Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

43.


Don't forget to vote and comment.

Give me many love guys.
Love you.
Happy reading.
And sorry for typo.

. . .

Clar Pov.

Tahukah kalian aku sedari tadi membangungkan Sky, tapi slalu berakhir dengan kata 'lima menit lagi sayang, biarkan aku tidur lima menit lagi' begitulah katanya.

Aku lelah dengan kata lima menit Sky, bagaimana dengan sekarang aku akan menjahilinya sedikit, Sky slalu sensitif dan panikan jika segala hal menyangkut tentangku kali ini aku akan membuatnya bangun dengan cara baruku.

"Sky, Skyy, skyyy bangun cincin, cincinku, cincinku jatuh jatuh di tempat pencucian" ucapku sembari mengoyang -goyangkan tubuh sky.

"Haaahhh, apa ba-bagaimna bisa? Ucap Sky.

"Aku sedang mencuci tadi dan cincin itu terlepas sendirinya dari jariku"

"Aishhh...kau ini, aku akan memeriksa ya" ucap sky sembari turun dari ranjang dengan tergesa-gesa.

Berhasil bukan sekarang Clar sudah didapur dan memeriksa washtafel tempat hilanganya cincinku, tapi itu cuma bercanda sedangkan cincinku ada dalam sakuku, shuttt Kalian harus diam.

Rencanaku berhasil dan Clar pun sudah berada didapur sekarang ini, baiklah aku akan menyusulnya.

"Apakah kau yakin cincinmu memang jatuh didalam ini?, bagaimana dengan memangil tukang pipa mungkin ia bisa membongkarnya dan menemukan cincinmu?"

Kata itu keluar begitu saja setelah sky melihatku berada tepat disebelahnya, jujur aku ingin tertawa sepuasnya lihatlah wajah khawatir Clar yang tercetak jelas, kurasa segala rasa kantuknya sudah tidak terlihat lagi bahkan wajah bantalnya juga tidak terlihat, dasar Sky. Dengan cara ini ia baru bangun.

"Ntahlah, kupikir-pikir rupanya cincinku tidak hilang, ini cincinku" ucapku sembari mengeluarkan cincinku dari dalam saku.

"Apakah kau membohongiku?" Ucapanya dengan nada sedikit keras.

"Tidak juga, aku hanya menjahilimu, kau sedari tadi tidak bangun-bangun, lihatlah didinding itu sekarang sudah menunjukan pukul sebelas siang, sejak kapan seorang Sky bangun jam segini, dan aku lapar aku lelah menungumu, apakah kau berencana membuatku dan anaku kelaparan?"

"Aishh, bukankah kukatakan biarakan aku tidur sebentar lagi. Mengapa kau tidak sarapan sedari tadi dan tidak perlu menunguku, ini bahkan sudah siang bukan pagi lagi"

"Tentu saja aku menungumu, bagaimana aku bisa dengan enakanya menikmati makanan sedangkan kau masih tertidur lagipula kau juga tidak kekantor"

"Baiklah maafkan aku, ntahlah apa yang terjadi dengan mataku, sepertinya tidur itu adalah hal yang sangat nikmat rasanya mataku tidak mau terbuka sedari tadi"

"Kalau begitu bersihkan wajahmu setelahnya Kita akan makan"

"Baiklah, berikan aku kecupan dulu"

"Tidak mulutmu bau"

"Aku mengosok gigiku sebelum tidur sayang"

"Tetap saja masih bau, hushh..hushh..sana sana
b

ersihkan dulu"

"Baiklah"

. . .

Dua puluh menit berlalu aku sudah siap dengan pakaian rumahku, bukanya hanya mencuci wajah tapi aku sudah selesai dengan acara mandiku aku tau Clar pasti sudah sangat lelah menunguku bahkan sedari tadi ia meneriaki ku saat aku masih berada didalam kamar mandi dan sekarang aku sudah berada didapur disana sudah afa Clar tentu ya dengan wajah sedikit murungg.

"Hai sayang maafkan aku membuatmu menungu" gumanku dan expresi Clar biasa saja ia tidak menoleh kerahku ataupun berucap, sepertinya ia marah.

"Maafkan aku, Clar" gumanku lagi tapi ia masih tidak menjawab ia hanya sibuk mengambil piring dan metakan makanan dipiringku.

"Apakah kau marah?, Maafkan aku, aku tidak bermaksud membuatmu menungu" ucapku kesekian kalinya.

"Makanlah lebih dahulu" akhirnya Clar berucap dan aku mendengar perkatanya.

"Kau marah?" Tanyaku lagi pada Clar di tengah acara makanku, Kalian tahukan rasanya diabaikan, rasanya sangat sakit apalagi orang yang kita ajak bicar tidak mau berbicara, sama hal nya berbicara pada patung.

"Clar, maafkan aku"

"Memangnya apa salahmu, sehinga aku harus memaafkanmu?" Akhirnya Clar berucap lagi, ntahlah aku tidak merasa aku salah tapi biasanya jika Clar tidak menjawab perkatanku biasanya ia sedang marah itu bahkan sudah menjadi kebiasanya.

_

Tiga puluh menit berlalu kami sudah selesai, kini aku hanya duduk disofa sembari memandang keluar jendela, hari ini sangat cerah dan begitupun panas yang terasa sangat menyengat meskipun aku didalam rumah, berbanding terbalik dengan waktu dini hari cuacanya sangat dingin bahkan rasa dinginya bisa menusuk-nusuk ketulangmu.

Beberapa bunga yang sudah ditanam pemilik rumah ini dulu sudah mulai mati seperti tanaman lavender yang berada tepat disebelah rumahku hanya tersisa sedikit yang masih hidup dan yang lainya sudah mati, tapi beberapa tanaman lainya seperti bunga mawar merah dan pink itu berbunga sangat banyak bahkan aromanya tercium hinga kedalam rumahku.

Bukankah aku sangat beruntung mendapatkan rumah ini.

"Apa yang kau lamunkan?" Tanya Clar dan sekarang ia sudah duduk disebelahku dengan jeruk ditanganya.

"Tidak ada" jawabku singkat.

"Kau mau jeruk, ini sedikit masam" ucap Clar lagi sembari memasukan jeruk tadi kedalam mulutku.

"Aishhh.....ini bukan sedikit sayang, tapi sangat malahan" jerukanya sangat masam bahkan aku tidak mampu memakanya jika saja Clar tidak memasukan kedalam mulutku, tapi mengapa Clar sangat santai sekali memakanya ia bahakan sangat menikmatinya.

"Bolehkah aku berbaring dipahamu, itu sedikit lebar dan empuk hehe" ucapaku, yang kumaksud lebar itu adalah paha Clar semasa kehamilanya ia mengalami kenaikan berat badan yang cukup drastis menurutku, dan jika kalian melihat pipinya mungkin kalian akan tertawa, pipi Clar sangat chubby ditambah lagi dengan perutnya yang besar .

Kita hentikan ya, tidak baik membicarakn istriku seperti itu.

"Berbaringlah"

"Kau ingat Clar tadi subuh?, Kau memintaku memasak mi instant tetapi setelah aku memaskanya kau tertidur" ucapku, aku hanya melanjutkan perkataanku yang tadi.

"Aku ingat, maafkan aku. Aku tidak bermaksud sebelumnya aku memang lapar dan ntahlah bukankah itu kali pertamanya aku meminta makan dijam segitu?. Tapi setelah kau pergi memasaknya tiba-tiba saja aku mengatuk dan rasa laparku hilang.

"Tidak apa-apa, kulihat kau juga tertidur dengan nyenyak jadi aku tidak membangungkanmu"

"Sky kau tau beberapa hari ini aku merasakan bayi dalam perutku terus bergerak apalagi ketika aku mengelus perutku, seperti sekarang ini. Jangan gerakaan kepalamu terlalu kerasa sky"

"Benarkah?'

"Iyaa, coba letakan tanganmu di perutku dan eluslah dengan perlahan Sky, aku berbicara dengan bayi kita, ketika ia mendengar perkatanku ia terus bergerak, hatiku sangat senang sky"

Aku mendengarkan perkatan Clar dengan meletakan perlahan tanganku diperutnya lalu mengelusnya dengan perlahan.

"Berbicaralah sky" kata Clar Dan aku mengikutinya, aku bersemangat dengan hal ini pasalnya Clar baru memberi tahuku biasnya juga aku slalu berbicara didepan perut Clar Dan tidak terjadi apa-apa.

"Hai sayang, apakah kau mendengarkan Daddy" ucapku perlahan.

"Awwww" pekik Clar ternyata bayinya menendang didalam perut Clar cukup kuat. "Sayang itu Daddy mu" ucap Clar perlahan.

Kini aku kembali mengelus perut Clar dengan perlahan, "sayang cepatlah keluar Daddy ingin cepat bermain bersamamu" ucapku lagi

Tapi pekikan Clar kembali terdengar, "awww" sakit sky, mengapa ia menendangku biasanya tidak seperti ini, "apakah kau sangat bersemangat sayang, itu Daddy mu" kini Clar berucap.

Aku hanya terkekeh mengapa ketika aku berucap anaku malah menendang kuat perut Clar berbanding terbalik jika yang berbicara adalah Clar ia tidak melakukanya.

Aku sekarang merasaknya, sebentar lagi aku akan mendapatkan anak, perlahan-lahan rasa tidak suka ku pada anak-anak hilang, bahkan kini ketika aku melihat anak-anak rasanya aku sangat ingin mengendong, menciumi dan bermain dengan mereka, bukankah itu hal yang sangat luar biasa, dan hampir setiap hari aku mengatakan "kapan anak kita akan keluar Clar" aku mengatakan hal itu berulang kali hinga Clar kesal dan terkadang Clar memukuliku.

. . .

Sky-clar
July, 21. 2020

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro