Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Kehilangan

"Kau.. baik baik saja?" Wajah sendu dengan tubuh penuh luka, tersenyum mengkhawatirkan orang yang sangat ia cintai.

"Freya.."

Ia tersenyum, walaupun sebenarnya ia sedang menahan rasa sakit yang luar biasa.

"Hei.. jangan menangis.." ia mengusap wajah tampan,Sang Noblesse yang sedang memeluknya saat ini.

Dihadapan semua Noble dan juga Lord mereka. Di sebuah tempat suci, dimana seharusnya hanya ada kebahagiaan, berakhir menjadi kesedihan.

Kesedihan.. yang sangat dalam..

Bagi sang Noblesse.

"Ayolah.. aku..baik baik saja.. kau jangan menangis.." Ia terus mencoba tersenyum sambil membelai wajah Cadis Etrama Di Raizel.

"Freya.. aku.."

"Shhh... ini hari pernikahan kita. Kau ingat? Seharusnya.. kau senang kan?"

Raizel terdiam, air matanya sedikit mengalir dari kedua mata merahnya yang indah.

"Jangan pergi.." Raizel memegang erat tubuh yang ada dalam pelukannya.

"Maafkan aku.. Raizel.. Aku tak bisa terus menemanimu.. Tapi.. ingatlah satu hal.. aku.. akan terus bersamamu.."

Air mata Freya mulai mengalir..

"Disini.. dihatimu" Ia meletakan tangannya di atas dada sang Noblesse.

"Tetaplah disini, bersamaku.."

Perlahan.. dari ujung kaki Freya mulai lenyap. Berubah menjadi kelopak kelopak mawar putih.
Dan terus semakin menaiki ke tubuhnya.

"Terima Kasih,Raizel.. karena telah mencintaiku selama ini..."

Raizel menggeleng. Ia memeluk Kekasihnya itu,dan berkata..

"Aku mencintaimu,Freya. Aku akan terus menunggumu.."

"Seharusnya.. aku yang berkata begitu.. tapi, jangan datang terlalu cepat. Aku akan sedih jika itu terjadi.. dan.. Aku juga Mencintaimu,Raizel.."

Srrr....

Freya lenyap menjadi kelopak mawar, dan kelopak itu mulai berterbangan lalu lenyap.

Cling..

Sesuatu terjatuh ketika kelopak bunga berterbangan. Cin cin..

Cin cin pernikahan yang berada pada jari Freya, tak lenyap bersamanya. Raizel mengambil cincin itu, dan terus terdiam.

Lord dan para Noble mencoba untuk berbicara padanya. Dan sejak hari itu..

Cadis Etrama Di Raizel..
berdiri di depan jendela, menatap keluar dan berharap. Sesuatu miliknya yang hilang,akan segera kembali. Tak peduli berapa lama ia akan menunggu.

★★★★★★★★★★★★★★★★★★

"Nirvalent.. Nirvalent!"

"Ahh.. I-Iya bu!" Seorang gadis tersentak dari lamunannya setelah guru yang didepan meneriaki namanya.

"Coba kau jawab soal nomor 35. Apa jawabannya?"

Ia membuka buku miliknya.

"Ah.. uh.. Jawaban dari 35 adalah A "

"Ya benar. Tapi Nirvalent. Akhir akhir ini, kau sering melihat ke luar jendela, daripada memperhatikan pelajaran. Jika ada sesuatu, katakan saja"

Ia menggeleng.

"T-tidak ada apapun"

"Baiklah.. kita sambung belajarnya anak anak"

Miho menghela napas panjang.

"Apa yang terjadi pada diriku..?" Pikirnya.

Ia menyandahkan kepalanya ke tangan, lalu melihat ke luar jendela. Angin bertiup menerbangkan bunga bunga yang ada disana.

Hingga sebuah kelopak mawar, jatuh di depan mejanya tertiup oleh angin.

Miho meraih kelopak itu. Dan sesuatu terjadi..

Kelopak yang sebelumnya telah mati, kembali utuh seperti baru dipetik.
☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆
"Kau suka bunga ini? Ini cantik bukan?"

"Kau bahkan lebih dari bunga itu.."

☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆

Tiba tiba muncul bayangan, Ia sedanh bersama seorang Pria yang tak ia kenali, memakai pakaian berwarna hitam dengan garis kuning. Pria yang sama dengan yang ada di mimpinya.

Miho menjatuhkan kelopak bunga, tepat saat bel pulang sekolah berbunyi.

Ia segera membereskan tas miliknya,dan bergegas pulang kerumah.

"Miho" panggil seorang pria.

ia menoleh.

"Uh.. Yoosub"

"Kau sudah mau pulang? Akhir akhir ini, kau terlihat aneh ya. Apa terjadi sesuatu?"

"T-Tidak.. tidak ada apa apa"

"Kau yakin?"

"Tentu."

Yoosub terdiam,ia lalu menarik lengan Miho.

"Kalau begitu, biar ku antar pulang"

"Eh.. tak perlu. Aku bisa pulang sendiri"

"Tak masalah. Aku juga ingin mengerjakan pekerjaan rumah bersamamu,bagaimana?"

Miho memandang Yoosub, Miho pun mengangguk.

"Baiklah"

Mereka berdua berjalan pulang ke rumah Miho. Di perjalanan, Miho berpapasan dengan Raizel. Karena mereka melewati SMA Ye Ran.

Raizel terhenti, ia menatap Miho berlalu didepannya dengan seorang pria yang memegang tangannya.

Miho juga terdiam, memandang Raizel. Ia terus ditarik oleh Yoosub untuk berjalan, tapi pandangannya masih tak terlepas dari Raizel.

"Kau kenal dia,Miho?" Tanya Yoosub.

"Huh? Ah tidak.."

Bersambung

Maaf ya, lama ga dilanjut. Niatnya, mau ditambahin gambar. Cuman.. lupa bikin, hehe..

Oke thanks untuk comment and Vote! Jangan lupa baca Noblesse Fanfiction yang satunya. Dan fanfic Rai yang lainnya~

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro