Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Chapter 20 : Tanda tangan Ketua Murid dan Potret Kepala Sekolah

.
.
.
.
.

Seperti biasa, sepasang Ketua Murid terlihat berjalan berdampingan di tengah koridor yang saat itu sedang ramai anak kelas satu di berbagai Asrama.

Tetapi langkah mereka berhenti saat segerombolan anak berdiri di depan mereka.

"Ada apa?" tanya Draco ketika melihat segerombolan anak itu berdiri kaku di depannya dan Hermione.

"Err..." satu dari anak-anak itu ingin berbicara tapi ditahannya. Draco menatap tajam anak itu.

"Katakan!" suara Draco lebih keras dari sebelumnya. Pemuda itu benar-benar kesal karena dia dan Hermione bisa-bisa terlambat ke kantor Kepala Sekolah karena dihalangi anak-anak ini. Hermione menyentuh lengan Draco membuat pemuda itu terkejut menatapnya.

"Ada apa? Apa kalian perlu sesuatu dari kami?" Hermione bertanya lembut membuat beberapa dari anak-anak itu terpaku. Sebagian lagi mukanya memerah setelah melihat senyuman cantik dari Hermione.

"Kami ingin meminta tanda tangan kalian," keduanya terkejut mendengar ucapan dari salah seorang anak. Anak-anak kelas satu ini bukan hanya berasal dari satu Asrama, tapi berasal dari keempat Asrama Hogwarts.

Draco agak terkejut karena seluruh anak itu ingin meminta tanda tangannya dan Hermione. Anak-anak kelas satu ini ingin meminta tanda tangan dari seorang mantan Deatheaters sepertinya. Draco agak minder dibandingkan Hermione yang memiliki banyak hal begitu dibanggakan seperti salah satu D.A, Orde Of The Phoniex, Trio Golden, Ketua Murid bahkan ia seorang pahlawan sihir. Tidak seperti dirinya yang hanya Ketua Murid biasa. Ia menatap Hermione dengan pandangan yang sulit dimengerti.

Draco merasakan tarikkan kecil di jubahnya. Dia langsung menunduk pada seorang gadis yang menarik jubahnya. Ia bingung melihat gadis kecil itu.

"Apa kau menyukai Hermione Granger?" Draco terkejut mendengar ucapan gadis kecil itu. Tak dipungkiri jantung Draco berdetak sangat cepat saat itu.

Sementara Hermione, gadis dewasa itu reflek menoleh karena mendengar namanya disebutkan. Dia merasakan jantungnya dua kali lebih cepat mendengar seorang gadis kecil menanyakan apa seorang Draco Malfoy menyukai Hermione Granger.

Ia juga melihat wajah reaksi terkejut Draco saat ditanyai oleh gadis itu. Melihat pemuda itu tidak menjawab dan masih terdiam, Hermione mengambil inisiatif untuk menjawab pertanyaan ambigu gadis kecil itu.

Dia mendekati gadis kecil itu lalu merangkul kedua bahu kecil itu dengan kedua tangan hangatnya. "Tentu saja Draco Malfoy menyukaiku," jawab Hermione. Draco Malfoy melotot ke arahnya.

"Apa-apaan gadis itu!" batinnya. Jantung Draco sampai sekarang berdetak lebih cepat bahkan setelah mendengar ucapan Hermione tadi.

"Bukankah kalian menginginkan tanda tangan kami?" semua anak mengangguk dengan cepat. Hermione tersenyum.

"Kalau begitu ayo berbaris dengan rapi! Di mulai dari Asrama Slytherin, Gryffindor, Ravenvlaw dan Hufflepuff. Perempuan dulu baru laki-laki," dengan patuh seluruh anak mengikuti perintah Hermione. Draco sendiri terpaku dengan Hermione mengatur anak dengan penuh kelembutan.

"Aku mendengarmu dari Asrama Gryffindor. Aku akan kecewa ketika tahu aku masuk Slytherin," ucap seorang anak perempuan Slytherin.

Hermione tersenyum lalu mengusap kepala gadis itu. "Tidak apa-apa, kau akan menjadi gadis Slytherin yang baik. Kau tahukan Slytherin itu begitu ambisius?" gadis itu tersenyum mendengar penuturan Hermione. Ia memeluk Hermione dan dengan lembut Hermione membalas pelukan gadis kecil itu.

Terdengar pekikan tak terima dari banyak murid lainnya. Hermione tertawa dan mengatakan bahwa semuanya akan mendapatkan pelukannya, seluruh anak memekik kesenangan.

Sedari tadi, Draco hanya diam sembari memberi tanda tangan. Sesekali ia tersenyum pada anak yang mengucapkan terima kasih atau mengajaknya ngobrol singkat. Tidak seperti Hermione yang terlihat penuh kelembutan memberikan pelukan serta nasihat bagi anak-anak.

Ketika sampai pada Asrama Ravenclaw. Draco melihat seorang anak pirang berambut klimis sepertinya dulu, tapi rambut anak itu tidak sepirang dirinya. Anak itu memeluk Hermione membuat Draco terpaku.

Draco membayangkan sebagian rambut Hermione berubah menjadi pirang plantina seperti Narcissa dan rambut anak klimis itu berubah menjadi pirang.

Keluarga bahagia, eh?

Draco tersadar lalu menggelengkan kepalanya. Ia mulai fokus saat anak rambut pirang itu meminta tanda tangannya.

Sampailah anak-anak Asrama Hufflepuff yang meminta tanda tangan. Seorang anak laki-laki mengatakan sesuatu pada Hermione.

"Hermione Granger, anda diminta untuk pergi ke ruang rekreasi Hufflepuff setelah kelas terakhir selesai." ucap anak itu, Hermione tidak banyak bertanya dan hanya mengucapkan terimakasih.

Setelah seluruh anak sudah mendapatkan tanda tangan, mereka semua membubarkan diri dan menyisakan pasangan Ketua Murid.

"Mereka anak-anak yang manis, ya?" Hermione bertanya pada Draco, tapi sayang pemuda itu menjawab. Hermione menghela nafas melihat sikap tidak menyenangkan milik sang patner.

Tapi ada satu hal yang harus Hermione tanyakan. "Waktu aku memeluk seorang anak laki-laki pirang dari Ravenclaw mengapa kau melamun sembari menatap kami?" Hermione menatap Draco dengan pandangan menyelidik.

Tapi bukan Draco namanya jika ia terpengaruh pada intimidasi lawan bicaranya. "Bukan apa-apa." jawabnya singkat lalu berjalan lebih dulu meninggalkan Hermione.

Hermione tidak tahu bahwa Draco melihat kenangan saat Narcissa memeluknya waktu kecil. Kenangan yang sangat indah untuknya.

Draco sepertinya merasakan bahwa gadis di belakangnya itu marah, terbukti ia mendengar langkah Hermione yang dihentak-hentak saat berjalan. Draco menyeringai membayangkan wajah imut Hermione yang sedang cemberut di belakangnya.

....................

Sepasang Ketua Murid itu berhenti di kantor Headmaster. Hermione mengucapkan kata sandi yang telah diberitahukan Mcgonagall sebelumnya. Setelah mengucapkan kata sandi, patung yang menjaga pintu masuk segera bergeser.

Keduanya mendapati professor Mcgonagall sedang membaca buku, mendengar pintu terbuka ia langsung mengalihkan pandangan kepada Draco dan Hermione yang berdiri di pintu masuk.

"Kalian sudah sampai? Ayo masuklah!" wanita tua itu membimbing sepasang Ketua Murid untuk duduk di sofa. Tidak seperti biasanya, seluruh potret Headmaster terdahulu bangun dan menatap mereka berdua dengan pandangan menyelidik.

"Wel...wel," Draco dan Hermione menoleh pada potret Severus Snape yang menatap mereka tanpa ekspresi yang berarti.

"Professor Snape," Hermione menyapa Snape, Snape yang mengerti ucapan Hermione menganggukkan kepalanya. Pria berambut minyak itu menatap Draco.

"Kau tidak ingin menyapaku Draco? Orang yang menyelamatkan hidupmu dan orang yang menjadi orangtua Baptismu?" ucapan yang keluar dari Snape terdengar terdengar datar.

Tapi Draco tahu bahwa laki-laki itu bermaksud menyindirnya. Tidak ingin mendapatkan lebih banyak sindiran, dia segera memberikan salam pada laki-laki yang begitu berjasa baginya itu.

"Professor Snape,"

"Sedang apa kalian kemari?" tanya potret Professor Dumbledore.

"Aku yang memanggil mereka untuk kemari Albus," ucap professor Mcgonagall yang daritadi hanya berdiam diri.

"Ah, Minnie!"

"Apa?" tanya Mcgonagall. Wanita itu menatap diam potret Albus Dumbledore.

"Kau terlihat cantik dengan jubah hitam itu,"

Entah kenapa, suasana tiba-tiba menjadi canggung. Hermione menatap professor Mcgonagall yang hanya terdiam, tapi gadis itu dapat melihat semburat merah terlihat di kedua pipi keriput Mcgonagall.

Sementara itu, Draco menatap datar potret professor Dumbledore yang tersenyum misterius. Snape melirik datar Dumbledore, Dippet Armando, Everard Proudfood serta potret Headmaster's lainnya memandang bingung Dumbledore.

"Tutup mulutmu Albus!" seru Mcgonagall pada potret Dumbledore.

"Ayo kita mulai rapatnya!" Mcgonagall menatap sepasang Ketua Murid.

Bersambung
.
.
.
.
.

Hai readers^^

Catatan:

Kalimat-kalimat terakhir part ini pasti bikin kalian antara ketawa sama bingung. Kwkkwkw.

Kalau mau tau ya, Author ini selain Dramione shipper juga seorang Alnerva shipper (AlbusxMinerva):v

Jangan lupa vote dan komen.

Tag :

Annisa_Angelista cindychintya_ Author15_L Momor50 syarifa__ springinseoul aulzalia

Maaf yang kena tag.

Salam hangat dan penuh cinta❤

Tiara Feltson.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro