Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Chapter 17 : Amortentia

.
.
.
.
.

Hermione berjalan sendirian menuju kelas professor Slughorn melewati koridor. Dia terlambat karena harus mengantarkan Parvati menuju Hospital Wings, karena gadis itu tiba-tiba saja sakit perut.

Madam Pomfrey bilang, Parvati sepertinya telat makan sehingga membuat lambungnya perih. Parvati juga mengaku akhir-akhir ini makannya tidak teratur. Madam Pomfrey menyarankan bahwa Parvati harus mengurangi jadwal kelasnya, ia akan meminta izin pada professor Mcgonagall.

Begitu sampai depan kelas professor Slughorn, Hermione agak kikuk karena ditatap hampir seluruh murid beserta professor Slughorn yang sepertinya baru akan memulai kelas.

"Aa, Miss Granger!"

"Untung saja kau datang tepat waktu, ayo silahkan masuk!" serunya membuat Hermione langsung menuruti perintahnya.

Hermione mulai menjelaskan alasan ia terlambat. "Saya datang terlambat karena harus mengantar Parvati ke Hospital Wings professor, ia sakit."

"Baiklah, ayo segera cari kelompok yang masih kurang." perintah Slughorn dan Hermione langsung mencari kelompok yang kurang.

Di kelas professor Slughorn, sepertinya berkumpul seluruh Dumbledore Army ditambah beberapa Slytherin. Hermione melihat Harry, Ginny, Ron dan Padma di kelompok pertama. Ia melihat mereka berempat menatapnya sembari memelas dan Hermione langsung mengangguk mengerti tersenyum pada Padma.

Di kelompok selanjutnya, ada Ernie Mcmillan, Justin Finch, Hannah Abboth, Susan Bones. Hermione merasa mereka udah lengkap.

Lalu ada kelompok Neville, Luna, Seamus dan Dean. Luna menyapanya.

"Hai Mione, kau ingin berada di kelompok ini? Aku bisa pindah ke kelompok lain?" ucapan Luna membuat Neville melotot pada Luna, Hermione segera menjawab.

"Tidak usah Luna, aku akan mencari kelompok lain." dengan sopan Hermione menjawab pertanyaan Luna.

Beberapa teman Hermione kelompok mereka sudah terisi 4 orang lengkap. Hermione juga melihat para Slytherin seperti Nott, Grengrass, Bludstrode, dan Crabbe di satu kelompok. Hingga Hermione terpaku pada satu kelompok, kelompok itu hanya terdiri atas Zabini, Parkinson dan ....

MALFOY!

"Huft!" Hermione menahan nafas, tidak ada pilihan lain! Hermione harus masuk kelompok itu. Dengan ragu-ragu ia mendekat pada ketiga orang yang sedang sibuk sendiri itu.

"Permisi," ketiga orang itu menoleh pada Hermione yang sedang kikuk. Blaise dan Pansy menatap Hermione bingung, sementara Draco hanya memasang wajah datarnya.

"Boleh aku ikut kelompok kalian?"

"Tentu saja boleh!" Pansy mempersilahkan Hermione bergabung.

Kini, Hermione berada di antara Pansy dan Draco, di depannya terdapat Blaise Zabini. Ia agak kikuk karena berada di antara para ular. Di seberang kelompok, teman-temannya menatapnya khawatir terlebih lagi Harry dan Ron. Tapi Hermione memberikan senyuman dan pandangan yang berisikan "Aku baik-baik saja dan kalian jangan khawatir."

Tiba-tiba professor Slughorn berseru. "Baiklah anak-anak, di pelajaran kali ini kalian harus membuat ramuan Amortentia bersama kelompok kalian. Siapa pun yang berhasil akan mendapatkan tambahan 10 point untuk masing-masing anak di Asramanya!" beberapa anak kegirangan dengan tambahan point Asrama.

"Baiklah ayo mulai!"

Hermione membuka buku dan mulai membacanya. Ia tidak mau salah membuat bahan seperti tahun keenam dulu. Dia menatap ketiga Slytherin yang menjadi kelompoknya. Biasanya dalam kelompok, Hermione akan mengeluarkan sifat bossy nya untuk memerintah teman-teman kelompoknya. Tapi sekarang tidak bisa karena tidak ada Harry, Ron atau Ginny di kelompoknya.

"Blaise! Segera ambil 1 telur ashwinder, 7 duri mawar, sejumput peppermint kering, 1 lingkup bubuk moonstone, 4 kelopak bunga belladonna, cepat!" perintah Draco yang segera dilaksanakan oleh Blaise. Mereka bertiga menunggu dalam diam. Hermione menatap Draco yang mempersiapkan kuali dan pengaduknya.

Ia melihat Pansy yang juga menatapnya. Mereka tersenyum dengan malu-malu.

"Granger,"

"Parkinson,"

Pansy bosan dengan keheningan, ia berinisiatif untuk mengajak gadis singa itu untuk ngobrol ringan.

"Granger,"

"Iya, Parkinson?"

"Hmm, panggil aku Pansy,"

"Kalau begitu panggil aku Hermione,"

Mereka berdua sama-sama tersenyum. Sedangkan Draco, entah pemuda itu mendengar atau tidak tapi ia sibuk mempersiapkan kuali.

"Bagaimana caranya rambut bisa bergelombang cantik begini?"

"Di dunia muggle, ada tempat perawatan yang disebut Salon," Pansy terlihat antusias mendengarkannya.

"Di sana ada berbagai jenis perawatan di mulai dari rambut, tubuh, kuku-kuku di kaki dan tangan, wajah bahkan gigi."

"Wow, ada perawatan gigi juga?" Hermione mengangguk tersenyum pada Pansy.

"Bahkan kulit ada juga Granger?" tanya Blaise yang baru saja tiba sembari membawa perlengkapan Amortentia menggunakan mantra.

"Iya, ada juga Zabini, di sana kulitmu bisa bersinar asalkan uangmu banyak," Blaise tersenyum melihat kulitnya.

"Kalau masalah uang gampang Hermione, kami bisa bawa banyak Galleon ke dunia Muggle. Apa kau bisa membawa kami ke tempat yang bernama Salon itu?"

"Tentu saja dengan senang hati Pansy, Zabini,"

"A..aa..a Nona, panggil aku Blaise tampan atau Blaise seksi," Blaise mengedipkan matanya dua kali pada Hermione. Pansy memperatekkan orang yang mau muntah, sementara Hermione terkekeh mendengarnya. Draco hanya terdiam melihat interaksi ketiga orang itu.

"Sudah, kita harus segera membuat ramuannya!" tegur Draco yang membuat ketiga orang itu kembali fokus.

"Kita harus melakukan apa, Drake?" tanya Pansy.

"Tambahkan 1 butir telur Ashwinder ke air mendidih. Aduk sampai telur merata didalam air mendidih," perintah Draco.

"Tambahkan 7 duri mawar dan sejumput peppermint Kering,"

"Aduk searah jarum jam 1 kali dan tambahkan 1 lingkup bubuk Moonstone. Aduk searah jarum jam 12 kali," Hermione terdiam, dia berpikir sejenak sebelum ia mengambil buku petunjuk.

"Malfoy!" ia memanggil Draco, dengan malas pemuda bersurai pirang plantina itu menatapnya.

"Ada apa Granger?"

"Kau tidak membaca buku petunjuk?" Draco mengangkat satu alisnya mendengar pertanyaan absurd gadis itu. Hermione mengambil buku petunjuk Draco dan menghadapkan bukunya ke wajah pemuda itu.

"Di sini tidak diperintahkan untuk mengaduk searah jarum jam!" seru Hermione. Pansy dan Blaise hanya diam menyaksikan perdebatan kedua orang di depan mereka.

"Di buku belum tentu benar, lagipula nilai potionku lebih tinggi darimu. Granger!" pemuda itu dapat melihat pandangan tidak terima dari gadis di depannya.

"Kalau tidak percaya, coba tanya si Potty-em maksudku Potter," Hermione memandang Draco kesal sebelum pergi menuju kelompok Harry.

"Draco!" pemuda itu berbalik dan mendapati pemuda Nott yang memanggilnya.

"Ada apa?"

"Bantu kami mumpung professor sedang sibuk!" Draco mengikuti isyarat tangan Theo yang menunjuk professor Slughorn yang sedang sibuk di kelompok Hufflepuff.

Pemuda itu menghela nafas sebelum menghampiri kelompok Theo dan Daphne.

Pansy dan Blaise yang tadi diam menghela nafas. Pansy menatap Blaise.

"Blaise, bagaimana ini?" Blaise menggelengkan kepala.

"Aku tidak tahu Pansy, kita tunggu Draco dan Hermione saja."

...................

Seperti perintah Draco, Hermione berjalan menuju kelompok Harry. Berterima kasih pada Dewi Fortuna, ia melihat professor Slughorn sedang sibuk dengan kelompok Hannah.

Bersambung
.
.
.
.
.

Hai readers^^

Author sebenarnya alur part sangat panjang, tapi Author akhirnya membaginya menjadi dua part.

Jangan lupa vote dan komen

Tag :

Annisa_Angelista cindychintya_ Author15_L Momor50 syarifa__ springinseoul aulzalia

Maaf yang kena tag.

Salam hangat dan penuh cinta❤

Tiara Feltson.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro