"caca!!"

"caca bukain pintunya!"

caca yang sedang merapihkan baju-baju yang baru saja ia gosok langsung meninggalkannya begitu saja ketika ia mendengar ada suara yang memanggilnya diluar sana.

"idrus!"

"astgafirullah! kamu minum ya?"

caca langsung istigfar ketika idrus jatuh ke badannya.

"ca, dirumah aku ada orang goblok ca ha ha ha ha"

caca mengeriyitkan alisnya, "orang goblok? siapa?"

idrus meracau, "si kris, dia goblok ca. masa anaknya pulang dia malah marah-marah, dongo ngga dia ca?"

"wajar dia marah, dia ayah kamu" jawab caca yang masih memeluk tubuh idrus.

"emangnya kamu pergi dari kapan kok sampe pulang aja kamu dimarahin?" tanya caca.

idrus tertawa, "pergi dari jam lima subuh terus pulangnya jam berapanih sekarang aku gatau"

caca membulatkan matanya, "ini udah jam sepuluh malem"

"yaelah cuma empat jam doang kan itu? ha ha ha ha" jawab idrus melantur.

caca rasanya ingin tertawa sekarang tapi bukan saatnya ia untuk tertawa dikeadaan macam ini, "udah tujuh belas jam, idrus. hampir seharian kamu gapulang,"

"ada apa dirumah emang? kenapa kamu gamau pulang?" kesempatan bagus bagi caca ketika bertanya pada idrus ketika idrus sedang dalam keadaan mabuk karna idrus akan menjawab pertanyaan dengan jujur.

"aku gak betah, ayah gak sama kaya ibu yang sayang sama aku. aku mau tinggal sama kamu aja" jawab idrus.

caca tertegun, apa ini jawaban tulus dari idrus yang mengingkan untuk tinggal bersamanya? ia bahkan tidak tahu, hanya Tuhan dan idrus lah yang tahu.

//-//

/brb beli rumah buat aq & wooseok/