47.
Don't forget to vote and comment.
Give me many love guys.
Happy reading.
Love you.
. . .
Aku belari dengan kencang kearah anak itu dan melupakan Clar, padahal tadi ia mengatakan jangan lepaskan tanganku Sky, tapi aku melepaskan tangannya dari genggaman ku.
"Brakkkkk"
Tunggu apa yang akan terjadi pada Clar.
Aku melepaskan tangannya.
Demi Tuhan.
Aku menolehkan kepalaku dan melihat kearah Clar, rupanya ia sudah sampai diseberang dengan selamat, rupanya suara tadi hanyalah kaleng bekas yang terlindas kendaraan.
"Huhhhh" aku menghela nafasku.
"Demi Tuhan, aku tidak akan pernah memaafkan diriku jika hal buruk terjadi pada Clar"
Aku melambaikan tanganku kearah Clar dan ia tersenyum kearah ku, sedangkan anak tadi sudah berlari kearah kedua orang tua, sepertinya mereka adalah anak orang tua itu.
Aku kembali memegangi belanjaan ku dan menyebrangi jalan kearah Clar.
"Kau hebat sayang" ucapkan ketika sudah berada disamping Clar.
"Aku sedikit takut tadi, kupikir kau ingin meninggalkanku"
"Mana mungkin aku meninggalkan mu, aku hanya terkejut melihat anak itu tadi hampir tertabrak mobil"
"Di mana dia sekarang"
"Sepertinya sudah bersama orang tuanya, dia juga dimarahin ibunya tadi"
"Mengapa, bukankah mereka yang salah membiarkan anaknya sendirian"
"Ntahlah, aku tidak tahu, mereka bahkan tidak berterima kasih kepadaku"
"Mereka orang tua yang aneh"
"Sudahlah, jangan membicarakannya lagi, aku sudah lapar"
"Kita sudah sampai"
Aku dan Clar berdua masuk kedalam restoran dengan nuansa Eropa klasik yang sangat kental, tempatnya benar-benar nyaman, aku dan Clar memilih tempat duduk dekat dengan jendela.
Perpaduan Eropa klasik tempat ini benar benar terasa, dengan alunan musik dan tempatnya tidak terlalu banyak karena memang kursi tempat duduknya diberi jarak cukup jauh satu sama lain.
Seorang pelayan datang membawakan daftar menu, aku hanya mengikuti makanan yang dipilih Clar saja.
Karena semuanya Clar yang memesannya.
Sembari menunggu makanan kami datang aku menatap wajah Clar, ia terlihat sangat ceria.
"Apakah kau suka?" Tanyakan pada Clar.
"Sangat, Sky. Tempatnya benar-benar bagus"
"Itulah sebabnya aku ingin mengajakmu makan diluar, sekali-kali itu tidak masalah, biasanya aku slalu memakan masakan mu"
"Apakah kau ingin mengatakan, kau bosan dengan masakanku?"
"Tidak juga, tapi jika boleh jujur aku ingin mengatakan Ya, hahaha. Maafkan aku sayang"
"Cihhh, dasar. Bagaimana kau tidak bosan, kau sangat pemilih dalam makanan, kau juga tidak ingin makan sayur dan lainnya, banyak hal yang tidak kau sukai, jadi aku hanya memasak apa yang kau suka saja"
"Ya itu sangat benar, karena itulah ibuku selalu memarahiku karena tidak mengikuti perkataanya, karena aku memang pemilih dalam makanan, aku sudah terbiasa Clar, jadi sulit untuk merubahnya"
"Iya untuk sekarang itu tidak masalah, tapi jika anakmu sudah lahir kau harus mengikuti perkataan ku, dan tidak boleh membantah, jika tidak, besar kemungkinan anakmu akan seperti dirimu juga"
"Ya, ya, ya, baiklah istriku"
'silahkan dinikmati' kata pelayan restoran itu, sembari meletakkan makanannya.
Aku dan Clar mulai menyantap makanan itu hingga selesai.
Setelah selesai aku dan Clar langsung meninggalkan tempat itu, dan tentu saja aku membayar makanannya terlebih dahulu.
Sekarang ini aku sudah sampai ditempat parkiran kendaraan dan memutar belokan mobilku kearah jalan pulang.
"Tidak ada yang ingin dibeli lagi bukan?" Tanyaku pada Clar setelah ia memasuki mobil.
"Tidak ada, tapi besok adalah hari pemeriksaan kehamilanku, Sky"
"Aku akan mengantarkan mu sayang, jam berapa pemeriksaanya?"
"Sepuluh pagi"
"Baiklah, ingatkan aku"
. . .
Aku sudah sampai di rumah setengah jam yang lalu dan sekarang ini sedang mencuci semua pakaian yang kami beli tadi, sedangkan Clar ia sedang tidur siang.
"Tintt...tintt" suara klakson mobil terdengar didepan rumahku, dengan sigap aku langsung mencuci tanganku dan berjalan kedepan.
Mereka adalah orang yang mengantarkan belanjaan ku.
Selain membeli baju, celana, kaus kaki, aku juga membeli tempat tidur bayi dan kereta dorong bayi, karena mobilku tidak bisa membawanya jadi aku menyuruh mereka mengatarkan ke alamat rumahku.
Setelah selesai mereka menurunkan semua barangnya dan memasukkan kedalam kamar bayi ku.
"Terima kasih banyak" ucapku kepada mereka.
Setelah mereka sudah menghilangkan dari perkarangan rumahku, kini aku langsung mengunci pintu dan kembali ke pekerjaan ku.
Setelah selesai dengan mencuci dan memberikannya pengharum setelahnya aku menjemur pakaian itu.
Melelahkan? Itu pasti.
Biasanya Clar melakukan semua pekerjaan itu, karena ia mengatakan dia sedikit capek jadi aku melarangnya untuk melakukan hal itu dan jadilah aku yang melakukannya.
Setelah selesai dengan pakaian pekerjaan selanjutnya adalah, menyusun barang-barang yang baru datang tadi.
Aku membuka bungkus plastik pada tempat tidur bayi kami, aku benar-benar tidak sabar, sebentar lagi aku akan melihatnya berbaring ditempat ini sembari tersenyum kerahku.
Ahhh... memikirkannya saja sudah membuatku semakin tidak sabaran, jika bisa hari ini juga aku akan menyuruh Clar mengeluarkan bayi dalam perutnya.
Upss bercanda maksudku, mana mungkin Clar bisa melahirkan secepat itu masih terhitung dua bulan lagi bayi kami akan lahir, tapi aku sudah tidak sabar.
Setelah selesai mengemasi semuanya aku berjalan kearah kamar diatas ranjang ada seorang putri tertidur dengan sangat nyenyak bahkan dengkuran terdengar di telingaku.
Aku mendekat kearah ranjang Clar dan mencuri satu kecupan di dahinya.
Itu tidak berlangsung lama aku belum sempat bangun dari posisiku tapi Clar sudah membukakan kedua matanya.
"Maaf mengangumu" ucapku, padahal ia terlihat begitu nyenyak tadi, mengapa seperti putri tidur saja jika mendapat kecupan langsung bangun.
"Ahhh...tidak Skyyy, apakah sudah selesai?"
"Sudah, aku sudah menyelesaikan semuanya"
"Maafkan aku seharusnya aku yang mengerjakannya"
"Tidak apa-apa"
"Kau ingin apa?"
"Tidak ada, tidak ada pekerjaan lagi"
"Berbaringlah di sebelahku"
"Dan letakkan tanganmu diperutku, bayimu benar-benar tidak bisa dia ia sedari tadi bergerak"
"Benarkah, itu jarang terjadi jika aku menyentuh perutmu ia pasti tidak melakukannya lagi, ia sepertinya mengerjai ku sayang"
"Ia dia tahu kalau Daddynya itu nakal"
"Apa yang kau katakan"
"Tidak ada, berbaringlah"
Tidak lama setelah berbaring aku tertidur dengan memeluk Clar, seperti ucapanku, bayi dalam perut Clar tidak bergerak ketika aku mengelusnya, tapi jika tidak aku sentuh ia malah bergerak terus bahkan Clar juga sering berteriak sedikit kesakitan karena bayinya menendang perut Clar.
. . .
"Sky, skyyyyy, bangun"
"Huhhh?"
"Skyyy, bangunnnn perutku sakit"
"Huhhh, tidurlah"
"Skyyyyy, perutku sakit"
"Akkkkhhh, skyyyy"
"Huhh, ada apa?"
Ini masih pukul tiga pagi tapi Clar terus mengguncang badanku, aku tidak terlalu jelas mendengar perkataannya, karena ya aku belum tersadar sepenuhnya dari tidurku.
"Ada apa?" Tanyaku lagi dengan mata tertutup sembari terduduk dikasur.
"Tidurlah sayang ini masih pagi, kau bisa memasak nanti bukan" ucapku dan merebahkan kembali kepalaku dibantal.
"Huwaahhhh...skyyy, perutku sakit'
"Haaahh, apa, apa...apa yang sakit sayang"
"Perutku bodoh, kau tahu ini sangat sakit"
"A-a a-pa yang harus kulakukan?"
"Aku tidak tahu, tapi perutku benar-benar sakit skyy"
Apa yang harus kulakukan Tuhan.
"Kita kerumah sakit?" Tanyaku pada Clar, tapi sepertinya ia sudah tidak mampu lagi, bahkan keringatnya sudah bercucuran.
"Apakah kau bisa berjalan Sayang?"
Clar menggeleng kepalanya, sepertinya ia benar-benar tidak mampu lagi.
Aku berjalan keluar kamar dan membuka pintu lalu menyalakan mobil lalu membuka pintunya.
Aku kembali ke kamar dan menggendong Clar masuk kedalam mobil, demi Tuhan tubuh Clar sangat-sangat berat, mampukan aku membawanya kedalam mobil Tuhan, jika tidak aku tidak tahu apa yang akan terjadi.
Doaku terkabulkan dengan sekuat tenaga akhirnya Clar sudah kubaringkan kedalam mobil, aku kembali masuk kedalam rumah untuk mengambil dompetku dan mengunci pintu lalu berangkat kerumah sakit.
Baru beberapa menit perjalanan Clar sedari tadi berteriak kesakitan, demi tuhan masalah kembali terjadi, aku benar benar tidak fokus pada jalan bahkan aku sangat sering menoleh kebelakang untuk melihatnya.
"Apakah masih lama Skyyy"
"Tunggulah sayang"
"Akkhhh, sakit skyyyu"
"Skyyyyuu, sakitttttt"
"Sabarlah Clar"
"Hiks...hiks .....skyy, sakittt"
Tuhan tolonglah aku, ucapku dalam hati Clar sedari tadi menangis kesakitan.
Setelan hampir sejam perjalanan aku akhirnya sampai didepan rumah sakit.
Aku terlebih dahulu turun memanggilkan perawatan untuk membantu istriku.
Setelah selesai Clar di bawah keruangan persalinan, seorang dokter mengatakan bahwa Clar akan melahirkan, karena usia kandungannya sudah tujuh bulan dokter mengatakan bahwa bayinya sudah kuat seperti usia sembilan bulan, jadi Clar siapa untuk melahirkan.
Aku tidak tahu menahu tentang hal itu, jadi aku hanya mengikuti perkataan dokter.
Aku hanya ingin Clar maupun bayiku selamat.
Dokter mengatakan ia akan memberikan tahu semuanya, setelah ia memeriksa Clar.
Kini aku sudah berdiri duduk sedari tadi menunggu kabar dari dokter, pasalnya dokter tadi masih didalam ruangan itu dan belum memberitahu apapun padaku.
. . .
[ Sky-clar August 8 2020 ]
Next chapter ya guys!
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro