26.
. . .
Aku mendekatkan tubuhku kearah Clar, Dan mengelus pelan pipinya "apakah ia menunguku" gumanku dan tidak lama kemudian ia membuka matanya, sontak ia langsung bertanya "kau sudah pulang, maaf aku ketiduran"
Aku hanya tersenyum menatap matanya, "aku lapar Clar" kata itu terucap dari bibirku, karena memang sedari tadi aku menahanya.
"Ahhh, ya Sky aku juga sudah menyiapkan makan malam untumu tapi kursa itu sudah dingin, bagaimana kalau kau membersihkan tubuhmu dulu sedangkan aku akan memanaskan makananya"
"Baiklah" kataku dan beranjak dari depan Clar.
Waktu berlalu begitu cepat kini sudah pukul 12:30 malam tapi Clar maupun aku belum naik keranjang untuk istirahat, setelah makan malam tadi.
"Apakah kau lembur lagi besok, sky"
"Ntahlah, aku tidak tahu tapi bosku itu suka sekali memberikan pekerjaan sesuka hatinya tampa melihat jam"
"Apakah ia melakukanya kesemua kariawan diperusahan itu?"
"Kurasa tidak, tapi lembur yang kulakukan hari ini yang pertama kalinya"
"Baiklah, bagaimana kalau kita tidur, besok kau akan bekerja bukan?"
Aku dan Clar menaiki tempat tidur kami dan sekarang aku sudah berada diranjang sedangkan Clar ia masih melakukan perawatan pada kulitnya, setelah selesai ia menganti pakaianya, tapi tunggu untuk apa ia berganti bukan kah ia sudah mengunakan baju tidur??
"Mengapa kau menganti bajumu sayang" tanyaku penuh selidik.
"Ahhh... ini aku hanya ingin mengunakan baju tidur yang baru kubeli kemarin dan aku ingin menunjukanya padamu"
"Baiklah" sahutku.
Aku asik memainkan hp ku tampa sadar Clar sudah mengunakan baju tidurnya, Dan bertapa terkejutnya aku, ia mengunakan baju lingerie ya kalian tau kan lingerie, astaga rahangku rasanya kaku bahkan liurku hampir menetes melihat Clar, bagaimana tidak ia mengunakan lingerie berwarna putih yang sangat pas ditubuhnya dan jangan lupakan kulit putih mulusnya, Demi Tuhan itu membuatku benar-benar ingin menerkamnya sekarang juga.
"Ouhhh kau nakal juga sayang" kataku bahkan tanganku terulur menarik Clar ke ranjang dan menidurkanya.
"Kau sengaja bukan, melakukan hal ini?" Kini tanganku tidak tingal diam tanganku terus bergerak kesana kemari menyusuri tubuh Clar, ini benar-benar sempurna.
"Cup" satu kecupan mendarat dibibir Clar, sedangkan Clar menutup matanya dan tangan kananya ia gunakan untuk menutup mulutnya, "biarkan suara indahmu keluar sayang" kataku, tanganku terus bergerak random hinga sampai tepat pada benda yang terasa penuh digengamanku dan meremasnya pelan "aahhh" suara indah itu terdengar ditelingaku, aku berhenti melakukan aksiku kini aku menciumi Clar dan memasukan lidahku lalu menghisap bibiranya hingga tampak merah dan bengkak.
"Ahhhhh...." Desahan kedua Clar kembali terdengar, aku menginginkanya aku menarik piyama tidurku dan menciumi Clar, suara ciumaan kami terdengar begitu merdu hinga n aku tidak henti-hentinya menyedot bibir Clar benda kenyal itu benar-benar manis seperti permen dan memabukan seperti wine, itu membuatku tidak henti-hentinya menyedot bibir itu.
Aku melepaskan pangutanku ketika Clar menepuk-nepuk pungungku, ia terengah-engah menghirup udara sebanyak yang ia bisa "apakah kau ingin membunuhmu, aku tidak bisa bernapas tahu" sedangkan aku kini hanya memasang wajah polos tak berdosa menatap matanya.
Aku merapikan surai Clar yang menutupi wajahnya, "kau Tau Clar aku sangat mencintaimu, cup kecupanku mendarat dikeningnya, cup kedua kalinya ciumangku mendarat dimatanya cup ketiga kalinya ciumangku mendarat dihidungnnya dan yang terakhir bibir Clar aku melumatnya pelan dan melepaskan pangutanku.
Aku menatap mata Clar matanya tampak merah dan satu ia dilanda kenikmatan yang aku berikan.
Aku menciumi Clar tepat dititik sensitifnya yaitu dibelakang telinga lalu beralih dilehernya dan meningalkan beberapa bercak ungu kebiruan yang pasti benda itu tidak akan hilang dalam beberapa hari, ciumangku terus turun hinga didadanya, aku menarik pelan lingerie yang Clar gunakan dan tampaklah dua benda kenyal dengan ukuran yang sangat pas, perlu kalian ketahui Clar sangat menjaga bagian tubuhnya.
Aku meremasnya pelan terdengar suara-suara aneh yang keluar dari mulut Clar, lalu melumatnya pelan dan menyedot benda itu layaknya bayi, setelah itu ciumanku terus turun hingga diperut ratanya aku juga meningalkan kissmark ditubuh bagian itu.
Aku terus melakukan aksiku hinga tepat dititik sensitf Clar aku menciumi benda itu berulang kali dan aku menatap mata Clar, "aku tidak ingin melakukanya sebelum kita resmi memiliki hubungan, maksud ku suatu pernikahan, ya meskipun aku dulu pernah melakukanya"
Raut wajah kecewa dapat kulihat darimata Clar, aku menarik selimut lalu menutupi tubuhnya dan akupun berbaring lalu mendekap tubuhnya "maafkan aku, aku tidak bermaksud mengecewakanmu, jadi jagalah itu aku akan merasaknya nanti sayang" setelah adengan panas yang kami lakukan, beberapa menit yang lalu akhirnya Clar memasuki alam mimpinya sedangkan aku masih memeluk tubuhnya dengan erat, aku benar-benar takut kehilanganya, "aku mencintaimu Clar sangat mencintaimu" kata itu bahkan sudah berulang kali aku ucapankan meskipun aku tahu Clar tidak akan mendengarkan perkatanku karena ia sudah tidur, tapi aku hanya ingin mengatakanya.
. . .
Aku terbangun dari tidurku seperti biasa Clar sudah lebih dahulu bangun dariku biasanya ada saja pekerjaan yang ia lakukan meskipun aku memarahinya ia tetap saja melakukanya, Clar termasuk orang yang aktif dan ia tidak bisa berdiam diri tampa melakukan sesuatu kalau tidak kau akan memperhatikanya seperti orang orang gila ditinggal kekasihnya.
Seperti biasanya aku langsung kekamar dan bersiap kekantor.
Pagi hari aku dan Clar tidak pernah melewatkan sarapan karena itu penting menurutku, kami membahas banyak hal jika waktunya memang memungkingkan dan kami juga membuat schedule untuk kedepanya.
Aku berjalan kerah dapur tapi dimana Clar aku juga berjalan kerah belakang rumahku tapi ia juga tidak ada, kemana ia "hoekkk....hoekkkk" suara itu terdengar samar ditelingaku, apakah Clar dikamar mandi tanyaku dalam hati.
Aku berjalan kerah kamar Mandi Dan benar saja Clar terduduk dilantai Dan wajahnya tampak pucat "Clarrrr, ada apa...apa yang terjadi?" Teriaku panik , tapi Clar ia tidak mampu menjawab pertanyaan ku ia hanya menoleh.
Aku mengangkat tubuhnya tapi Clar tidak bisa berjalan dan akupun mengedongnya menuju kamar, astaga badan Clar cukup berat syukur saja aku tidak jatuh ditangga saat membawanya kekamar.
Sesampainya aku dikamar aku merapikan rambut Clar yang menutupi wajahnya, baju Clar juga basah dan akupun langsung mengantinya, aku tidak tahu apa yang terjadi tubuh Clar tidak panas ataupun dengan kata lain dia demam tapi ternyata tidak ia hanya lemah, matanya tampak sayau menatapku.
"Apa yang terjadi padamu sayang??" Pertanyaan itu kembali aku lontarkan tetapi Clar hanya memberi isarat dengan memejamkan matanya dua kali seolah ia ingin mengatakan ia tidak apa-apa.
Aku meraih ponselku dan aku ingin meminta ijin kepada atasanku untuk tidak masuk hari ini, bagaimana mungkin aku akan meningalkan Clar sendirian dirumah dalam keadan seperti ini.
Tapi belum sempat teleponku selesai Clar kembali dengan suara "hoekkk" ya, astaga apa yang sebenarnya terjadi apakah ia Hamil pikirku, tapi bagaimana mungkin kami berdua satu jenis bukan berlainan jenis bagaimana bisa aku mengahasilkan sel sperma dan seingatku aku melakukanya sudah setahun lebih, pikirku dalam hati.
Aku kembali mendekati Clar ia muntah tapi tidak ada makanan atau air yang ia keluarakan hanya suaranya saja yang terdengar begitu jelas.
"Bagaimana kalau kita kedokter??" Tanyaku pada Clar tapi ia mengelengkan kepalanya, "Kita harus pergi kedokter supaya Kita tahu apa yang terjadi" tapi lagi-lagi Clar mengelengkan kepalanya, "baiklah aku mengikuti perkatanmu" jawabku pasrah.
[ Sky-clar may 4 2020 ]
Baca and tingaliin masukan kalian ya!
I Love You!
Ya buat kamu yang merasa aja 😅.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro