Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

6. Kamu Pikir Anak IPS Gak Bisa?

"Aku gak sabar, menunggu dibaginya kuis agama kita!" ujar Kezia.

"Sama, pasti Pak Marco bisa kaget nih!" ujar Billy.

"Yo'i, pertama kali nilai kita sekelas bakalan tuntas semua!" ujar Karin.

"Memangnya aku bakalan tuntas?" tanya Crys.

"Pasti tuntaslah, kan kamu pintar. Saking pintarnya pas waktu belajar bersama kamu main games!" sindir Ed.

"Sindir aja aku terus, tapi aku kan memang pintar ya gak, Eri?" ujar Crys.

"Absolutly yes!" ucap Eri.

"Pintar dari mana Crys, orang nilai beberapa kali ulanganmu semua pas-pasan di rapot tengah semester. Itupun hasil karangan para guru, kalau gak rapot kita merah semua." ujar Keiro.

"Aku pintar kalau dilihat dari planet Yupiter pakai teropong dari kertas yang digulung," ujar Crys.

"Hai guys, kita berdua boleh gabung gak?" tanya Verrel.

"Of course, kalian berdua sekarang adalah bagian dari kami juga," ucap Kero.

"Ngomongin apa?" tanya Ryan.

"Ngomongin Crys yang pintar kalau dilihat dari planet Yupiter pakai teropong dari kertas yang digulung," ucap Karin.

"Hah?" ujar Ryan.

"Beneran kok, yang ngomong Crys sendiri," ucap Billy.

"Bye ... aku pergi dulu, aku harus ke ruang kepala sekolah," ucap Crys.

"Ngapain?" tanya Trys.

"Something!" jawab Crys.

---

"Uncle, ini proposal yang aku janjikan," ucap Crys.

"Seandainya uncle terima proposal kamu, berarti ekstra musik ada lagi. Uncle minta kamu sendiri yang mengetuainya bagaimana? Karena tentu saja kamu harus bertanggung jawab dengan apa yang kamu lakukan. Kamu bisa saja jadi anggota sebentar lalu keluar dan ekstra musiknya jadi berantakkan karena tidak ada peminatnya," ujar sang kepala sekolah.

"Tapi uncle, akukan juga mau masuk ekstra basket," ujar Crys.

"Uncle akan terima proposal kamu, kalau kamu sendiri yang mengetuai bidang ekstra musik," ucap sang kepala sekolah dengan nada tak terbantahkannya.

"Semisal ekstra musik ini jadi dibuat, ekstranya ada berapa kali seminggu uncle?" tanya Crys.

"Dua kali seminggu," jawab pak Max - kepala sekolah.

"Apakah jadwal bertubrukkan dengan ekstra basket, uncle?"

"Kamu bisa mengaturnya, keputusan hari ekstra berada di ketua ekstra dan pelatih."

"Hmm ... kalau begitu aku bersedia uncle, aku juga yang akan mencarikan pelatihnya agar langsung bisa berunding hari ekstranya."

"Iya, enak begitu saja. Uncle akan persiapakan ruang musik dan alat musiknya."

"Baik, terima kasih uncle."

"Uncle yang harusnya berterima kasih. Karena kamu ekstra disekolah kita untuk menyalurkan bakat para siswa bertambah satu lagi."

"Kalau gitu, bye-bye ... uncle."

---

"Kamu jadi masuk ekstra basket?" tanya Verrel saat Crys kembali ke kelas.

"Jadi, nanti pulang sekolah kan ekstranya?" tanya Crys balik.

"Iya, jangan lupa dateng," jawab Verrel sambil mengusap kepala Crys.

"Aku juga loh, Ve!." ujar Trys.

"Tenang aja, itu gampang," ucap Verrel.

---

"Semuanya tolong kumpul ke sini!" teriak Verrel.

"Apa kalian tidak dengar! Semuanya berkumpul ke sini!" teriak Verrel.

"Emangnya kamu siapa? Kamu bukan ketua kami lagi, kamu hanya sampah!" ujar Patrick.

"Apa-apan kalian ini, aku masih ketua basket. Belum ada konfrimasi bahwa aku turun jabatan!" ucap Verrel.

"Kamu udah turun jabatan bro, sekarang ketua basket adalah aku!" ucap Patrick.

Burgh Burgh Burgh

"Penghianat!"

"Ryan, udah. Aku gak papa kok, tanpa gelar ketua basketpun aku tak masalah," ucap Verrel sambil berusaha menahan Ryan.

"Lepasin aku Ver, penghianat kayak dia harus diberi pelajaran!" ujar Ryan sambil berusaha lepas dari Verrel.

"Trys, bantu'i aku nahan Ryan," ucap Verrel.

"Oh ya, kalian berdua juga di keluarkan dari ekstra basket," ucap Patrick.

"Br*ngs*k! Lo beneran keterlaluan, gue gak nyangka lo sejahat itu!" ucap Verrel yang sekarang mulai terpancing emosinya.

"Sabar, my twin. Kita bisa buat tim basket sendiri, sebagai tim kedua basket sekolah ini. Aku juga keluar dari tim basket ini," ucap Varrel lalu melepaskan kaos basketnya sehingga ia hanya mengenakan kaos putih polos.

"Kalian b*ngs*t!" ucap Verrel.

"Udah Ver, lihat tuh. Crys aja sampai menjauh, lihat kamu kayak gini," ucap Varrel.

---

"Eh, ada Verrel sama Varrel. Ini juga Trystan, kenapa kamu baru pulang?" tanya Elli.

"Ngurusi orang gila ma. Crys mana, ma?" jawab Trys.

"Dikamarnya, dia pulang ngomel-ngomel gak jelas," balas Elli.

"Tante, aku nyusul ke kamarnya Crys gak papakah?" tanya Verrel.

"Panggil mama aja jangan tante, kan kamu bentar lagi juga jadi menantu tante. Oh ya, susul aja ke kamarnya," ucap Elli.

"Ma, aku sama Varrel juga ikut Verrel dulu," ujar Trys.

"Iya, nanti turun saat makan malam," ucap Elli.

---

"Kenapa kamu pergi?" tanya Verrel yang duduk di sebelah Crys.

"Percuma kita debat dengan mereka Ver, kita sudah kalah dari awal. Mendingan kita buat tim baru," jawab Crys.

"Tapi pak Maxi gak akan setuju," ucap Verrel.

"Trystan jangan nguping!" ujar Crys.

"Hehe ... hanya penasaran apa yang kalian omongkan," ujar Trys.

"Menurutmu apakah kepala sekolah tidak akan setuju kalau kita ingin membuat tim basket baru, my twin?" pancing Crys.

"Apa? Uncle Max pasti setujulah, apalagi kalau kamu yang ngomong dengan dia Crys!" jawab Trys.

"Bagus, kalau begitu besok aku akan bilang!" ucap Crys.

"Maksud kalian?" tanya Verrel.

"Sekolah kita itu milik papaku, apa sih yang gak bisa di lakukan anak pemilik sekolah. Apalagi kalau kepala sekolahnya adalah uncleku sendiri," jawab Crys.

"Bagus, kita harus buktikan kalau kita juga pantas berada di ekstra basket!" ujar Varrel.

"Tapi anggota tim kita siapa saja, pemain yang bagus-bagus sudah masuk tim satunya. Belum lagi anak-anak IPA yang lainnya yang jago main basket mau gabung dengan kita," ucap Verrel.

"Hello, lo pikir anak-anak IPS gak ada yang jago main basket?" ujar Varrel.

"Mereka pada gak minat basket semua gitu," ujar Verrel.

"Bukan gak minat, tapi temen-temen lo rusuh. Formulir yang diisi sama anak-anak IPS dibuang semua sama temen-temen lo kecuali punya gue dan kedua sahabat gue, yang sisanya hanya formulir anak-anak IPA." ucap Varrel.

"Demi apa? Mereka semua benar-benar si*lan! Gue gak tahu kalau mereka sampai memanipulasi seperti itu," ucap Verrel.

"Kalau gitu kamu tolong sebarkan formulir untuk anak-anak IPS-nya ya, Var," ucap Trys.

"Tenang aja, aku bisa diandalkan. Kedua sahabatku juga keluar dari tim basket kok, mereka juga akan masuk tim yang kita buat," ujar Varrel.

"Bagus, aku juga akan maksa Rio, Ed, Levin, dan Alvin untuk ikut," ujar Trys.

"Yang perempuan juga carikan Var, aku juga mau main basket," ujar Crys.

"Tenang aja, aku bisa diandalkan untuk itu juga," ucap Varrel.

"Kalau gitu aku akan buat formulirnya sekarang, bentar aku nyalakan komputer dulu dan kita akan buat formulirnya, lalu difotokopi," ucap Trys.

"Aku yang akan desainkan baju tim kita," ujar Crys.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro