Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

24.

. . .

Sebenarnya aku belum sepenuhnya tidur, aku hanya menutup mataku saja, Clar sepetinya menyembunyikan sesuatu dariku, sebenarnya sifatnya slalu begitu bahkan aku sangat paham ia tidak ingin seseorang mengetahui apapun yang terjadi padanya, Dan sekarang ini aku sangat yakin ia menyembunyikan sesuatu dariku.

Aku masih memandanginya dari jauh,hinga beberapa detik ia menoleh kearahku syukur saja aku langsung menutup mataku kalau tidak aku tidak tahu apa yang akan terjadi, setela ia berbalik kearahku ia mendudukan pantatnya dikursi rias dan menyibak sedikit handuk yang ia gunakan ia memegangi paha dalamnya, hatiku terus bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi, setelah ia menyibak handuknya ia memegangi paha dalamnya dan 'auuu, ini sakit sekali' suara kesakitan itu keluar saja dari mulutnya, ia menarik laci dan menemukan sebuah beda yaa kutahu itu obat pereda nyeri ia mengambil dan mengoleskan ya perlahan, aku bangkit dari ranjang ku sebisa mungkin aku tidak meningalkan suara yang membuat Clar terkejut dan kini aku sudah tiba dihadapnya, ia masih tidak menyadari keberadanku karena ia menunduk saat mengoleskan obat itu.

'kau ingin menyembunyikan itu dariku' dengan sedikit penekanan, Clar pun terkejut melihat ku 'A-a-aku ti-tidak apa apa Sky' jawabnya gugup ia bahkan tampak ketakutan.

'kau sengaja menyembunyikanya dariku bukan?,dengan menyuruhku tidur sedangkan kekasihku sekarang sakit, aku bahkan sperti seorang pecundag jika seperti itu Clar aku tidak mengetahui apa yang terjadi padamu, kumohon ini yang terakhir kalinya berhenti berbohong padaku, katakan saja apa yang sedang terjadi padamu.

'ma-maaf kan aku Sky, aku tidak bermksud seperti itu, aku hanya ingin kau hawatir'

'apa katamu, supaya aku tidak hawatir?, Bahkan yang kau lakukan sekarang jauh lebih membuatku hawatir, sebenarnya apa yang kau sembunyikan dariku, hahh? Clar jawab aku.

Clar masih setiap pada posisinya menundukan kepala dan tidak menjawab sepatah katapun dari pertanyanku, baiklah aku membuka handuknya Dan kini tubuh Clar benar-benar toples mataku langsung tertuju oada memar besar disebelah paha kananya apakah itu yang ia sembunyikan dariku, 'bagaimana itu bisa terjadi?' tanyaku.

'ta-ta tadi a-aku terjatuh dikamar mandi dan pahaku mengenai lantai, ini sunguh tidak apa-apa Sky, besok akan sembuh'

'aku mengatakanya  berulang kali bukan, lakukan pekerjaan mu besok dan kau tidak mendengarkan sedikitpun perkatanku'

'maafkan aku Sky, aku hanya ingin menyelesaikanya, Dan ini hanyalah sebuah kecelakan, aku minta maaf membuatmu hawatir'

Gadis ini benar-benar, aku tidak ingin terlalu keras memarahinya dan sekarang lihatlah ia menangis, 'maafkan aku juga seharusnya aku tidak memarahimu' gumangku.

Berikan aku obatnya dan berbaringlah diranjang, 'tapi aku belum mengunakan pakaian Clar?',
'tidak apa-apa berbaring saja aku tidak akan melakukan hal yang aneh-aneh kok.

Perlahan aku membalik sedikit pahanya, ruam biru ini sangat besar dan mengoleskan obatnya secara perlahan 'apakah sangat sakit?'
'tidak hanya sedikit, Dan saat kau menekanya itu terasa sakit Sky'.

Lain kali kau harus berhati-hati sayang, aku tidak ingin kau terluka 'Sky bolehkah aku meminta tolong, tolong ambilkan bajuku ini sangat tidak nyaman'.

Tidurlah sayang jangan kenakan baju itu lebih baik, 'hentikan Sky aku bisa masuk angin jika tidak mengunakan baju'

Aku akan  memelukmu sepanjang malam, tenang saja kau tidak akan kedinginan.

Detik kemudian aku sudah masuk kedalam selimut dan memeluk erat tubuh Clar, jujur ini seperti sebuah sengatan listrik, bagaikan jutaan volt listrik yang mengenaiku ketika tubuh kami menempel meskipun aku mengenakan baju tapi ini benar-benar hangat, Dan sedikit terasa.
'sulit diartikan,coba saja'

. . .

Pagi hari ini begitu cerah hinga cahayanya masuk menerobosi tirai-tirai kamarku aku menolehkan kepalaku kenakas disana tertera jarum jam yang menunjukan kepukul 7:25 pagi, aku sibuk mengeliatkan tubuhku kesana kemari dan aku tersadar kekasihku sudah tidak diranjag lagi, 'kemana dia pergi apakah ia sudah bangun?'

Aku menuruni tangga beberapa menit yang lalu kulihat Clar sedang menyiapkan sarapan pagi, 'kau bangun awal sekali sayang'

'apa, awal sunguh keterlaluan, ini sudah jam tujuh lewat Sky, Dan juga ini hari minggu aku mau kita kegerja bersama setelah sarapan nanti'

Aku melangkah mendekatinya dan memeluk erat pingangnya dari belakang 'kau masak apa?' tanyaku.

'nasi goreng keju kesukanmu',

'wahh benarkah aku aku merindukan makanan favoritku itu'

'sky apakah kau mendengar perkatanku tadi?'
"Yang mana?"

'huhhh menyebalkan'

"Heyy sayang mengapa kau pagi-pagi sudah ingin memulai pertengkaran dengangku, memang apa salahku?'

'salahmu banyak, pertama kau tidak menyimak perkatanku, kedua apa yang kau lakukan padaku semalam pingangku sakit sekali, ketiga kau terlambat bangun aku sudah turun naik tangga sebanyak empat kali membangungkan mu, keempat lepaskan pelukanmu dipingangku'

"heyy aku menyimaki perkatanmu, kau mengatakan kita akan kegereja setelah sarapan dan semalam aku tidak melakukan apapun padamu aku hanya tertidur pulas, jika aku melakukanya tidak mungkin kau tidak sadar memangnya aku menghipnotismu, Dan soal membangungkan ku, aku tidur begitu nyenyak dan bermimpi sangat indah, kau mau tau mimpiku?, aku bermimpi bertemu seorang gadis paling cantik, paling manis, paling sexy dimuka bumi ini dan namanya CLAR AQUASTEN hahaha tawaku begitu pecah"

'ya itu sangat lucu, tertawa lah sepuasnya'

"Apakah kau PMS, mengapa galak sekali"

'Duduk dikursimu, makananya hampir selesai'

"Baiklah"

Kami sarapan dalam dia tidak ada satupun dari kami memulai percakapan, baik diriku maupun Clar hanya diam seolah terjadi pertengkaran yang begitu hebat.

Selesai sarapan aku naik kekamarku untuk membersihkan diri dan bersiap pergi kegereja, sedangkan Clar masih membersihkan peralatan makan yang kami gunakan.

Tiga puluh menit berlalu aku keluar dari kamar mandi dan berjalan ke arah lemari tetapi suara Clar lebih dulu membuatku menoleh, 'gunakan baju kemeja yang aku pilih' katanya.
'baiklah, jawabku.

Menit berikutnya Clar sudah masuk kekamar mandi membersihkan diri.

Aku menyukai perhatianya padaku, lihatlah sekarang baju kemeja kebesaran berwarna hijau muda yang kusukai dan Jeans hitam longar adalah pakaian andalaku, jangan lupakan ia juga menyiapkan pakaian dalamku, sunguh manis padahal tadi ia marah padaku.

Setelah mengenakan semuanya aku duduk diatas ranjang Dan menungu Clar selesai Mandi, belum sempat aku mau mengatakan 'Clar mandilah dengan cepat' ia bahkan sudah keluar.

Aku menyenderkan pungungku kekepala ranjang sambil melihat kerah Clar ia berjalan sedikit berlari mungkin ia takut akan terlambat karena jam di nakas sudah menunjukan pukl 8:20 pagi sedangkan, misa digreja itu pukul 9:00.

Aku melihtnya mengambil baju gaun yang warnanya senada dengan kemejaku, lalu mengenakanya.

Tapi sepetinya ia mengalami sedikit kendala, dengan tangan yang sudah dilipat kebelakang  sekuat tenaga Clar menarik resleting baju gaunya tapi itu tidak membuahkan hasil bahkan ia sampai kesal sendirinya, 'butuh bantuan?' tanyaku seketika itupun Clar menoleh kearahku dan menatapku sinis, 'tidak perlu, aku bisa melakukanya' jawabnya, rupanya is memiliki harga diri yang sangat tinggi, aku hanya ingin membantunya tapi ia menolak ya sudah kita liat saja berap lama ia akan menghabiskan waktunya dengan menarik resleting itu.

'baju gaun sialan' terdengar umpatan Clar benar bukan perkatanku ia sangat kesal dengan bajunya, aku turun dari ranjang dan langsung mendekatinya aku mengambil alih resleting itu Dan menariknya, aku memuatar tubuh Clar supaya menghadapku, Dan tanganku menyetil dahinya 'bisakah kata Tolong keluar dari mulutmu, kau menghabiskan banyak waktu hanya untuk berdebat dengan bajumu sayang'.
'bukan urusanmu, Dan aku tidak memintaimu membantuku'

Demi Tuhan apa salahkan, ia ingin membuatku marah tidak biasakah ia berbicara baik-baik dan tadi aku juga menolongnya buka melakukan hal yang tidak-tidak.

Astaga aku bisa mati muda jika begini.

Kini kukembali duduk diranjang memandanginya ia perlahan mengambil tas makeover ya dan hal pertama kulihat adalah ia menyapukan bedak, merapikan alisanya, mengunakan sedikit eyeshadow, menambah perona pipi dan hal yang terakhir yang tidak boleh wanita lewatkan adalah lipstick, tapi tungu ada yang aneh sejak kapan Clar mau mengunakan lipstick dengan warna merah mencolok seperti itu, kini kukembali berdiri mendekatinya, 'aku tidak jadi pergi, jika kau mengunakan lipstick berwarna itu' gumangku.

Tapi Clar tetap dengan pendirianya, 'ini bagus cocok denganku' katanya.

Astaga, 'kau tau Clar, kau seperti tante-tante perawan yang ingin menemui kekasihnya, dengan lipstick seperti itu'.

'tungu apa kau bilang, tante-tante setua itukah  aku, baiklah aku akan menghapusnya agar kau senang'

Huhhh dasar gadis manja, ehhh tidak  Clar tidak manja lagi, mood ya benar-benar hancur pagi ini tapi apa penyebabnya??

. . .

Sorry for typo.


[ Sky-clar 1 Mei 2020 ]






Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro