40.
. . .
Seperti yang telah kukatakan sebelumnya aku tidak mengambil cuti saat pernikahanku tapi aku akan mengambil cuti setelah pernikahanku.
Hari ini aku dan Clar rencananya akan pergi kesuatu tempat.
Aku ingin memberi hadiah pernikahan yang pernah kukatakan, aku benar-benar sudah tidak sabar.
Kami berdua bangun pagi sekali, terlebih Clar ia sangat bahagia.
Kami berdua sudah bersiap-siap, pagi ini Clar mengunakan baju sedikit terbuka apakah ia sengaja melakukanya tapi entahlah ia dalam mode fashion yang baik akhir-akhir ini.
Ia mengunakan baju gaun berwarna putih selutut dan tidak memiliki lengan dan belahan baju itu sedikit rendah sehinga payudara Clar hampir terlihat, ditambah lagi tali-tali yang memperlihatkan pungungnya yang tidak terikat secara sempurna, aishh.. memikirkanya saja membuatku kehilangan kewarasanku.
Aku berjalan lebih dahulu dari Clar dan membukakan pintu mobil untunya.
"Silahkan masuk tuan putri" gumanku dan Clar pun terkekeh pelan sembari menutupi Rona merah diwajahnya.
Kami melakukan perjalanan ketempat yang kumaksud.
Perjalanan yang kami tempuh cukup jauh dari rumah kami sekarang ini.
Kami hampi sampai di dalam mobil sedari tadi memang tidak ada yang kami bicarakan l kerena Clar begitu asik melihat jendela mobil dan memperhatikan setiap jalan yang di penuhi bunga-bunga yang hampir bermekaran disepanjag jalan.
"Sayang Kita hampir sampai"gumanku dan Clar pun langsung menoleh kearahku.
"Wahhh benarkah, sebenarnya ini tempat apa mengapa pemandanganya begitu indah?"
"Kau suka?"
"Sangat Sky, ini bagus sekali"
"Tentu saja ini bagus, siap dulu, ahhh...ya aku mau kau menutupkan matamu sayang, jika sudah sampai aku akan memberitahumu. Ingat jangan membuka matamu ini hanya sebentar, Dan jika kau melangarnya aku akan menghukumu"
"Untuk apa menutup mata?"
"Lakukan saja, bisakan kumohon Sayang ini hanya sebentar"
"Baiklah, hanya sebentar bukan?"
"Ia hanya sebentar, lakukan pinky swear dulu" ucapku dan kami mengaitkan jari kelingking kami berdua, Dan janjipun terucap.
. . .
30 menit kemudian!
Kami sampai ditempat tujuan sedangkan Clar kulihat ia masih menutup kedua matanya erat dengan sigap aku langsung memakirkan mobil diperjarangan rumah 'KAMI' Dan turun membukakan pintu untuk Clar.
"Apakah Kita sudah sampai, bolehkah aku membuka mataku?" Guman Clar sedangkan aku menahan tawaku kerena raut wajah penasaran Clar terlihat sangat mengemaskan.
"Ya Kita sudah sampai, tapi kau belum boleh membuka matamu, aku akan mengiringimu"
Aku mengengam tangan Clar Dan berjalan tepat didepan pintu.
"Dan sekarang bukalah matamu" kataku dan Clar pun langsung membuka matanya.
"Rumah siapa ini, Dan lihatlah Wahhh... bunganya sangat cantik" kata Clar sedangkan ia sekarang sudah mengambil setangkai bunga mawar ditanganya.
"Pasangkan ditelingaku" intrupsinya dan akupun langsung memasukanya diantar telinga Dan helaian rambut Clar.
"Cantik" gumanku dan Clar pun langsung memalingkan wajahnya dariku.
"Ohhh iyaa Sky kau belum menjawab pertanyaanku, ini rumah siapa apakah Kita akan berlibur disini?" Tanyanya penuh selidik.
"Kau benar-benar ingin tahu, hah?"
"Ihhh, ayolah katakan" rengekan pun terdengar dari bibiranya.
"Baiklah, baiklah akan kukatakan tapi sebelumnya Kita masuk terlebih dahulu"
"Tidak, tidak aku tidak mau aku bahkan tidak tahu ini rumah siapa mengapa sembarangan masuk kerumah orang lain" gumanya, Dan bolehkah aku tertawa, lihatlah wajah mengemaskan Clar.
"Ini rumahhmu" kataku dan aku menungu reaksi Clar.
"Kau bercanda, tidak lucu Sky, mengakui rumah orang sebagai rumahmu, cihhh...apa itu menyenangkanmu, mengatakan bahwa ini rumahku"
"Tapi ini benar rumahmu, rumah kita dan kita akan menghabiskan hidup Kita didalam rumah baru ini" jelasku pada Clar, ya dari raut wajahnya ia terlihat mendengarkan perkatanku dengan baik tapi.
"Aishhh hentikan omong kosongmu, tapi aku menyukai tempat ini"
"Kau tidak percaya, baiklah aku akan masuk terlebih dahulu" kataku dan mendahului Clar yang masih mematung ditempat ya.
Aku masuk terlebih dahulu, rumah ini sangatlah minimalis tapi aku sangat menyukainya, dengan cat dinding berwarna Cream Dan lantai yang terbuat dari kayu ini benar-benar rumah yang kuimpikan seperti didongeng-dongeng, rumah yang dipenuhi bunga-bunga, menyatu dengan alam dan udaranya sangat segar.
"Benarkah ini rumah kita?" Tanya Clar lagi sedangkan kini ia berada tepat dibelakangku.
"Tentu saja, dan ini hadiah yang kumaksud"
"Terima kasih Sky, ini sangat indah aku sangat menyukainya, aku tidak bisa mengeksperesikan betapa senangnya hatiku" katanya dan kini ia menangis terharu sembari memeluk erat perutku.
Kini aku memutar tubuh Clar suapaya menghadapku.
"Tentu saja sayang, ini untukmu dan bayi kita, aku menyayangi kalian berdua" ucapku sembari mengelus perut Clar yang sudah sedikit membesar.
"Cup"
"Cup"
"Cup"
"Cup"
Clar menciumiku berulang kali dan kembali memeluk tubuhku.
Inilah yang kuingingkan dalam hidupku, bisa hidup bersama Clar dan membuatnya bahagia.
Clar melepaskan pelukanya dariku sedangkan kini aku mendaratkan kedua bongkongku di sofa sedangkan Clar ia berjalan kesan kemarin melihat rumah ini, aku sudah sering melakukanya maka dari itu aku tidak terlalu penasaran.
Kini ia berhenti disalah satu jendela dan membukan jendela itu aku mengamatinya sepertinya ia melihat sesuatu.
"Sky, lihatlah disana ada jamur, Wahhh jamur itu benar-benar seperti dicerita dongeng apakah kau tidak penasaran, ayo lihatlah, jamurnya berwarna merah dan itu sangat cantik, aku akan melihatnya lebih dekat" Clar berbicara sendiri sedangkan aku hanya melihatnya, tentang jamur itu aku juga sering melihatnya, tanah disekitar rumahku ini memang sanagt bagus dan kini Clar sudah menghilang dari hadapanku ia sudah berjalan keluar untuk mengamati jamurnya lebih dekat.
"Sky, skyyy kemarilah, ayo lihat ini" teriak Clar dari luar rumah, Dan sudah kuduga pasti ia akan menunjukan jamur itu padaku.
"Baiklah, baiklah tungu sebentar" ucapku Dan berjalan menyusulinya.
"Bukankah ini canti?" Tanya Clar Dan sudah berapa kali ia memuji jamur itu.
"Kau lebih cantik dari jamur itu sayang"
"Aishhh kau ini, ini seperti dicerita dongeng jamurnya sangat cantik, Sky ambil gambarku dengan ponselku"
"Baiklah sayang, bersiaplah, 1, 2, 3" aku mengambil gambar Clar dengan beberapa pose tentu saja dengan jamur itu bukan dengangku, baru saja pindah Clar bahkan mati-matian memuji jamur itu bagaimana dengan selanjutnya.
"Clar apakah jamur ini bisa dimakan" tanyanya lagi, astaga bukankah ia mengatakan jamurnya cantik Dan mengapa sekarang Clar malah ingin memakanya.
"Ntahlah, aku juga tidak tahu"
. . .
[ Sky-clar June 24 2020 ]
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro