Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

His Apologize.

Isak tangis Dazai terdengar. Ia bahkan nyaris tak mendengar ucapan Kunikida. Dazai makin mempererat pelukannya pada batu nisan Ariseeina.

"Seharusnya aku tahu. Tolong maafkan aku."

Permintaan maafnya merupakan ucapan perpisahan bagi sang istri yang telah tiada. Meski ia tahu jika itu adalah hal yang sia-sia. Ia tak dapat mengulang waktu untuk kembali ke masa lalu dan mengatakan, 'maafkan aku' pada Ariseeina.

"Aku ingin mama kembali.. Aku ingin mama kembali.. Aku merindukan mama. Aku tak mau melihat papa menderita karena sedihnya.." Ucap Daiki dengan isak tangis yang makin menjadi dipelukan Atsushi.

Sementara Atsushi hanya bisa menenangkannya dengan cara mengelus punggungnya dan mempererat pelukannya. Mengatakan semua akan baik-baik saja tidak akan membuat Daiki tenang.

Atsushi beralih melihat senpainya yang masih memeluk batu nisan Ariseeina dengan Kunikida di sampingnya yang menaunginya dengan payung. Tentu saja Atsushi merasa iba pada Dazai. Turut berduka cita atas kematian Ariseeina. Meski ia sendiri merasa tidak percaya bahwa Ariseeina telah tiada.

"Aku sudah tahu jika hal ini akan terjadi tapi, itu adalah kesalahan Dazai sendiri. Dia menyakiti hati Ariseeina yang ia tahu bahwa hati Ariseeina sendiri layaknya kaca. Dazai tahu, tapi Dazai tidak sadar. Sudah pilihan Ariseeina untuk mengakhiri hidupnya. Dan Dazai pantas mendapat kannya. Ia akan menanggung penyesalan selama seumur hidupnya. Meski pun Ariseeina kembali ke dunia, kemungkinan permintaan maafnya tidak akan mudah diterima."

Seketika ia teringat akan kata-kata Ranpo semalam di saat Dazai pulang lebih awal. Atsushi menatap sendu ke arah senpainya, Dazai.

"Memang benar, Dazai-san pantas mendapatkannya. Tapi.. Di saat yang bersamaan, pasti sulit berada di posisi Dazai-san sekarang. Aku mengerti perasaanmu Dazai-san. Tapi aku tak bisa membantu karena itu adalah masalahmu." Batin Atsushi panjang lebar.

Di satu sisi, Atsushi setuju dengan ucapan Ranpo. Tapi di satu sisi, ia merasa iba terhadap Dazai yang kini berada di posisi sulit. Bahkan sangat sulit.

Namun memang harus demikian karena Dazai harus menghadapi rasa penyesalannya yang merupakan sebuah karma untuknya atas apa yang ia lakukan di masa lalu di saat ia menyakiti Ariseeina.

"Apakah tidak ada kesempatan bagiku untuk mengatakan 'maafkan aku'?"

To Be Continued
Story By Lady Iruma

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro