Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

#2

Glekk!!

"Oh tidak, aku lupa meminum obat" batin (y/n) sambil memegang kepalanya yg sakit

"Aku menaruh dimana ya obat itu?"

"Kurasa tertinggal dikelas, aku harus segera kembali ke kelas"

Terpaksa (y/n) mengakhiri makan siang nya dan kembali ke kelas dengan tertaih tatih sesekali berpegang pada dinding untuk berjalan

"Aku... Tidak bisa menahannya lagi" gumam (y/n) dan pandangan nya menjadi buram dan akhirnya dirinya menyerah dan duduk di tangga sambil bersandar ke dinding

<Sementara itu di dalam kelas>

"Tch! Kemana bocah itu pergi?!" ucap Levi dengan nada tidak santai tak lupa dengan sorot mata nya yang tajam

"Entahlah, siapa yang tau" balas Hanji enteng lalu berjalan menuju meja (y/n) untuk meminjam penghapus

Dan ketika Hanji membuka tas milik (y/n), Hanji sedikit terkejut

"Ini sudah waktu nya untuk (y/n) minum obat kan? Lalu kenapa obat nya ada disini? Jangan bilang obat nya dia lupa bawa karena Buru buru keluar kelas tadi" batin Hanji

Diam diam Hanji mengambil obat di dalam tas (y/n) dan segera berlari untuk mencari (y/n) takut kalau (y/n) pingsan di suatu tempat

Semua orang yang ada di kelas menatap heran Hanji karena tiba tiba berlari, tapi yah mereka semua hanya berpikir kalau Hanji sedang bersemangat atau apapun itu

Kembali pada Hanji yang masih mencari keberadaan (y/n) di seluruh ruangan yang ada di sekolah

Namun nihil karena (y/n) tidak ia temukan kecuali 1 tempat yang belum ia periksa, yaitu rooftop

Hingga akhirnya Hanji berlari ke arah rooftop dan menemukan (y/n) yang terduduk lemah disana

"(y/n)!" teriak Hanji segera menggendong (y/n) di punggung nya

Hanji langsung membawa (y/n) ke ruang kesehatan dengan perasaan khawatir

Pasal nya, sahabat masa kecil nya itu sedari dulu fisik nya selalu lemah, jika terlambat minum obat saja pasti akan mengalami hal seperti ini

Hanji tidak mau kejadian 2 tahun yang lalu terulang, dimana (y/n) hampir saja kehilangan nyawa nya karena terlambat minum obat

Masalah tentang kondisi (y/n) hanya Hanji, Erwin dan keluarga (y/n) yang tau karena (y/n) bilang jangan memberi tahu siapapun terlebih lagi pada Levi

Dari dulu (y/n) sudah sadar kalau sering merepotkan Levi bahkan sampai sekarang tapi (y/n) tidak selalu merepotkan Levi, hanya Levi nya saja yang merubah situasi menjadi merepotkan

Apalagi jika Levi waktu itu berkata kalau dia selalu merepotkan Levi, tidak mungkin bukan (y/n) mengatakan kalau dirinya sedang sakit? Itu hanya akan membuat Levi tambah kerepotan karena dirinya

Hanji membawa (y/n) ke ruang kesehatan dengan perasaan khawatir, dan ketika sudah sampai di ruang kesehatan

Hanji langsung membaringkan (y/n) ke kasur dan menatap jam dinding

"Kurasa dia akan sadar setelah sekolah berakhir hari ini. Aku harus meminta bantuan Erwin" gumam Hanji mengambil handphone miliknya

Dan mengotak atik handphone milik nya untuk menelfon Erwin

"Hanji, ada apa?" tanya Erwin ketika telfon sudah tersambung

"Erwin, dengar sekarang kau bawa tas milikku dan tas milik (y/n)" jawab Hanji berusaha untuk tidak panik

"(y/n)? Ada apa dengan nya? Apa dia terlambat minum obat?" tanya Erwin

"Benar, aku akan menjelaskan nya nanti. Sekarang kau izinkan aku dan (y/n) untuk pulang lebih awal. Katakan saja ada urusan keluarga"

"Sekarang kau di ruang kesehatan?"

"Aku dan (y/n) berada di ruang kesehatan"

"Tunggu aku disana, aku akan kesana"

"Ya, cepatlah"

Lalu sekitar 5 menitan akhirnya Erwin datang ke ruang kesehatan

"Kenapa kau lama sekali Erwin?! Apa sesusah itu untuk meminta izin pada guru?!" tanya Hanji dengan suara sedikit tinggi

"Semua nya akan lebih cepat jika Levi tidak menyulitkan ku untuk datang kesini!" jawab Erwin membela dirinya

"Dia menghalangi mu?"

"Dia menanyakan kenapa (y/n) pulang lebih awal atau dimana dia sekarang"

"Sudahlah, daripada kita membicarakan itu. Lebih baik sekarang kita membawa (y/n) ke rumah sakit"

Erwin menangguk dan menggendong dipunggung nya, beruntung bell masuk kelas sudah lama berbunyi jadi sekarang semua para siswa atau siswi sedang berada di dalam kelas

*************☆☆☆☆☆*************

Ketika sampai di rumah sakit, (y/n) langsung dibawa ke IGD

"Untuk beberapa hari kedepan sepertinya lebih baik (y/n) libur dulu untuk masa pemulihan nya" ucap Erwin

"Ya, kurasa juga lebih baik seperti itu" balas Hanji

Tak lama kemudian banyak dokter yang masuk ke dalam ruang IGD yang ditempati oleh (y/n)

"Erwin... Aku sangat takut" ucap Hanji berusaha menahan tangisan nya

"Tenang saja, aku yakin (y/n) pasti kuat untuk bertahan hidup" ucap Erwin mencoba menenangkan Hanji

Lalu sekitar 1 jam kemudian akhirnya para dokter mulai keluar, dengan perasaan masih khawatir Hanji bertanya pada dokter penanggung jawab disana sekaligus dokter pribadi (y/n) "apa keadaan nya baik baik saja?"

"Saat ini dia baik baik saja, tapi jika kalian membawa nya terlambat sedikit saja, mungkin kejadian 2 tahun yang lalu bisa terulang"

Di satu sisi Hanji merasa lega karena dia (y/n) baik baik saja tapi di sisi lain Hanji juga masih cemas dan khawatir

"Lalu, apakah kami bisa menjenguk nya sekarang?" tanya Erwin

"Kalian bisa menjenguk nya sekarang"

Setelah itu Hanji dan Erwin membuka pintu dam disana terdapat (y/n) yang sedang mengupas buah apel dengan santai nya dan memakan nya

"Enak sekalii! Rasa nya sangat manis" ucap (y/n) disela makan nya sedangkan Hanji dan Erwin yang melihat itu hanya geleng geleng kepala

"(y/n)! Apa yang kau lakukan?! Kau santai santai memakan buah apel sekarang! Sedangkan kami dari tadi mengkhawatirkan mu!" ucap Hanji protes mendekati (y/n) dan duduk di kursi didekat kasur milik (y/n)

"Stt! Diamlah Hanji, dan coba makan ini! Ini sangat enakk"

"(y/n) k--!" ucapan Hanji terpotong karena (y/n) yang tiba tiba memasukan potongan apel ke dalam mulut Hanji

"Bagaimana enak kan?!"

"Kau beli dimana?! Ini sangat enak!" seru Hanji seketika lupa dengan rasa khawatir nya tadi

"Aku tidak membeli nya, kau ingat? Bukan kah dulu ketika kecil kita sering pergi ke kebun milik keluargaku?"

"Kau memetiknya langsung?" tanya Hanji sambil menyuap potongan apel ke dalam mulut nya

"benar! Sebenarnya kemarin aku memberikan nya untuk dokter tapi malah kumakan sekarang" cengir (y/n)

"Jika kau ingin memetik nya lagi jangan lupa untuk mengajakku! Aku juga ingin memetik nya!"

"Tenang saja Hanji~~ lain kali akan kuajak kau"

Sedangkan Erwin menatap heran pada Hanji dan (y/n), bagaimana bisa perasaan mereka sangat tenang setelah kejadian barusan?

"Erwin, kau juga cobalah ini!" ucap (y/n) menyuruh Erwin untuk duduk di dekat nya

Erwin menuruti nya dan menarik sebuah kursi dan duduk di samping Hanji

"Cobalah!"

Erwin mengambil potongan buah apel tersebut dan memakan nya

"Bagaimana? Manis bukan?"

"Ya, ini manis dan enak. Lain kali kau juga harus mengajakku untuk memetik buah apel di kebun keluargamu"

"Jangan hanya buah apel saja! Buah yang lain juga harus!" ucap (y/n)

"Tentu saja! Untuk apa kita kesana hanya untuk memetik buah apel! Buah yang lain juga harus!" ucap Hanji membenarkan ucapan (y/n)

"Dan juga (y/n)! Kau harus membuat pie apel untukku" ucap Hanji

(y/n) terkekeh "aku akan membuat pie apel nanti! Tenang saja!"

"Tapi untuk itu kau harus keluar dari rumah sakit ini terlebih dahulu" ucap Erwin

"Aku akan keluar secepatnya! Karena aku juga sudah tidak tahan dengan selang selang yang berada ditanganku"

TBC

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro