi.

"Tidak ada," Hermione manikkan alis bingung.

"Aku hanya ingin meminta maaf," melihat Hermione yang hanya terdiam, Draco melanjutkan kembali ucapannya.

"Masalah kemarin," sekarang Hermione mengerti.

"Aku tahu kau semalam malu karena aku menyentuh pinggangmu kan?" Draco memiringkan sedikit kepalnya untuk melihat ekspresi Hermione. Sementara itu, garis-garis kemerahan muncul di kedua pipi Hermione.

Hermione ingin menghilangkan suasana kaku ini. Gadis itu mengibas-ngibaskan satu tangannya.

"Baiklah...baiklah, aku memaafkanmu Malfoy," seketika muka Draco kembali cerah tidak sesuram tadi.

"Benarkah?" Hermione mengangguk.

"Baiklah Granger, ayo kita pergi ke pertemuan prefeek. Nanti terlambat,"

"Yang membuat kita terlambat siapa?" Hermione tersenyum mengejek.

Draco menggaruk kepala bagian belakangnya karena gugup.

....................

Di sebuah meja berbentuk persegi panjang, berdirilah sepasang Ketua Murid dan perwakilan dua prefeek dari masing-masing Asrama.

Sebenarnya, prefeek di masing-masing Asrama berjumlah delapan orang dimulai dari dua murid masing-masing dari tahun ketujuh hingga tahun keempat. Tapi perwakilan terpilih yang diumumkan Mcgonagall hanyalah Ketua Murid dan prefeek tahun ketujuh. Serta yang mengikuti rapat prefeek hanyalah prefeek tahun ketujuh dan Ketua Murid.

Dan di sinilah kesepuluh orang murid Hogwart terpilih yang ikut dalam pertemuan.

"Sebelumnya, aku mengucapkan terimakasih karena kehadiran kalian semua dirapat ini," Draco berbasa basi.

"Professor Mcgonagall memerintahkanku dan Granger untuk menyusun jadwal patroli. Jika kalian memiliki saran sebaiknya diutarakan saja,"

Mcmillan mengangkat. "Ya Mcmillan,"

"Yang mengikuti patroli apakah hanya kita?"

"Tidak. Seluruh murid Hogwart yang berjabat sebagai Ketua Murid dan prefeek dari tahun ketujuh hingga keempat yang akan berpatroli," jelas Draco menjawab pertanyaan Mcmillan.

"Ada pertanyaan lagi?" Padma mengangkat tangan. "Ya Patil?"

"Bagaimana kita bisa menyusun jadwal patroli jika waktu kita hanya tersisa empat malam sebelum libur akhir pekan. Aku yakin itu terlalu singkat untuk jadwal nantinya?" Draco sedang berpikir. Apa yang dikatakan si kembar Patil itu benar. Pemuda itu melirik perkamen yang di tulis oleh Hermione berisi jadwal yang telah gadis itu susun.

"Sepertinya Hermione sudah menyusun jadwal," gadis yang mendengar namanya disebut oleh Draco langsung menoleh ke arah pemuda itu.

"Emmm....maksudku Granger. Silahkan utarakan pendapatmu," ucap Draco agak gelagapan.

"Uhuk...uhuk," Draco menoleh pada Neville yang sepertinya mengejeknya dari batuk tipuan. Di sampingnya, Ginny menggoda Hermione.

"Hampir saja mate," Theo tersenyum mengejek, di sampingnya Daphne juga menggoda Draco.

Hampir seluruh perempuan di ruangan itu kecuali Hermione tertawa kecil karena tingkah Draco yang jarang terlihat. Yang tidak tertawa hanya Mcmillan dan Corner karena mereka tidak suka gadis yang mereka suka dekat dengan pemuda Malfoy itu.

Mengabaikan godaan, Hermione melanjutkan perintah Draco. "Karena hanya tersisa empat hari sebelum akhir pekan, saranku sebaiknya kita patroli sesuai Asrama. Hari pertama, Gryffindor, hari seterusnya Slytherin, Ravenclaw dan terakhir Hufflepuff. Bagaimana?" semua orang setuju dan Hermione melanjutkan kembali ucapannya.

"Hari pertama patroli adalah Asrama Gryffindor; hari kedua Slytherin; hari ketiga Ravenclaw; hari keempat Hufflepuff; dan hari keenam adalah Ketua Murid,"

"Masing-masing dari kalian akan didampingi prefeek dari setiap Asrama. Misalkan hari pertama Gryffindor, maka patnernya adalah anak tahun keempat Slytherin, tahun kelima Ravenclaw dan tahun keenam Hufflepuff. Seperti itulah," jelas Hermione.

"Yang artinya patroli kali ini mengandalkan kerja sama bukan lagi kepentingan setiap Asrama. Ada pertanyaan?" semua orang terdiam.

"Berarti kalian setuju dengan usulan Hermione...maksudku Granger?"

"Hampir saja mate," Draco mendengar ucapan kecil Theo yang kebetulan berdiri di samping kirinya, sementara Hermione di samping kanannya. Di samping Hermione ada Gryffindor, Ravenclaw lalu Hufflepuff.

"Aku ingin kalian menjadwal prefeek kalian masing-masing, pertemuan kali ini berakhir."

Bersambung.
.
.
.
.
.

Jangan pukul Author ya^^

Author tahu. Part kali ini gaje.

Catatan :

Sebenarnya Author bingung, di setiap cerita Dramione hanya dijelaskan sepasang Ketua Murid dan prefeek tahun ketujuh. Prefeek lainnya tidak terlalu diceritakan, jadi di sini Author akan jelaskan bagian prefeek tahun keenam hingga keempat.

Jangan lupa vote dan komen

Tag :

Annisa_Angelista cindychintya_ Author15_L Momor50 syarifa__ springinseoul aulzalia

Maaf yang kena tag.

Salam hangat dan penuh cinta❤

Tiara Feltson.


Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro