36.
Aku melajukan mobilku dengan memutari jalan arah kerumah kami sedangkan Clar ia langsung melirik kearahku.
"Bukankah ini bukan jalan pulang kerumah" tanyanya, sedangkan aku langsung mengedifkan satu mataku padanya dan "rahasia" ucapku.
Aku senang setelah melakukan hal bodoh tadi Clar memaafkanku, aku tidak peduli tentang pendapat orang lain dan ini hidupku untuk apa mereka mencampurinya.
Sekitar satu jam kami menempuh perjalanan dan kini kami sampai ditempat tujuan.
Aku mengambil satu dasiku yang memang tertingal dimobil dan mengikatnya dikedua mata Clar.
"Mengapa di ikat Sky, sebenarnya lita akan kemana" tanya Clar, sedangkan aku langsung membisikan tepat ditelinganya kata 'rahasia' setelahnya Clar tidak bertanya lagi.
Aku keluar lebih dulu dari mobil dan membukan pintu untuk Clar keluar juga, setelahnya aku mengiringinya berjalan mengikuti jalan-jalan stapak yang mengarah ketempat itu.
Sekitar Lima belas menit kamipun sampai ditempat tujuan, aku masih mengiring tangan Clar untuk berjalan beberapa langkah kedepan Dan mendudukan Clar dikursi yang sudah disiapkan ditempat itu.
Angin berhembus cukup kuat sore ini, begitupun langit berwarna orangepun terlihat begitu jelas serta matahari yang hampir terbenam terlihat begitu cantik dilangit.
Kurasa sudah hampir tiga tahun aku tidak mengunjungi tempat ini, terakhir kali seingatku aku pergi bersama ibuku dan saat libur sekolah, aku sangat rindu tempat ini, pemandanganya sangat cantik. Dulu aku slalu merengek kepada ibuku untuk menyewa rumah disekitar pantai ini tapi ibuku mengatakan jarak yang akan ibuku tempuh ketempat kerjanya akan sangat jauh dan memakan biaya yang cukup besar, karena itulah aku jarang sekali ketempat ini.
"Srekk" peralhan aku membuka penutup mata Clar, "tadaa..kejutan" ucapku, sedangkan Clar meliha-lihat ke sekelilingnya dan matanyapun berbinar senang seperti bayi yang baru mendapatkan peremen kesukaanya.
"Ini sangat cantik Sky" kata pertamanya pun keluar dari bibir Clar. Clar tersenyum penuh kearahku "aku suka kejutanmu" ucapnya. Kini aku berlutut dihadapan Clar dan mengengam kedua tanganya, mata kami bertemu aku menatap mata Clar sangat dalam rasanya semua bebanku hilang saat aku melihatnya seperti ini.
"Clar, aku mencintaimu aku ingin kau slalu berada disisiku, aku tau aku orang yang serakah dengan ingin memilikimu seorang, tapi aku hanya ingin melakukanya aku, aku mencintaimu, aku mencintaimu Clar. Will you merry me" ucapku, sembari mengeluarkan cincin dari dalam saku celanaku.
Clar menutup kedua mulutnya ia menangis kurasa itu tangisan bahagia.
"Your answer" tuntut ku, sedangkan Clar langsung menganguk-angukan kepalanya "aku mau Sky , aku mau" ucapnya jelas.
Demi Tuhan aku sangat senang dan aku langsung memasukan cincin tadi kejari manis Clar lalu menciuminya.
Hangat, tenang, Dan rasa nyaman lah yang kurasakan saat aku memeluk erat tubuh Clar. Berbicara tentang Clar, ia masih menangis tidak percaya dengan hal yang kulakukan padanya.
Setelah ini akan ada banyak hal yang akan kami berdua lakukan dan bersiaplah bersamaku untuk menikmati setiap moment yang aku buat bersama Clar.
Kini aku duduk disamping Clar pandangan kami berdua lurus kedepan, sore ini pantai ini tidak terlalu ramai dan tempat yang kami duduki sekarang ini juga terbilang agak jauh dari arah bibir pantai tapi suasananya, pemandanganya sangat cantik seperti Clar.
"Clar apa yang akan Kita lakukan setelah ini" ucap Clar, Dan otomatis akupun menolehkan kepalaku mengahada kearah Clar.
"Untuk sekarang kita nikmatin saja moment ini, untuk hal yang lainya akan Kita pikirkan nanti" ucapku. Aku ingin menghabiskan dan menciftakan moment-moment bahagia bersama Clar semasa hidupku termasuk dengan kebahagian saat ini.
Tidak terasa sudah banyak waktu yang kami habiskan ditempat ini dan juga langitpun berubah menjadi hitam, matharipun sudah terbenam.
Aku menoleh kearah Clar "ayo Kita pulang" ucapku.
Cukup untuk hari ini aku sudah sangat bahagia bahkan sangat bahagia.
"Ayo" jawab Clar semangat.
. . .
At home.
Aku sudah sampai dirumah bersama Clar, kini aku sedang menungu Clar memasak sebenarnya perutku begitu lapar sedari tadi tapi aku menahanya hinga perutku sakit.
"Makanan siap" ucap Clar dan langsung meletakanya dimeja makan.
Ketahuilah semenjak aku tinggal bersama Clar berdua aku tidak pernah lagi mengeluh tentang makanan tidak enak, kurang garam, atau apapun terkait tentang makanan yang tidak aku suka, Aku sedikit cerewet tentang makanan Dan yang paling tahu itu adalah ibuku, tapi seiring berjalanya waktu terkadang Clar memasak makanan yang tidak kusukai seperti sayur hijau, aku tidak ingin membuatnya kecewa dengan tidak memakanya jadi terpaksa aku harus menelan makananya dan lama kelamaan aku jadi menyukainya, haha aneh bukan Clar orang yang luar biasa.
Ini seperti biasa sayur Sop kentang dan omlet telur yang Clar masak, aku langsung mengambil makananku dan menyantapnya sedangkan Clar ia
melihat kearahku tampa menyentuh makananya sedikitpun.
"Mengapa kau tidak makan" tanyaku, tapi bukanya menjawab pertanyaanku Clar malah tersenyum kearahku.
"Ada apa" tanyaku lagi.
"Tidak, tidak ada. Kau lucu saat kelaparan, mulutmu terisi penuh makanan seperti bayi" ucapnya. Sedangkan kini kurasa pipiku berubah jadi merah karena Clar.
"Makanlah"
Tawarku lagi, tapi Clar masih menatap kearahku dengan sangat intense.
"Aku akan makan setelahmu saja" ucapnya.
"Tidak, makanlah sekarang" jawabku.
"Aku akan memastikan bayi besarku makan dengan baik dulu baru aku makan" ucapnya. Demi Tuhan sejak kapan Clar bisa bercanda seperti ini dan ini kedua kalinya kurasa pipiku memerah.
"Clar hentikan" ucapku dengan nada memelas, sedangkan Clar sudah terkekeh melihtaku.
Aku sudah menyelesaikan acara makanku dan sekarang tingga Clar yang belum menghabiskan makananya.
"Biarakan aku menyuapimu" kataku pada Clar.
"Tidak usaha" tolaknya.
"Kumohon" kataku lagi.
"Baiklah" aku memang akhirnya Clar mengalah.
Aku menyuapin Clar dengan banyak makanan hinga mulutnya benar-benar penuh saat ia ingin memarahiku ia hanya menghentak-hentakan kalinya dilantai sedangkan mulutnya terisi penuh dengan makanan.
"Uhuk..uhukk" Clar tersedak makananya, akupun langsung mengambil air putih dan memberibya pada Clar.
"Minumlah" tukasku, Dan menit berikutnya gelas penuh air tadi kini menjadi kosong.
"Jangan terlalu banyak, aku tidak bisa bernapas" ucap Clar.
"Maaf, maafkan aku" ucapku. Padahal aku senang sekali melihatnya makan seperti itu.
Aku dan Clar sudah berada dikamar sekarang ini masih sangat awal jika kami tidur dan aku melupakan sesuatu aku dan Clar belum mandi.
"Clar ayo kita mandi bersama" tanyaku sedangkan Clar kini mengelengkan kepalanya tanda ia tidak mau.
"Mandilah lebih dahulu Sky setelah itu baru aku" ucapnya.
"Mengapa Kita tidak mandi berdua saja" saranku, sedangkan kini Clar menatapku dengan ekor matanya.
"Tidak" jawabku singkat.
"Ayolah" rengek ku, "bukankah Kita sudah lama tidak mandi bersama" ucapku lagi.
"Baiklah, baiklah" jawab Clar. Hire akhirnya ia mengalah lagi..haha.
Aku masuk kedalam kamar mandi mengisi air kedalam bathtub dan sedikit menyampurinya dengan sabun beraroma vanila kesukanku.
"Clar sudah siap" teriaku dari kamar mandi dan tidak lamapun Clar datang.
Aku membuka kedua kancing teratas kemejaku sedangkan Clar ia masih mengunakan pakaian lengakapnya.
"Butuh bantuan" tawarku.
"Aku bisa Sky" jawabnya.
Kini aku mendekati Clar dan langsung menarik bajunya ketas dan mencapaknya dilantai.
"Bukankah aku sudah bilang aku bisa melakukanya" katanya dengan nada kesal.
Tapi aku tidak mendengar perkatan Clar kini aku membuka pengait branya dan melemparnya asal dilantai.
"Sky hentikan, aku bisa melakukanya" ucap Clar lagi kini ia memelotitiku dengan matanya dan kedua tanganya ia gunakan untuk menutupi kedua payudaranya.
"Bukankah aku sudah sangat sering melihat itu" tunjuku pada payudaranya, tapi "plakkk" Clar memukul jari tanganku, cukup sakit tapi aku puas haha.
"Buka bajumu juga" ucap Clar, aku mengedifkan satu mataku padanya.
"Tampa kau suruh saja aku akan melakukanya, tapi jika kau mau kau bisa bantu aku" ucapku mengoda, kini jaraku dengan Clar saling berhadapan dan tangan Clar pun mulai membuka satu persatu kancing kemejaku.
Aku memasuki bathtub lebih dahulu dan disusuli Clar, ia duduk diatas pangkuanku. Tubuh kami saling bersentuh Dan buluku mulai berdiri ini seperti sengatan listrik jutaan volt yang mengantarkan energi yang sangat besar yang bisa menghentikan aliran darahmu seperti itulah yang kurasakan sekarang ini.
"Jangan lakukan hal aneh padaku" ucap Clar disela imajinasiku yang memikirkan hal-hal bodoh.
"Cup" satu kecupan pun kulayangka dipundak Clar.
"Skyy" intrupsi Clar padahal aku baru menciuminya.
Kini aku mengerkan satu tanganku diperut Clar dan mengelusnya pelan.
"Kau akan menjadi seorang ibu Clar" ucapku.
"Benar Dan kau yang akan menjadi Dadynya" jawab Clar.
"Tentu saja, aku akan menjadi Dady yang baik buat Kalian berdua" ucapku kini aku memegangi wajah Clar suapaya menatap mataku.
Bukankah sudah lama benda kenyal ini tidak kuhisapa, gumanku dalam hati.
Beberapa detik kemudian aku langsung menyambar bibir Clar mengabsen setiap giginya, mengajaknya perang lidah dan menghisap tampa henti hinga bibir itu sedikit bengkak.
Kalian tahu saat benda lunak itu saling bertemu disitulah kita merasakan yang dinamakan surga dunia kedua selain melakukan hubungan badan.
Ciuman itu begitu nikmatin seperti kau memakan lollipop yang manis dan lembut yang bersamaan, dan membuatmu kecanduan seperti kau mengkonsumsi nikotin.
Jika kalian penasaran, kalian boleh mencobanya
dengan pasangan kalian, aku tidak bermaksud mengajari tapi itu nikmatin jika dicoba.
[ Sky-clar may 28. 2020 ]
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro