Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Bab 25 ~ Lain Dulu, Lain Sekarang

"Bu, tugas aku banyak. Jangan ganggu dulu, ya." Ucap Bulan ketika Ibu hendak menyuruhnya ke kios.

"Bu, buku aku udah habis. Boleh minta uang buat beli nggak?" Ujarku karena memang benar - benar lembaran buku kosong telah habis dipakai untuk mencatat pembahasan soal.

"Kalian, ini cara pake  bukunya gimana sih? Kok cepat banget abisnya. Dulu, Ibu waktu sekolah kalau pake buku benar - benar abis baru beli lagi. Kemarin, Ibu cek buku Bulan masih ada beberapa lembar udah dibuang. Jangan boros kalian kalau mau sukses!" Ceramah Ibu. Ibu selalu membandingkan segala sesuatu dengan kehidupannya waktu dulu. Itulah, sebabnya mengapa Ibu selalu menerapkannya dalam kehidupan kami. Ibu tidak mengira bahwa semua yang ia anggap cocok ternyata tidak dengan kehidupan remaja zaman sekarang. Penggunaan handphone misalnya. Di zaman sekarang, handphone sudah menjadi keharusan bagi anak sekolah. Banyak materi yang  bisa diakses lewat handphone. Beberapa orang tua sering mengira tidak ada gunanya anak menggunakan handphone selama 24 jam. Padahal, tugas yang menumpuk diberikan guru yang membuat kami seperti itu. Terkadang, jika bangun terlambat atau lupa mengerjakan sesuatu yang disalahkan adalah karena kebanyakan bermain handphone.

"Ya, tapi Bu. Buku Amira benaran habis." Ujarku sambil menunjukkan lembaran buku yang sudah penuh.

"Pake aja yang ada dulu. Ibu nggak ada uang." Ujar Ibu. "Kalian harus terbiasa susah. Harus bersyukur dengan apa yang ada. Jangan kebanyakan nuntut."

Padahal, kami tidak menuntut. Kami hanya membutuhkan. Mungkin Ibu salah pengertian. Jika Ibu menuntut kami untuk bisa sepertinya. Jujur, kami tidak bisa. Kami lahir di era moderen. Bertumbuh di zaman yang moderen pula. Bagaimana bisa kami harus bersikap seperti remaja waktu zaman dulu? Padahal, kita hidup di bawah tuntutan zaman. Ibu sering berkata bahwa kami tidak bersyukur dengan apa yang ada sekarang.

"Terserah, Ibu." Ucapku singkat, lalu masuk ke dalam kamar.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro