Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

#19

"Jika hanya itu maka bukankah lebih baik itu tidak perlu di perdulikan?" Levi menatap (y/n) tajam

"T.. Tidak perlu di perdulikan? b.. Bagaimana mungkin, bukan kah nanti orang orang akan mengatakan aneh?" (y/n) terus menerus mencari alasan

"Aku tidak peduli apa kata orang, yang terpenting sekarang kau harus kembali ke kamarku" ughh sekarang tatapan Levi sungguh menusuk membuat (y/n) bergidik ngeri menatapnya

(y/n) tak menatap mata Levi, ia malah menatap ke bawah tak berani bertaka apapun

Levi mendekatkan kepalanya hingga menyentuh dahi (y/n)

"Aku tidak ingin sendirian" suara Levi berubah menjadi lebih lembut

"Apa kau tau? Aku selama ini selalu sendirian setelah mereka berdua tidak tapi mereka bertiga meninggalkan ku sendirian" suara Levi terdengar sendu dan akhirnya (y/n) bersuara

"Mereka bertiga? Siapa yang ketiga?" tanya (y/n)

"Aku tidak tau namanya, tapi dia adalah orang yang pertama kali membawa kami melihat langit yang berwarna biru dan memberi kami tempat tinggal yang layak bahkan memberi kami baju dan makanan berkualitas tinggi" jelas Levi lirih

"Bukannya Erwin yang pertama kali yang membawa kalian untuk keluar dari kota bawah tanah?" tanya (y/n)

"Itu bukan pertama kalinya kami keluar dari kota bawah tanah" jawab Levi

"Dia perempuan? Atau seorang laki laki?" tanya (y/n)

"Dia seorang gadis kecil, kurasa waktu itu umurnya sekitar 10 tahun dan umurku 19 tahun. Umur kami selisih 9 tahun" jawab Levi lagi

"Walau hidupmu penuh dengan penderitaan, setidaknya ada yang harus mengakhir nya dan membuat mu bahagia" (y/n) tersenyum kecil mengatakan nya dan mengusap lembut kepala Levi

Deg!!

Levi POV

"Walau hidupmu penuh dengan penderitaan, setidaknya ada yang harus mengakhir nya dan membuat mu bahagia" (y/n) tersenyum kecil mengatakan nya dan mengusap lembut kepalaku

Deg!!

Kata kata (y/n), entah kenapa sangat mirip dengan gadis yang waktu itu bahkan senyuman nya sangat mirip dengan gadis itu ketika (y/n) tersenyum

Aku menjauhkan kepalaku untuk menatap (y/n)

Seketika bayangan tentang gadis tersebut muncul kembali di ingatanku
Karena (y/n) tersenyum kecil persis seperti gadis tersebut

"Foto di atas itu si gadis yang dimaksud Levi" Harumi

Tanpa perintah dariku, tubuh ku bergerak sendiri dan langsung memeluk (y/n)

"L.. Levi! A.. Apa yang kau lakukan?" tanya (y/n) sedikit terkejut

"Jangan tinggalkan aku sendirian" ucapku lirih mengeratkan pelukanku

(y/n) membuang nafas kecil "jika seperti ini aku harus bagaimana? Kau membuatku bimbang dengan keputusanku"

"Jangan pernah tinggalkan aku sendirian" ucapku lagi

"Iya baiklah, tapi lepaskan aku sekarang" ucap (y/n) meminta melepaskan pelukannya

Aku tak melepaskan nya malah semakin mengeratkan pelukanku

"Lepaskan aku sekarang, aku tidak akan meninggalkan mu sendirian. Aku hanya ingin ke kamar Hanji dan memindahkan semua barang ku ke kamar mu" ucap (y/n) lembut lalu mengusap lembut surai rambutku

Mendengar itu, aku sedikit melonggarkan pelukan ku "janji?"

Dia tersenyum "iyaa aku janji"
Aku dan (y/n) saling mengaitkan jari kelingking kami

Levi POV End

*************☆☆☆☆☆*************

3rd person POV

(y/n) pergi ke kamar Hanji sedangkan Levi pergi ke kamar miliknya

"Hanji, maaf ya. Tapi sepertinya aku tidak jadi pindah ke kamar mu" (y/n) merasa bersalah pada Hanji karena selain tidak pindah ke kamar Hanji, pintu yang di tendang Levi pun ikut hancur

"Tidak apa apa, ini bukan salahmu. Tapi salah si cebol itu" ucap Hanji dengan amarah yang tidak bisa ia luapkan

"Baiklah, kalau begitu aku pergi dulu. Sekali lagi maaf" (y/n) membungkuk lalu kembali ke posisi semula

"Ngomong ngomong (y/n) apa yang kau bawa itu?" tanya Hanji seraya menujuk sesuatu yang dipegang oleh (y/n)

"Ah ini? Ini alat musik kesukaan ku" jawab (y/n)

"Hee~~ lain kali aku ingin mendengar nya ketika kau memainkan nya" ucap Hanji menatap (y/n)

(y/n) tersenyum kecil "ketika aku ingin memainkan nya mungkin aku akan memanggil mu"

"Aku penasaran dengan fungsi alat musik itu" Hanji tersenyum

"Lain kali akan kuberitahu, sekarang aku pergi. Jaga kesehatan mu mengerti?" (y/n) melambaikan tangan, begitu pula dengan Hanji membalas
(y/n) dengan lambaian tangan

*************☆☆☆☆☆*************

(y/n) langsung masuk ke dalam kamar Levi tanpa mengetuk pintu

Tidak perduli, (y/n) langsung meletakkan barang barang miliknya tanpa tahu jika Levi sedang memperhatikan nya

Dan ketika selesai, (y/n) langsung mengambil gitar nya dan sedikit memainkan nya

Mengeluarkan alunan alunan merdu dari gitar tersebut, dan sesekali (y/n) bernyanyi

"I don't want your good advice
Or reasons why I'm alright"

Namun, suara yang dikeluarkan oleh gitar tersebut terlebih suara (y/n) terdengar sedih

Levi tetap mendengarkan lagu yang dinyanyikan oleh (y/n) hingga akhir

"Is it ever gonna change?
So let me just give up
So let..." (y/n) mengakhiri lagu tersebut dengan tatapan kosong seakan pikiran nya berada di tempat lain

Hingga akhirnya Levi mendekati (y/n) dan menepuk pundak (y/n) lembut

"Ada apa? Apa kau memiliki masalah?" tanya Levi

Tersadar dari lamunan nya, langsung saja (y/n) menggeleng cepat "siapa yang memiliki masalah?"

"Jika kau memiliki suatu masalah, kau bisa menceritakan nya padaku"

(y/n) mengukir senyum kecil di bibir nya "kurasa aku merindukan seseorang"

"Siapa?" tanya Levi

"Dia sangat berharga bagiku" jawab
(y/n) sedikit tersenyum

Levi mungkin sekarang agak naik pitam dan langsung bertanya

"Siapa itu?" tanya Levi tajam penuh selidik

"Namanya Junichi" jawab (y/n)

"Junichi? Ada hubungan apa kau dengan nya?" tanya Levi tajam

"Junichi itu peliharaan ku, huaa Junichii i miss youuu" (y/n) sedikit mengeluh karena merindukan peliharaan nya tersebut

"Untung belum terlalu naik pitam" batin Levi lega

"Oh iya, kau belum makan malam bukan?" tanya (y/n)

"Belum, memangnya kenapa?" tanya Levi balik

"Kau harus menjaga kesehatan mu, ayo sekarang ikut aku ke ruang makan" (y/n) menarik tangan Levi lalu berjalan menuju ruang makan

"Memang nya kau sudah makan?" tanya Levi yang masih ditarik oleh
(y/n)

"Belum hehehe" cengir (y/n)

Sedangkan Levi hanya geleng geleng kepala karena jawaban (y/n)

*************☆☆☆☆☆*************

Levi dan (y/n) langsung mengambil jatah makan mereka dan duduk di kursi kosong

Ketika (y/n) dan Levi makan dengan damai nya. Ada saja yang mengganggu

"Levi- kaichou" panggil seorang gadis dengan rambut sebahu nya

(y/n) dan Levi menoleh ke arah suara tersebut dan mendapati Petra yang juga membawa makanan nya

Seketika, nafsu makan (y/n) hilang karena mengingat pagi tadi
(y/n) memijit pelipis nya

"Ada apa (y/n)? Apa kau tidak enak badan?" tanya Petra duduk disebelah
(y/n)

(y/n) menggeleng "tidak, hanya saja aku baru ingat jika malam ini aku akan bertemu Erwin- danchou"

Sedangkan Levi hanya datar seperti biasanya mendengar kan obrolan
(y/n) dan Petra

"Ah jadi begitu" ucap Petra mengerti

"Ughh, please save me from here"
(y/n) kembali memijit pelipis nya

"(y/n), kau terlihat pucat" ucap Petra sambil menatap (y/n)

"Tidak, hanya saja suasana hatiku sedang buruk"

"Setidaknya kau harus makan dengan teratur walau suasana hatimu sedang buruk" ucap Petra

(y/n) hanya tersenyum lemah "kalau begitu aku permisi"

(y/n) pergi meninggalkan Petra dan Levi, (y/n) berbalik menatap Petra dan Levi sebentar

Dan tertampang jelas diwajah Petra kalau dirinya sedang bahagia dengan senyum manis nya dan rona merah yang menghiasi kedua pipinya

(y/n) hanya mendengus kecil
Sebenarnya (y/n) bingung dengan dirinya sendiri

Tidak kesal pada Petra tapi marah pada Levi. Itulah yang sedang dirasakan oleh (y/n)

"Apa yang sebenarnya terjadi" (y/n) menggeleng seraya memijit pelipisnya

TBC

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro