23
Helo...
Bagi kalian yang ingin meminta cerita ini update cepat, silakan klik bintangnya. Berikan aku 1K vote dan aku berikan kalian chapter berikutnya.
FYI, aku ga punya simpanan chapter berikutnya 😁🐷 aku ngetik bab 24 begitu vote tercapai. Silakan manfaatkan jempol kalian dengan baik.
HAPPY READING HAPPY HAPPY DAY!!
"Auw." Hidungku. Bukan, maksudku hidung mancung Elaine menubruk dada seseorang.
Mengapa wanita senang sekali pada adegan dicekal dan menubruk dada seseorang? Pada kenyataannya, adegan semacam itu membuat si penabrak kesakitan. Mau setampan Harry Styles pun pemilik dada itu, tabrakan itu tetap sakit.
"Elaine, kau baik-baik saja?"
Wajahku dirangkum sepasang tangan besar. Aku terpaksa mendongak dan bertatapan dengan Russell. Dalam jarak sedekat ini, aku baru sadar Russell punya bulu mata yang indah selain alis tebalnya.
"Hidungmu merah sekali," katanya lagi.
Tentu saja hidungku akan memerah. Aku menubruk tulang belikatmu, Sialan.
Aktingku harus terus berjalan. Aku menepis tangannya dengan lemah sembari menggumam, "Jauhi aku."
"Elaine, jangan begini. Ceritakan padaku. Kemarilah." Russell menuntunku ke jalan setapak yang mengarah taman bunga cantik milik Lady Durham. Kami duduk di salah satu bangku taman yang dinaungi punjung bunga mawar.
"Hanya ada kita di sini. Elaine, ceritakan apa alasanmu menyembunyikan perbuatan baikmu."
Aku? Jadi duta kebaikan? Hewlooo...
Mana mungkin, Bambang!
"Aku tidak mungkin terang-terangan berdonasi. Kau... kita..." Aku suka ketika aku berpura-pura kesulitan bicara. Memang seperti inilah dialog Elaine dalam buku. Aku sering kesal karena ucapannya yang mau mau nggak nggak. Elaine adalah contoh maju mundur maju mundur cantik. Sekalipun dialognya sepenggal dan terpotong, dia tetap cantik.
Russell menggenggam kedua tanganku. Tangannya besar dan hangat membungkus kedua tanganku sekaligus sampai terlihat lengannya saja.
"Apakah aku alasanmu menyembunyikan kebaikan hatimu?" tanyanya penuh kehati-hatian.
"Aku tidak bermaksud tapi..." aku menggigit bibir sembari mengingat sinetron kumenangis dan berusaha menirukan bagaimana para istri teraniaya melakonkan ketegaran mereka dalam rumah tangga bobrok. "Aku merasa kau tidak menyukaiku. Kau tidak suka aku berkeliaran. Kau tidak suka aku menarik perhatian. Dan..."
Baiklah, ini bagian terpenting. Tarik napas. Atur ekspresi. Sedikit memelas. Tahan air mata. Bibir turun. Aku siap memerankan istri malaikat.
"Kau menyukai Maria," lanjutku dengan suara lemah.
Russell menganga. Matanya membesar. Dia pasti tidak menyangka Elaine yang pendiam dan selalu bersembunyi akan mengatakan hal tersebut. Walau aku tidak yakin Elaine tahu perasaan Russell pada Maria, aku rasa Elaine pasti pernah menerka suaminya menitipkan cinta di hati wanita lain. Bukan dia.
"Melihat sikap diammu, aku anggap kau mengakui perkataanku barusan." Aku menarik tanganku. "Sebaiknya, kita mulai menjaga jarak kita. Kau terganggu bersamaku dan aku tidak bisa berbuat apapun untuk rumah tangga kita. Jika mencintai Maria adalah caramu bahagia, aku akan mengikhlaskan pilihan itu."
Aku berdiri, memandang Russell sekali lagi. Dia masih diam dan menunduk. Memang seperti ini semestinya kami mengakhiri segalanya. Aku berbalik dan meninggalkannya termenung. Alih-alih aku berjalan penuh kebanggaan karena berhasil menendang harga diri Russell, hatiku merasa sakit. Sangat sakit sampai-sampai aku tak kuat menahan tangis. Di dalam kereta yang mengantarku pulang, aku menangis.
Cinta pertama Elaine yang berharga telah aku patahkan. Hubungan suci pernikahan meredup akibat kelancanganku mengungkap kebenaran.
"Maaf." Aku meremas tangan di depan dada. Tangisanku makin menjadi. Dengan napas terputus-putus aku memohon maaf. "Aku tak sanggup melihatmu terluka lebih dalam, Elaine."
"Maaf," desisku.
Keputusan nekadku memotong hubungan Elaine dan Russell ternyata membawa kejutan lain yang lebih ekstrem. Rencana hengkang dari rumah Hawthorne berubah peristiwa menakutkan di kemudian hari. Dan saat itu, untuk pertama kalinya, aku meneriakan nama Russell sepenuh hati.
###
20/12/2020
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro