Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Sesuatu yang aneh

Setelah kejadian itu Yoorin,Mina dan Mine dihapus ingatan mereka, agar mereka tidak ingat bahwa Miho memiliki kekutan.

Namun setelah itu, Miho tak sadarkan diri dengan waktu yang cukup lama.

"Apa dia mati, boss?" Tanya Tao.

Frankenstein melirik Tao dengan tajam. Membuat Tao dan RK lainnya ketakutan.

Raizel masih menunggu Miho tersadar. Begitu pula Gechutel yang berniat memastikan, bahwa benarkah Miho adalah reinkarnasi dari Freya?

Perlahan kedua mata Miho terbuka. Ia melihat semua orang, tengah berdiri memperhatikannya.

"Miho..?"

"Uhh.. A..da.. apa..ini..?"

"Kau tidak sadarkan diri selama 2 minggu" jelas Takio.

"Memang.. apa yang sudah terjadi..?"

Mereka semua saling berpandangan.

"Kau tidak ingat, Miho..?"

"Ti..dak.." jawab Miho lirih.

Mereka terlihat kebingungan. Kenapa Miho tak dapat mengingat kejadian yang baru saja ia alami? Padahal.. Miho tidak dihapus ingatannya.

"Kau.. baru saja mengalami kecelakaan. Itu yang membuatmu tidak sadarkan diri, dan.. mengalami luka yang cukup parah. Namun jangan khawatir, kau akan baik baik saja" jelas Raizel.

Kebingungan mereka, tertimpa dengan keterkejutan mereka yang luar biasa. Tuan Raizel? Cadis Etrama Di Raizel?! Mengatakan bahwa itu sebuah kecelakaan..?

Tapi kenapa...?

"Baiklah. Terima Kasih"

Raizel mengangguk. Miho mencoba untuk duduk, dan menyandarkan dirinya.

"Sekarang.. sudah tanggal berapa?" Tanyanya.

Frankenstein menyenggol Tao untuk memeriksa tanggal di ponselnya.

Tao terkejut, spontan mengeluarkan ponselnya.

"Oh. Sekarang 24 Maret 2017"

"24 Maret..?" Gumam Miho.

"A-Apa..?! Akh.." Kejutnya secara refleks menggerakan tubuhnya yang masih terluka.

"Ada apa dengan 24 Maret?" Tanya Regis.

"Aku.. Aku.."

Mereka menunggu jawaban Miho.

"Aku harus segera kembali ke California.."

"!!!"

"A-Apa...? Tapi kau.."

"Aku serius. Aku harus segera kembali ke California. Sebelum tanggal 26 Maret."

"Tapi.. kenapa?" Tanya Frankenstein.

Miho terdiam sejenak. Raut wajahnya terlihat sangat sedih.

"26 Maret.. adalah hari peringatan kematian orang tuaku.."

Semua orang terdiam.

"Aku.. harus segera kembali ke California, secepatnya.."

"Tapi tubuhmu masih terluka. Dan, aku belum memastikan sebuah hal" ucap Gechutel.

"S-Siapa kau..?"

Gechutel berjalan mendekati Miho. Ia meminta izin pada Raizel untuk melihat Miho, dan Raizel memberikannya.

"Maafkan aku sebelumnya. Tapi, bolehkah aku melihat sesuatu yang ada dibahumu?" Tanya Gechutel.

"B-Bahuku..? Apa maksudmu?"

"Bisa kau buka sedikit bajumu? Aku harus memastikan sesuatu"

"A-Apa..?!" Kejut Miho. Ia mengalihkan pandangan pada Raizel.

Raizel yang mengetahui hal itu, hanya mengangguk. Membuat Miho tak punya pilihan lain. Perlahan ia menurunkan pakaian yang menutupi bahunya.

Dan disanalah terlihat.

Sebuah tanda mawar berwarna merah, berada di bahu sebelah kirinya.

"Apa kau membuatnya? Atau itu sudah ada sejak kau lahir?"

"Aku bahkan tak mengingat hal itu. Yang aku ingat, tanda ini sangatlah kecil dulu. Entah bagaimana, bisa membesar dan terlihat jelas seperti ini"

"Baiklah" Gechutel menarik dirinya.

Miho pun segera membenarkan bajunya.

"Memangnya.. ada apa?"

Tak ada yang menjawab pertanyaan Miho.

"Apa kau tidak bisa tinggal disini lebih lama?" Tanya Raizel.

"Maafkan aku"

Raizel mengangguk, ia pun bangun lalu meninggalkan mereka.

Frankenstein tahu, bahwa Tuannya merada sedikit kecewa dengan hal itu.

Karena Raizel telah pergi. Gechutel meminta yang lainnya keluar juga. Dan ingin mengetahui lebih dalam tentang Miho.

Dan sekarang, hanya ada Miho, Gechutel dan Frankenstein disana.

"Miho. Apa kau tidak ingat bahwa kau mengendalikan alam sekitarmu?" Tanya Gechutel.

Miho menggeleng.
"Tidak"

"Apa kau tahu, makna dari tanda di bahumu tadi?"

"Tidak"

"Begitu ya"

Gechutel terdiam. Dia memikirkan sesuatu. Tak lama dia bangun dari duduknya, lalu keluar meninggalkan Frankenstein dan Miho.

"Siapa dia?" Tanya Miho.

"Dia seorang Noble. Kau tak mungkin tidak mengenalnya"

"Aku memang tak mengenalinya"

"Apa kau yakin? Tidak bisa tetap disini. Untuk Tuan Raizel."

Miho menggeleng.

"Aku tidak---"

Belum selesai ia berbicara, sesuatu yang aneh terjadi pada Miho. Kepalanya terangkat, ia menatap lampu diatasnya.

Lalu seketika ia menundukan kepalanya.

"Miho..?" Tanya Frankenstein.

"Tentu. Aku bisa"

Frankenstein merasa ada yang aneh dengan Miho.

"Aku bisa tetap disini, untuk Raizel tentunya." Miho mengangkat wajahnya.

"Miho.. kau baik baik saja?" Tanya Frankenstein.

"Tentu. Aku sehat. Dan.. dimana Tuan Raizel. Bisa kau antar aku padanya?" Miho menuruni tempat tidur dengan santainya.

Wajahnya tersenyum bahagia.

"Kemarilah" Frankenstein berjalan didepan Miho.

Ia melewati ruang tamu, tepat dimana semua orang berada.

"Oh.. Tuan Gechutel. Selamat Malam" sapa Miho.

Gechutel terpaku, mendengar sapaan dari Miho untuknya.

Frankenstein tak menghiraukan hal itu. Ia pun menuntun Miho ke teras atas.

Disana, Raizel tengah berdiri sambil merasakan angin malam berhembus.

"Tuan, Miho datang untuk menemui anda"

Miho berjalan, dan berdiri dibelakang Raizel.

"Maaf, jika kau tidak keberatan" pinta Miho pada Frankenstein.

Frankenstein mengerti maksud Miho. Ia pun pergi meninggalkan mereka berdua.

Raizel berbalik menatap Miho, yang kini berdiri dihadapannya. Tubuh Miho yang penuh dengan luka, dan perban seakan akan tak terjadi apapun.

"Cadis Etrama Di Raizel" panggilnya.

"Ya. Aku ada disini"

"Aku tahu itu" Miho tersenyum.

Ia berjalan semakin mendekat pada Raizel.


"Apa kau masih saja.. menungguku..?"

Bersambung

Yap.. kita pause disini. Lol.

Rada pusing juga ya, pas baca? Sama.. yang bkin juga lebih pusing nyusun katanya.. *sigh*

Ya.. tapi berkat dukungan kalian, kisah ini dapat Rai lanjutkan. Terima Kasih..

oke, thanks for reading, vote, comment and follow!

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro