Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

29.

. . .

Hari minggu berlalu dan digantikan hari senin, Dan seperti biasanya pagi-pagi aku sudah bersiap ke kantor, kebetulan sekali hari ini juga ada peninjauan diperusahaan cabang terkait dengan penjualanya, sebenarnya itu urusanku dan timku, kami akan mendatangi perusahaan cabang untuk mengecek persedian barang atau barang yang sudah sold out dalam bulan ini.

Seperti biasa perdebatan kecil akan kami lakukan setiap paginya, dan orang yang slalu mengalah adalah diriku, jika kalian menungu Clar mengalah mungkin dunia ini kiamat baru itu bisa terjadi.

Bukan masalah besar, tapi pagi ini ada yang berbeda Clar, ia  membuat teh untuku terlalu panas dan aku mengatakan padanya aku tidak bisa meminumnya, aku bisa saja menghabiskan teh itu tapi waktu yang aku butuhkan cukup lama ditambah lagi pagi ini aku bangun terlambat padahal aku sudah memberitahu Clar jika ia bangun lebih dulu dariku tolong bangungkan aku tapi itu juga tidak ia lakukan, astaga atasanku itu sangat disiplin lima menit terlambat saja gajihku akan dipotong bagaimana aku bisa menerima hal itu.

"Clar aku berangkat" kataku tapi ia tidak menoleh kearahku, astaga bisakah ia membuat pagiku lebih baik, hanya kerena segelas teh itu dan  masalahnya bisa menjadi  sangat rumit.

Aku tidak ada cara lain untuk membujuknya sedangkan Clar masih membelakangiku, sok pura-pura mengerjakan sesuatu padahal tidak ada, ia hanya kesal dengan hal tadi.
-aneh

Aku mengambil tas kerjaku, pagi ini lagi dan lagi aku akan mencium pudaknya  saja itu lebih baik dari pada aku menciumi bibirnya itu mungkin akan berakibat fatal bisa-bisa saja Clar menyuruhku tidur diluar jika aku menciumi bibirnya saat ia sedang kesal seperti ini.

Bebrapa menit yang lalu aku menghilangkan tubuhku dibalik pintu dan masuk kedalam mobil lalu langsung melajukan mobilku kekantor.

. . .

Kantor.

Aku sudah sampai setengah jam yang lalu dan sekarang aku membaca daftar-daftar produk yang dijual diperusahan cabang kurasa setelah mengerjakan beberap tugas aku akan berangkat.

Pagi menjelang siang ini kendaraan cukup ramai berlalu lalang di jalan raya, aku memfokuskan pikiranku kejalanan lebih dulu agar aku bisa menyelesaikan tugasku dikantor cabang dengan cepat dan yang terpenting pulang kerumah juga cepat.

'Aku sampai' gumanku sendiri dalam hati dengan senandung kecil keluar dari bibirku pagi ini aku sebisa mungkin membuat raut wajahku terlihat bahagia didepan para pengunjung kebetulan ini adalah salah satu cabang tempat penjualan paling laris bukan hanya dari kualitas produk yang bagus tapi tempat ini di desain sangat mewah siap saja akan betah berlama-lama ditempat ini.

Aku memasuki kantor cabang itu dan sebagian staff disana sangat ramah mereka membungkuk menyapaku dan tersenyum dengan indahnya sunguh manusia pandai bepura-pura, sama sepertiku aku berusaha keras melupakan perdebatan kecil yang kami lakukan supaya dilihat orang kita baik-baik saja.

Tunggu sepertinya aku mengenal salah satu staf itu, tapi aku lupa siapa namanya, orang yang kumaksud itu mendekatiku kurasa ia pasti masih mengingat namaku.

"Ma-maaf bisa kau beritahu siapa namamu,aku hanya mengingat wajahmu, tapi aku lupa" tuturku.

Sedangkan orang yang kumaksud itu langsung menjabat tangangku,

"allyana" apakah kau masih lupa, kita satu kampus dulu.

"Ahhh...yaaa namanya allyana, jangan berpikiran yang buruk tentangnya yang dulu itu juga sudah berakhir, allyana lah orang yang membuat Clar cemburu, Dan allyana satu perusahan dengangku??"

"Bagaiman kabarmu,Sky?" Tanya allyana

"Baik,bagaimana dengan dirimu, allyana aku tidak tahu kalau kita satu perusahaan"

"Aku juga baik, ntahlah aku juga tidak tahu kalau kita bekerja dalam satu perusahan yang sama, Ooohh ya Sky besok kita ada rapat besar dikantor  pusat bukan, kudengar ada pembentukan tim baru untuk pemasaran cabang, kuharap kita satu tim Sky"

"Aku belum diberi tahu tentang hal itu, Kita satu tim? Yaa aku berharap juga bisa bergabung denganmu, maaf allyana lain kali kita akan berbincang lagi aku akan mengecek barang digudang lebih dahulu"

"Ohh ya Sky, bolehkah aku membantumu??" tanya allyana lagi, sebenarnya aku agak sedikit keberatan tapi mengapa ia bersikap seperti itu dan soal satu tim demi tuhan aku tidak ingin bergabung denganya.

"Tidakah kau sibuk, aku bisa mengerjakanya bersama yang lain?" Kataku

"Baiklah Sky, lakukan tugasmu, lain kali  kita bisa berbicara lebih atau kau bisa mentraktirkanku makanan" ucap allyana lalu tersenyum penuh padaku.

"Baiklah sampai jumpa" kataku dan berlalu dihadapanya.

"Wanita ular" aku benar-benar tidak tahu aku  bisa bertemu dengan wanita itu lagi, aku ingin melupakan hal yang pernah terjadi dulu tapi kurasa itu  tidak bisa dan gadis tadi ia sangat nekat aku takut ia melakukan hal yang tidak-tidak. Mungkin saja hal itu tidak akan terjadi padaku tapi itu bisa saja terjadi pada Clar.

Satu jam berlalu aku sudah memeriksa stok barang yang kurang laku, beberapa produk yang akan kami beri diskon dan memriksa beberapa produk yang rusak.

Timku bekererja dengan sangat baik, jadi pekerjaan kami bisa selesai tepat waktu.

Setelah selesai memerikasa semua produk yang ada, tugasku berakhir.

Teman satu timku sudah pulang kebih dulu dan hanya diriku yang belum pulang, aku punya rencana mengajak Clar makan diluar malam ini tapi hal itu tidak mungkin aku lakukan lihatlah diluar sana awan hitam mengumpal bahkan ini belum terlalu sore tapi sudah tampak seperti malam.

Aku berkeliling melewati setiap rak-rak sepatru dan mataku menangkap sepasang sepatu kets couple berwarna putih.

Itu sangat cantik dan harganya juga cantik, sepatu itu harganya setengah dari gajih sebulan penuh aku  bekerja, aku mau tapi apa yang harus aku lakukan itu sangat mahal dan ukuranya juga pas untuku begitupun dengan Clar.

Aku memikirkany 'beli tidak, beli tidak, beli tidak'
"Aahhh aku bingung" baiklah aku membelinya lagi pula aku jarang sekali membelikan Clar hadiah or kejutan, mungkin dengan ini suasana hatinya akan baik.

Aku mengambil sepatu tadi dan membawanya kekasir, Demi tuhan aku menghabiskan banyak uang hanya untuk membeli sepatu ini jika saja Clar tau harganya mungkin ia akan mengumpatku, "tapi shutttt, kalian harus diam, jangan memberi tahu Clar hal ini, ok"

Aku mengambil kantong belanjaan ku setelah dibungkus dan keluar dari gedung itu lalu memasuki mobil, hari semakin gelap mungkin akan turun hujan lebat setahuku sudah beberapa bulan tidak turun hujan.

Aku sudah sampai dirumah dengan riang gembira aku mengambil kunci rumah cadanganku Dan membukanya, soal mengapa aku tidak pernah mengetok pintu saat datang itu Karena Clar kadang-kadang tidak mendengarnya, dulu pernah kejadian saat aku pulang bekerja aku mengetok pintu betulang Kali fan berteriak tai Clar tak kunjung membukanya dan setengah jam berlalu barulah Clar menyadari kalau aku sudah datang, Clar mengatakan ia ketiduran jadi ia tidak mendengarkan apapun, dan karena itulah aku dan clar memutuskan memegang dua kunci.

Aku masuk kedalam rumah tapi mengapa ini tampak sepi lampu juga tidak dinyalakan hanya lampu toilet saja yang cahayanya kelihatan dari arah dapur dan dimana Clar.

Aku masuk kedalm toilet karena itu satu-satu ya tempat yang belum aku lihat dan aku sudah meneriakan nama Clar sedari tadi tapi tidak ada jawaban, lagi dan lagi aku takut bahkan sangat takut kala meningalkan Clar sendirian dirumah dan seperti sekarang ini, kemana ia pergi.

"Clar,clar kau dimana sayang" aku menolehkan kepalaku sedikit kedalam toilet dan betapa terkejutnya aku Clar terbaring dilantai dengan sigap aku langsung mengangkat tubuhnya.

"Clar, clar" kataku sembari menepuk-nepuk pelan pipi Clar tapi ia tidak sadar, ya Tuhan apa yang terjadi padanya, bibir Clar tampak pucat dan tubuhnya terasa sangat dingin.

Detik berikutnya air mataku keluar "Sayang bangunlah" gumangku pelan aku tidak tahu apa yang terjadi, dan hari ini Clar juga tidak mengirimgkan pesan ataupun menelpongku, aku sangat panik, dan aku tidak tahu melakukan apa.

Aku masih memangku tubuh Clar lalu  menatap matanya tapi mata itu seolah tidak mau terbuka aku benar-benar frustasi, berulang kali aku mengoyang-goyangkan badanya tapi tidak ada sedikitpun pergerakan dari Clar.

Saran terbaik adalah membawanya kedokter tapi kurasa tubuhku dibuat lemas oleh Clar, air matakupun terus turun dan otaku mulai memikirkan hal-hal buruk akan terjadi pada Clar.

"Tuhan bantu aku" gumangku dalam hati.







[ Sky-Clar may 11 2020 ]

Mari saling menyakiti!

Itu yang kau ingingkan bukan?

Jadi aku akan memulainya lebih dulu!

Jangan memintaku berhenti!

Kau munafik, kau jahat, aku membencimu!

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro