Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

12.


Bahasa non-baku!

“Eh! Eh! Kamu ngapain ambil kunci motor?”

Suna menaikan sebelah alisnya, “Kenapa?”

“Kamu mau bawa motor ke sekolah?” Suna mengangguk.

“Terus aku gimana?” [Name] menunjuk dirinya sendiri, Suna menyipitkan matanya, “Ya sama aku lah.”

“Naik motor kamu gitu?!” pekik [Name], “Pagi-pagi?!!”

“Daripada nunggu bus,” ucap Suna.

“Mending nunggu bus aja, daripada naik motor kamu,” ucap [Name] sambil mengenakan sepatunya, gadis itu tak suka diajak naik motornya Suna, cukup kemarin yang terakhir kalinya ia naik motor Suna.

“Emang kenapa sih kalo naik motor aku?” ucap Suna jengkel, pemuda itu berjongkok di depan [Name] lalu membantu gadis itu menalikan sepatunya.

“Motor kamu serem! Aku nggak mau naik motor serem.”

“Serem dari mananya coba?”

[Name] menghendikan bahunya, “Ya pokoknya serem!”

“Naik bus aja ya, Sun! Kayak biasanya~” rengek [Name], gadis itu tak ingin naik motor seram milik Suna.

Suna menatap [Name] sebentar sebelum mengangguk, “Yaudah iya!”

“YEAY! AYO BERANGKAAATT!!”

---

Bel istirahat SMA Inarizaki berbunyi, para siswa-siswi yang sedang mencoba untuk tak menguap langsung bersorak senang.

“Kuy! Ke kantin!”

“Mabar yuk!”

“Laper banget, ayo ke kantin!”

[Name] merenggangkan tangannya yang pegal, gadis itu menguap lalu mengucek matanya, “Nobara, yuk ke kantin!” ajaknya pada teman sebangkunya yang sedang molor.

“Ha? Apa?” Nobara terbangun, nyawa gadis itu setengah-setengah.

“Udah bel, ayo ke kantin!” ucap [Name].

Nobara mengangguk, gadis itu mengusap iler di pipinya, [Name] meringis jijik, “Jorok lo! Itadori ilfeel mampus!”

Nobara memutar bola matanya, “Bodo amat!”

“Ayok!”

---

Kini Nobara dan [Name] sedang duduk di kursi kantin paling pojok, mereka berdua sibuk menikmati makanan masing-masing yang dipesan beberapa menit yang lalu.

“Eh, sayang lo tuh,” ucap Nobara sambil menggigit sosis yang ia tusuk dengan garpu di tangannya.

“Hm?” pipi [Name] penuh nasi, gadis itu menatap kearah yang Nobara tuju.

Suna bersama jamet pirang berjalan kearah tempat duduknya sambil tersenyum, para gadis-gadis di kantin memekik tertahan melihat senyum itu, [Name] memicingkan matanya malas, dalam batin gadis itu mendengus kesal, kenapa pacarnya ini suka sekali tebar pesona?!

“Sayang~”

“Hello, Senorita,” Miya Atsumu, si jamet pirang, pemuda itu menoel pipi [Name] yang menggembung.

“Anj- jangan pegang-pegang!” Suna menampol tak santai tangan kurang ajar sahabatnya.

“Tau tuh!” [Name] menatap Atsumu dengan raut mengejek.

Atsumu balas melempar tatapan kesal, “Gue duduk sini yak?” ucap pemuda itu hendak mengambil duduk di samping [Name] namun segera Suna tahan, “Eiiit! Mau ngapain? Sono duduk sebelahnya Nobara!”

Atsumu mendengus lalu dengan raut sebal mengambil duduk di samping Nobara, Nobara mengangkat dagunya, “Heeii! Ngapain lo duduk sebelah gue?!”

“Disuruh Suna tuh,” ucap Atsumu polos, Suna terkekeh sambil mendudukan dirinya di samping kekasihnya.

[Name] menyedot es jeruknya lalu menatap Suna, “Kamu nggak beli makan?” Suna menggeleng.

“Kenapa?” [Name] menyendokan nasi dengan daging ayam balado kedalam mulutnya, “Kamu diet?”

Suna melototkan matanya, “Mana ada! Mau jadi apa aku kalo diet?”

[Name] menahan mulutnya untuk tak tertawa, “Mentadak-mentaduk.”

Sudut bibir Suna berkedut kesal, “Jahat banget!”

“Ih! Nggak! Maaf-maaf!” [Name] menepuk bahu Suna.

“Nih, A!” ucap [Name] sambil menyodorkan Suna sesendok nasi lengkap dengan lauk ayam baladonya.

Suna membuka mulutnya lalu melahapnya, “Pedes,” gumam Suna tak jelas, mulutnya penuh.

“Namanya juga balado.”

---

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro