Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

45


Don't forget to vote and comment.
Give me many love guys.
Love you.
Happy reading.
And sorry for typo.

. . .

"Apa yang ingin kau bicarakan Clar" tanyaku pada Clar yang sudah berada tepat disebelahku.

"Sky bukankah kita punya dua kamar dirumah ini?"

"Ya memang ada dua kamar, kamar yang satunya lagi kita gunakan sebagai gudang"

"Ya, itu yang kumaksud, bagaimana jika kita mengubah kamar itu untuk bayi kita"

"Ide yang bagus, besok aku akan memeriksanya, bagaimana dengan menganti warna cat dindingnya?, kau ingin warna apa Clar"

"Tentu saja biru, aku suka biru"

"Baiklah, warna biru aku setuju. Besok aku akan memeriksanya dan setelahnya kita akan beberlanja apa yang kita butuhkan"

"Baiklah, aku setuju sky"

Tidak lama setelah kami berbicara akhirnya Clar tertidur tepat di depan wajahku.

Aku menatap wajahnya dengan seksama, kini tangan kanan ku sudah bergerak mengelusi pelan wajah Clar dari kening hingga rahangnya.

Aku berhenti mengelus wajah Clar kala tanganku berhenti tepat dibibirnya, bibir Clar tampak merah dan sepertinya ia memberikan pelembab beraromakan strawberry, baunya memabukan. Bau manis strawberry itu sunguh menyengat hingga membuatku mulai mengecup bibir Clar dengan pelan, kupikir Clar akan bangun dari tidurnya tapi ternyata tidak.

Bagiku mengecup bibir Clar tidakklah cukup, sekarang aku bahkan terus menghisap bibir bagian bawah Clar.

"Eunghh" tiba-tiba saja Clar melenguh dikala aku menghisap bibiranya.

Setelah puas dengan menghisap bibiranya aku memasukan lidahku kedalam mulutnya. memang tadi Clar tertidur tapi sekarang kurasa sekarang tidak lagi kali ini Clar mulai bertarung lidah denganku dengan mata tepejam.

Selang beberapa menit aku mengeluarkan bibirku dari mulut Clar dan napas Clar pun memburu.

"Bolehkah" tanyaku pada Clar dan hanya  dijawab angukan darinya.

Kini aku terduduk di ranjang dan mulai menarik baju yang Clar gunakan.

Tubuh Clar adalah yang Paling indah yang pernah kulihat,kulit putihnya serta aroma sabun mawar yang ia  gunakan benar-benar memabukanku. Clar tidak mengunakan bra saat tidur jadi setelah aku membuka bajunya, terpampanglah gundukan besar itu. Payudara Clar akhir-akhir ini  tampak besar mungkin karena kehamilanya.

Aku tidak tingal diam tanganku terus mengelus paha bagian dalam Clar sedangkan bibirku sibuk menyusu pada payudara Clar.

"Pelan-pelan Skyy, ahhh, ahhh skyyy" ucap Clar, malah kini aku tidak berhenti sama sekali dari aksiku.

Mulutku terus saja menghisap payudara Clar seolah susunya akan keluar.

Setelah puas kini bibirku mulai menciumi dari perut  hingga kebawah dan tepat diarea sensitif Clar, aku menciuminya berulang kali dari luar sebelum aku menarik celana Clar dengan paksa dan melemparnya asal dilantai.

"Ahhh...skyyy....Skyyyy ahhhhh" ucap Clar, Karena kini jari tanganku sudah tertanam didalam kemaluanya, aku memaju mundurkan tanganku dengan perlahan dan desahan demi desahan keluar dari mulut sky hinga ia klimaks.

"Kau mau lagi?" Tanyaku dan Clar malu- malu menjawab 'ya'.

Kini aku membuka semu bajuku dan celanaku, aku berbaring tepat dibelakang Clar dan sekarang aku ingin membuatnya horny lagi dengan menciumi pungungnya hingga kepaha bagian dalamnya.

"Eunghh ....Skyyyy" lenguhan Clar terdengar lagi, Karena kini aku mengigit pelan daun telinganya, setelah puas kini wajahku berada tepat diarea sensitifnya.

"Huhhh" tiupku dengan perlahan dan Clar merapatkan kedua kakinya karena geli.

Kini aku memasukan kedua jariku lagi kedalam kemaluan Clar.

"Masih saja sempit, sayang" ucapku.

"Akhhh...Skyy...sakitttt... kumohon keluarkan" ucapnya dengan memohon, bagaimana tidak kedua jariku sudah tertanam didalam kemaluanya.

Aku tidak mendengarkan perkatan Clar, malah kini aku mengerakan kedua jariku keluar masuk dalam kemaluanya.

"Ini tidak akan sakit Clar, nanti kau akan menikmatinya"

. . .

Tiga puluh menit kemudian.

Sekarang Clar sudah tidur dengan posisi ia memeluku, aku masih terjaga setelah melakukan aktivitas panas tadi, mataku terus saja menatap wajah Clar lekat-lekat, ntahlah aku tidak tahu keamana arah pemikiranku sekarang ini.

Beberapa menit kemudian setelah kurasa Clar sudah nyenyak dalam tidurnya, aku melepaskan kedua tanganya yang melingkar dipingangku.

Aku masuk kedalam kamar mandi dan mulai membersihkan diriku, ini sebenarnya masih terbilang awal untuk tidur masih pukul sepuluh malam.

Setelah selesai mandi aku mengenakan pakaianku dan pergi kedapur.

Aku membuka lemari pendingin dan semuanya tampak kosong hanya tersisa sedikit bahan makanan.

Karena tidak Ada yang bisa kulakukan, kini aku membuka pintu bagian belakang rumahku dan semuanya tampak gelap dan sedikit menyeramkan melihatnya saat malam pasalnya dibelakang rumahku adalah hutan meskipun sedikit jauh jaraknya tapi tidak ada pemandangan lain selain pohon-pohon besar itu.

Aku kembali menutup pintuku dan kembali kekamar dan berbaring disebelah Clar.

Lambat laun matakupun terpejam dan akupun tidur menyusul Clar.

. . .

Morning.

"Skyy, bangun bukankah kita akan pergi berbelanja hari ini?"

Yaa seperti biasa alarmku sudah berbunyi kadang-kadang ia juga menyentuhku, hahaha yang kumaksud itu Clar.

Aku sudah bangun Dan masih terduduk diranjang dengan mata masih terpejam.

"Berapa lama lagi, ini sudah pukul sembilan pagi sayang?" Ucap Clar dan mau tidak mau aku menginjakan kaki ku dilantai dan berjalan kearah kamar mandi, tapi belum sepenuhnya sampai aku berbalik lagi disana ada Clar dengan pakaian ku ditanganya.

Aku memeluk Clar dari belakang Dan menciumi tengkuknya. "Bukankah kau melewatkan satu hal?" Tanyaku pada Clar, yaa sebenarnya aku hanya mengingatkanya.

"Apa" jawabnya, dan kini tanganku mulai mengelus perut Clar.

"Morning kiss" perjelasku dan tidak butuh waktu lama Clar pun berbalik menghadapku lalu menangkupi wajahku dan menciumiku bertubi-tubi, dan kurasa wajahku dipenuhi saliva Clar.

"Sudah, sayang. Sekarang bersihkaan dirimu" ucapnya dan aku tidak banyak berkata lalu menuruti perkatan Clar.

Setelah selesai dengan membersihkan tubuhku kini aku membuka pintu kamar yang kukatakan semalam, tempat ini kujadikan gudang tapi tidak tidak sepunuhnya bisa dikatakan gudang.

Disana hanya ada beberapa kardus berisikan pakaian lama Clar Dan aku tidak tahu apa yang bisa kulakukan dengan pakian itu.

Kardus lainya berisikan buku-buku lamaku yang sudah tidak terbaca.

Seperti yang Kalian ketahuikan aku sangat hobi membaca tapi setlah aku hidup berdua bersama Clar waktu membacaku yang biasanya kuhabiskan dalam satu hari suntuk kini menjadi seminggu sekali.

Ntahlah perlahan hobiku itu sedikit menghilangkan tapi tidak sepenuhnya, mungkin alasan lain karena aku bekerja dan ketika aku pulang kerumah aku hanya ingin menghabiskan waktu dengan bercerita dengan Clar Dan kurasa itu baik.

Apakah Kalian punya ide untuk buku lamaku, apa yang harus kulakukan, membakarnya atau menjualnya itu tidak mungkin mana Ada orang mau membeli buku lama, jadi beri tahu akau apa yang harus kulakukan dengan buku lamaku.

Setelah puas dengan melihat-lihat aku mengeluarkan kardus-kardus tadi ke dapur disana masih ada ruanga kosong jadi aku menempatkanya disana. Setelah selesai memindahkan semua barang tadi aku mulai membersihkanya.

Kamar ini cukup besar tapi tidak sebesar kamar tidurku dengan Clar.

Dirumah ini sepertinya kami tidak memerlukan yang namanya Ac Karena disetiap sudut rumah ini terdapat jendela bahakan dikamar ini juga ada jendela.

Setelah selesai aku menyusuli Clar didapur dan sarapan bersamanya.

. . .

11:05

Kami sampai setelah hampir satu jam melakukan perjalanan, Ada banyak hal yang akan kami lakukan.

Untuk hal yang pertama adalah beberlanja kebutuhan sehari-hari.

Kini aku dan Clar sudah memasuki pusat peberlanjaan dan seperti yang kalian ketahui aku akan mendorong troli belanjan sedangkan Clar yang akan memastikan barang apa yang akan dibeli.

Setelah hampir satu tiga puluh menit kami selesai dengan belanjan dan memasukan semua belanjaan tadi kedalam bagasi mobil.

Kini aku dan Clar melakukan perjalanan ketempat peberlanjaan khusus untuk bangunan ada beberapa barang yang akan kami beli tentunya.

Kini aku sudah memasuki tempat peberlanjaan ini, Dan aku dibuat takjub denga susunan atau yang disebut penataan barang ditempat ini meskipun ini bukan barang makanan tapi mereka tetap menatatanya supaya enak dilihat.

Sekarang aku sudah memegangi beberapa kaleng cat yang kami gunakan nanti tapi sepertinya pemikiran Clar cepat berubah, padahal semalam ia mengatakan ia ingin mengantinya dengan warna biru tapi mengapa sekarang ia malah merengek padaku supaya warna cat dinding ya pink dan perlu kalain ketahui pink adalah adalah warna yang paling tidak kusukai dari warna-warna yang lain.

Buka hanya merengek ia bahkan sudah memegangi cat dengan warna pilihnya.

Astaga, apakah Clar lupa bahwa ia sudah dewasa bahkan sebentar lagi akan menjadi seorang ibu, ia merengek memintaku membelikan warna cat pink itu padahal didepanku ada seorang wanita yang mengantari kami untuk mempromosikan beberapa produk mereka.

"Sayang bukankah kau mengatakan kau memilih warna biru semalam?"

"Bukankah biru lebih cantik seperti langit, seperti namaku sky?"

"Ayolah biru saja, bagaimana jika anak Kita laki-laki tidak mungkin kan Kita akan mengunakan warna pink"

Itulah kata-kata yang keluar dari mulutku untuk membujuku Clar.

Tapi kurasa itu semua tidak berhasil, bahkan sekarang ini ia sudah mempoutkan bibirbya dan matanya mulai betkac-kaca.

Sangat kekanakan.

"Baiklah aku akan membelinya, ucapku final" Dan lihatlah wajahnya kembali berseri bahakan Clar terus saja tersenyum. Dasar Clar, syukur cinta, syukur sayang kalau tidak bagaimana, dan aku adalah tipe orang yang slalu mengalah, mengalah itu baik bukan apalagi kalau mengalah kepada istriku.

Setelah selesai kami kembali masuk kedalam mobil dan melanjutkan perjalanan ketempat berikutnya.

Tidak lama sekita Lima belas menitan kami sampai ditempat bar-bar shop seperti yang Clar kataku rambutku sudah panjang, bagaimana tidak ini sudah terhitung dua bulan aku tidak mencukur rambutku.

Kami masuk kedalam dan aku memberitahukan potongan rambut yang kuingingkan.

Tapi belum sempat aku berucap kini tangan Clar sudah menunjukan potongan salah satu model korea yang tepampang dinding itu.

"Kau ingin aku mencukur rambutku seperti itu? Tanyaku meyakinkan Clar.

"Yaa, Skyy bukankah lebih terlihat cool"

"Baiklah" jawabku pasrah, sejak kapan ia menyukai artis-artis korea pikirku dalam hati, tapi tidak apalah itu tidak terlalu buruk.

[ Sky-clar July 26.2020 ]

Sorry gk nepatin janji buat up.

Ada sedikit problem with my life yg harus kuatasi dulu.

Thanks bagi yg udh baca and vote and komen.

Meskipun itu biasa menurut kalian tapi itu luar biasa buat Lin.

Bye-bye for next chap!

Enjoy story.








Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro