24.
Bahasa non-baku!
“♪HE GIVE IT TO ME- AAY~ HE GIVE IT TO ME~♪”
Suna hampir tersedak, pemuda itu kini sedang memakan sereal di dalam kamar sembari menunggu [Name] selesai mandi.
Jam dinding menunjukan pukul setengah enam, gerbang sekolah di tutup pukul setengah delapan, masih bisa santai~
“♪OH MENGAPA TUHAN PERTEMUAN?! KITA YANG TAK MUNGKIN MENYATU~♪”
Suna menutup kedua telinganya dengan telapak tangan, mulutnya sibuk mengunyah, batinnya sibuk merutuki kekasihnya yang asik konser di dalam kamar mandi.
“Cepetan, sayang! Udah jam tujuh tuh,” bohong Suna agar [Name] cepat selesai.
“WHAT?! JAM TUJUH!?”
Klotak-
Brak-
Sret-
[Name] keluar kamar mandi dengan mengenakan handuk kimono, gadis itu melototkan matanya kearah jam dinding, “PEMBOHONG! KAU LAKI-LAKI JAHANAM!” kesalnya saat tahu ternyata dibohongi, jam menunjukan pukul enam kurang lima menit.
“Udah cepetan pake seragam! di bawah tudung saji ada nasi goreng, kamu makan gih,” ucap Suna sembari menarih mangkuknya yang telah kosong keatas nakas, kemudian pemuda itu pergi kedalam kamar mandi untuk bersih-bersih sebelum ke sekolah.
[Name] menatap sengit punggung Suna yang hilang dari balik pintu, “Sialan! Untung gue udah sikat gigi.”
---
Pukul tujuh lebih enam menit, di SEKOLAH INARIZAKI.
“Nasinya tadi abis?” tanya Suna pada [Name] yang kini duduk di tempat duduk gadis itu sambil memainkan ponsel kekasihnya.
Suna mendudukan dirinya di bangku Nobara, gadis frik itu belum berangkat sekolah, biasalah! Nobara berangkat pas udah mepet bel.
“Abis dong, kan nggak boleh buang-buang makanan,” ucap [Name] sambil memencet ikon aplikasi menonton video pada layar ponsel di genggamannya.
“Kamu nggak pake bedak? Tumben?” tanya Suna sambil mengusap pipi [Name].
“Males, besok aja,” ucap gadis itu kemudian memasang tampang berpikir, “Liptin ama toner aku abis, nanti sore anterin aku beli yuk, Sun!”
Suna mengedipkan matanya dua kali, “Nggak mau ah! Kamu lama!”
“Ih! Mau dong!!” paksa [Name] sambil menarik-narik lengan seragam Suna.
“Nggak mau, mending ama Nobara noh dia dateng,” ucap Suna sambil menunjuk kearah pintu kelas, Nobara datang dengan wajah kusut.
“Minggir lo!” ucap Nobara sambil menunjuk Suna.
Suna bangkit dari duduknya lalu mendudukan dirinya ke tempat duduk yang masih kosong di depan [Name], entah tempat duduk siapa, yang penting kosong!
Nobara mendudukan dirinya di bangkunya lalu menengadahkan kepalanya keatas menatap langit-langit kelas, “Kampret..” lirihnya.
[Name] menatap Suna, Suna menaikan sebelah alisnya, [Name] melirik-lirik Nobara, “Dia kenapa?” tanya [Name] pada Suna tanpa suara, hanya menggerakan mulutnya.
Suna memicingkan matanya lalu menatap [Name] seolah-olah berkata 'Ya mana gue tau! Kan lo yang temennya!'
“Nobara lo kenap-”
“HUWA [NAME]! GUE DI GHOSTING HUSBU GUE!”
Are?
---
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro